Zirah Antena adalah penamaan dari eksperimen terkait jaringan internet nirkabel yang diprakarsai atas inisiatif saya pribadi.

Tujuan dari eksperimen adalah untuk menemukan satu perangkat komunikasi data guna mengatasi permasalahan ketiadaan peredaran sinyal internet nirkabel di rumah saya yang tidak kunjung usai. Persisnya dari permasalahan tersebut adalah sinyal internet hanya beredar di luar rumah saja. Sedangkan di dalam rumah, sama sekali tidak ada sinyal.

Jadi, untuk bisa lancar internetan, saya harus berada di luar rumah. Bukan di teras atau di halaman rumah, tapi di jalan umum depan rumah. Sehingga, bisa dibilang, posisi letak rumah saya termasuk dalam kategori area “blind spot“.

Banyak alternatif untuk mensolusikan permasalahan blind spot di dalam rumah tinggal. Salah satunya yang termudah dan tidak butuh waktu lama untuk instalasi-nya adalah berlangganan jaringan internet kabel (fiber optik).

Namun, saya menolak mensolusikan dengan menggunakan fiber optik. Karena hal tersebut menjadikan ketergantungan atas koneksi internet hanya pada satu ISP (Internet Service Provider) saja. Selain itu, saya tidak mau terikat pada kewajiban untuk harus membayar biaya tetap berlangganan setiap bulannya yang relatif lumayan mahal.

Jadi, jika saya tetap berkeras internet-an menggunakan jaringan nirkabel, maka konsekuensi yang harus diterima dan dijalani selanjutnya adalah aktivitas internet-an dengan kualitas koneksi yang buruk.

Satu-satunya opsi solusi untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik adalah menginstalasi perangkat komunikasi data tambahan (router+modem+antena outdoor) agar sinyal internet yang beredar secara outdoor dapat di-repeat ke dalam rumah.

Solusi tersebut memang terbukti benar adanya.

Namun demikian, tidaklah menjamin menjadikan permasalahan terselesaikan secara permanen.

Beberapa bulan setelah instalasi dikerjakan dan aktivitas internetan berjalan lancar, secara bertahap, sinyal internet berangsur memburuk seperti semula.

Begitu setelah perangkat komunikasi data lama diperbaharui, koneksi berjalan lancar dan internetan berlangsung dengan nyaman. Namun, beberapa bulan kemudian, koneksi kembali tersendat. Lama kelamaan semakin parah, hingga akhirnya hampir setiap hari selama 12 jam dalam kondisi sama sekali tanpa sinyal internet.

Apakah saya harus kembali upgrade perangkat komunikasi versi terbaru seperti yang telah dikerjakan sebelumnya?

Atau, mungkin, harus mengganti dan meningkatkan semua perangkat yang ada dengan perangkat level high end?

Jika inti solusinya memang “harus mengganti perangkat”, berarti, semua tindakan yang telah saya kerjakan sebelumnya hanyalah memindahkan masalah dari tidak berlangganan jaringan fiber optik menjadi berlangganan membeli produk perangkat komunikasi data nirkabel dipasaran.

Setelah semua tindakan yang pernah dikerjakan dipikirkan berulang kali, saya sampai pada satu pertanyaan :

“Dimana letak permasalahan yang sesungguhnya dari penyebab sinyal internet nirkabel menjadi lemot?”

Secara sederhana, sinyal internet adalah sama dengan sinyal radio. Ada dua titik yang terhubung untuk menjadi pihak penerima dan pihak pemancar sinyal secara bergantian. Sehingga, jika ada permasalahan selama berlangsungnya tahap proses mentransmisikan sinyal, maka ada ketidakberesan pada perangkat-perangkat yang berfungsi mentransmisikan sinyal.

Lalu, apa yang harus dilakukan agar perangkat pen-transmisi sinyal bisa bekerja maksimal sesuai dengan fungsinya?

Pertanyaan kedua inilah yang memicu saya untuk mempelajari esensi dari sinyal internet nirkabel. Setelah beberapa minggu mempelajari dari beberapa sumber dan referensi, saya mendapatkan kesimpulan pada satu titik yang sama, yaitu TIDAK ADA SOLUSI.

Artinya, apapun permasalahan yang terjadi dalam koneksi sinyal internet, bergantung sepenuhnya pada perangkat keras (hardware) antena yang menangkap/ mentransmisikan sinyal. Jika antena sudah dipasang dan diupayakan sedemikian rupa namun hasilnya tetap tidak memuaskan, maka tidak ada solusi lain untuk menyelesaikannya selain berlangganan jaringan internet kabel.

Nah, disela-sela selama mempelajari esensi sinyal internet, saya mendapatkan beberapa referensi tentang topik terkait gelombang elektromagnetik sebagai wujud sebenarnya dari sinyal internet nirkabel. Sifat dan karakteristik gelombang elektromagnetik ini, memiliki hubungan yang sangat erat dengan kumparan kawat tembaga.

Walaupun secara teknis saya tidak sepenuhnya paham, terbentuk satu ide untuk membuat dan menggunakan kumparan kawat tembaga sebagai media guna memengaruhi kekuatan gelombang elektromagnetik, yang mana dalam kasus ini adalah sinyal internet nirkabel.

Setelah dicoba, hasilnya sungguh mengecewakan. Kualitas sinyal yang ditransmisikan antena menjadi bertambah buruk.

Namun begitu, berarti, terdapat kemungkinan kalau kumparan kawat tembaga dengan model tertentu akan memiliki dampak terbalik, yaitu : membuat kualitas mentransmisikan sinyal dari antena menjadi bertambah baik.

Logika sederhana itulah yang mendasari keyakinan saya bertahan mulai dari kisaran awal tahun 2018 hingga awal tahun 2024 untuk tetap dan terus bereksperimen. Tahapan eksperimen dikwartal terakhir tahun 2023, saya sudah berhasil mengkondisikan kualitas jaringan internet nirkabel di rumah setara dengan koneksi jaringan fiber optik.

Asal penamaan Zirah Antena itu sendiri bermula dari model seperangkat kumparan-kumparan kawat tembaga yang pertama kali dibuat. Kumparan-kumparan kawat tembaga tersebut dibuat sedemikian rupa hingga membungkus antena portable yang terhubung dengan modem stik. Jadilah saya namakan Zirah Antena.

Foto berikut adalah model kumparan kawat tembaga yang saya maksudkan :

Foto : Zirah Antena ~ Model : INT-01

Ketika terjadi pengembangan, saya putuskan untuk membedakan penamaan antara proses pengerjaan dengan produk hasil pengembangan.

Untuk proses pengerjaan, saya namakan Eksperimen Zirah Antena.

Sedangkan model kumparan kawat tembaga yang merupakan produk hasil proses pengembangan eksperimen, diidentifikasi menggunakan nama + kode sebagaimana tertera di bawah ini :

  1. Zirah Antena ~ INT-01
  2. Zirah Antena + Torus tanpa Kerucut ~ INT-02
  3. Double Donat (Torus bertingkat) ~ INT-03
  4. Cone Cake (Zirah Antena + Torus dengan kerucut) ~ INT-04
  5. Bold Bread ~ INT-05

Karena tidak memiliki latar belakang pengetahuan dibidang teknologi antena dan sinyal radio, maka eksperimen Zirah Antena berjalan dan dikerjakan hanya berdasarkan aksi dan reaksi kualitas sinyal internet yang diperoleh dari uji-coba setiap model yang tertera di atas.

Untuk parameter ukuran pencapaian, saya menggunakan situasi tingkat kelancaran aktivitas internet-an sehari-hari. Ada empat kategori aktivitas internet-an sesuai tingkat besaran lalulintas data yang dibutuhkan :

  1. Browsing
  2. Streaming YouTube
  3. Streaming Video dari Sosial Media dan Portal Berita
  4. Streaming LIVE TV

Di tahun 2022, eksperimen Zirah Antena berhasil melewati level pencapaian lancar streaming LIVE TV.

Dari semua produk eksperimen Zirah Antena, model yang terbaik dalam mentransmisikan sinyal adalah Bold Bread (INT-05). Model yang terdiri dari tiga kumparan kawat tembaga dengan masing-masing kumparan memiliki dasar struktur gulungan kawat yang berbeda tersebut, merupakan satu set perangkat dengan fisik kumparan berukuran paling besar yang pernah saya buat.

Berikut penampakannya :

Foto : Bold Bread

Ketiga unit kumparan kawat tembaga tersebut dipasang menggantung di area outdoor. Setiap kumparan terhubung satu dengan lainnya menggunakan kabel antena :

Foto : Antena Bold Bread

Pada kwartal pertama 2023, saya kembali bereksperimen atas dasar niat membuat perangkat pengganti modem+router (modem Huawei 3372 + TPLINK 3240) di dalam rumah. Jika sebelumnya Bold Bread harus dihubungkan ke modem+router untuk memperkuat sebaran sinyal internet ke dalam rumah, maka perangkat hasil eksperimen diharapkan dapat menggantikan sepenuhnya peran dan fungsi modem+router tersebut. Dengan demikian, semua ponsel (diharapkan) dapat langsung terkoneksi ke internet tanpa dukungan perangkat tambahan apapun lainnya.

Dikisaran kwartal terakhir tahun 2023, saya berhasil menyelesaikan pembuatan perangkat yang dinamakan Little Bread ~ INT-05.1. Fungsinya sebagai antena indoor pasangan dari Bold Bread yang merupakan antena outdoor :

Foto : Little Bread ~ INT-05.1; Tiny Bread – INT-05.3; Jack Bread – INT-05.2

Bersamaan dengan Little Bread, saya menciptakan dua perangkat lainnya, yaitu : Jack Bread – INT-05.2 dan Tiny Bread – INT-05.3. Perangkat-perangkat hasil turunan dari indukan Bold Bread tersebut, dibuat bersinergi satu dengan lainnya untuk menciptakan peredaran internet di dalam rumah. Gabungan keseluruhan dari semua perangkat itu saya namakan Bread Connectors.

Secara garis besar, Bread Connectors menciptakan kondisi dan kualitas sebaran peredaran sinyal internet di dalam rumah (indoor) serupa seperti di luar rumah (outdoor). Sehingga semua gawai yang didalamnya terpasang sim-card, dapat dipakai internetan dengan lancar secara nirkabel di dalam rumah. Tidak lagi ketergantungan pada router + modem untuk memperkuat sinyal internet ke dalam rumah. Jika membutuhkan wifi, cukup dengan mengaktifkan fitur hot-spot pada ponsel saja.

Tidak banyak yang dapat diceritakan mengenai teknis kerja dari produk-produk hasil eksperimen Zirah Antena ini. Demikian pula dengan perihal terkait bidang keilmuan yang melandasi berjalannya eksperimen Zirah Antena. Selain memang tidak pernah ada produk perangkat keras yang menyerupai di pasaran, saya kesulitan untuk memastikan model teknologi cara mentransmisikan sinyal yang dimiliki semua perangkat komunikasi data tersebut.

Saya sendiri, mungkin, tidak akan pernah bisa mengerti bagaimana peran Bread Connectors telah dapat menyelesaikan permasalahan blind spot di dalam rumah. Dan, hingga saat ini, sepertinya pengetahuan tentang itu memang tidak saya perlukan lagi.

Di rumah saya saat ini, koneksi internet berjalan tanpa masalah setiap harinya. Disaat kondisi cuaca buruk (mendung/hujan deras) sekalipun, saya dapat menikmati streaming tanpa kendala.

Akhir kata, dengan dipublikasikannya artikel Bread Connectors, eksperimen Zirah Antena saya sudahi.

Berikut adalah daftar urutan artikel tentang dokumentasi perkembangan eksperimen Zirah Antena mulai dari awal dikerjakan :

  1. Zirah Antena
  2. Membuat Zirah Antena
  3. Koneksi Internet dan Zirah Antena
  4. Zirah Antena: Repeater tanpa Listrik?
  5. Zirah Antena : Double Donat dan Cone Cake
  6. Zirah Antena : Bold Bread & Nikola Tesla
  7. Kenapa koneksi (internet)-nya jadi Lelet?
  8. Zirah Antena : Memaksimalkan TCP
  9. Fakta Lain Penyebab Internet menjadi Lemot
  10. Zirah Antena : Cara Menghitung Kelayakan Kecepatan Internet
  11. Zirah Antena : Antena Bold Bread
  12. Zirah Antena : Bread Connectors (Final)

Semoga bermanfaat! 🙂