Pertanyaan yang dulu sering muncul di kepala saya setiap saat sedang internet-an dan tampilan layar tablet mendadak diam disertai gambar lingkaran kecil berputar-putar di tengah layar cukup lama.
Dugaan awal yang menjadi sasaran kambing hitam adalah kualitas teknologi nirkabel provider internet yang buruk.
Namun, benarkah hal itu semata-mata disebabkan karena rendahnya kualitas teknologi nirkabel yang dipakai si provider internet?
Ada beberapa software penguji kualitas jaringan (network) yang saya install dari google play store. Satu diantaranya yang tetap dipertahankan hingga sekarang adalah aplikasi Network Tester. Aplikasi itu juga yang menjadi parameter performa selama eksperimen Zirah Antena dikerjakan.
Network Tester
Begini tampilannya :
Informasi hasil yang disajikan mengenai kualitas jaringan oleh program Network Tester ini sangat sederhana.
- Host Resolv : lama waktu proses pengenalan atas keabsahan alamat situs yang dituju.
- TCP Connect : lama waktu proses lalulintas satu paket data seutuhnya.
- Real Web : proses singkat untuk mengidentifikasi bahwa koneksi terjalin menggunakan jaringan internet sah.
- 10 KB d/l : total dari setiap paket data sebesar 10 KB yang berhasil di download secara utuh per detiknya.
- 100 KB d/l : total dari setiap paket data sebesar 100 KB yang berhasil di download secara utuh per detiknya.
- 1 MB d/l : total dari setiap paket data sebesar 1 MB yang berhasil di download secara utuh per detiknya.
Tiga opsi pengujian pertama, bertujuan untuk menginformasikan lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun koneksi.
Jika pengujian host resolv & TCP Connect berhasil dilalui dan koneksi terjalin di atas jaringan internet yang sah (Real Web), maka aktivitas penerimaan dan pengiriman data (tiga opsi download dibawahnya) dipastikan akan berjalan lancar menyesuaikan nilai yang diperoleh dari hasil pengujian host resolv & TCP Connect.
Proses download di tiga opsi terakhir, sebenarnya, bukanlah proses yang harus selalu sukses hasil pengujiannya. Boleh sukses, boleh juga tidak sukses. Karena hasil proses tiga opsi tersebut, ditentukan oleh kondisi aktivitas user yang sedang terhubung dengan server provider. Sehingga, meskipun pengujian sukses dengan nilai traffic download yang besar, tidak menjamin akan berlaku sama jika dijalankan di aplikasi berbeda.
Namun demikian, nilai yang dihasilkan dari tiga opsi terakhir itu bisa dipakai untuk mengetahui batas maksimum (up to…) jumlah data yang dapat di download per detiknya dengan menggunakan perangkat komunikasi data yang kita pakai. Mirip dengan nilai jumlah data yang berhasil di download di aplikasi speed test internet pada umumnya.
Nah…, sejak beberapa waktu setelah Network Tester pertama kali di install, saya baru menyadari kalau permasalahan koneksi lelet “pasti akan terjadi” jika proses yang mengawali koneksi itu sendiri (host resolv. & TCP Connect) tidak berjalan normal.
Apa penyebab kedua opsi pengujian itu menjadi berjalan tidak normal?
Penghalang Jalur Sinyal
Faktor penyebab utama yang paling umum adalah keberadaan penghalang jalur sinyal dari menara relay (BTS). Bisa berupa gedung tinggi, pepohonan atau benda padat lain yang posisinya lebih tinggi dari tempat kita internet-an.
Faktor penghambat laju sinyal lainnya bisa berupa cuaca mendung dan deru mesin kendaraan (mobil/motor) yang cukup kencang.
Cara mengetahui jalur sinyal internet terhalang atau tidak, kita bisa melihatnya di google map.
Jika keberadaan kita yang sebenarnya tidak sesuai dengan posisi titik biru yang tertera di map, itu dikarenakan adanya sesuatu yang menghalangi jalur sinyal antara menara BTS dengan ponsel yang kita pegang saat ini.
Misalnya, kita sedang berdiri di depan sebuah gedung tinggi. Menara BTS terletak beberapa kilometer di belakang gedung tersebut. Jika kita membuka google map, maka posisi kita di map (titik biru) akan bergeser ke area yang lebih lapang/terbuka di samping kiri/kanan gedung yang ada di hadapan kita.
Bisa terjadi seperti itu karena sinyal yang dipancarkan ponsel untuk mengidentifikasi posisi keberadaan kita yang sebenarnya, dipantulkan dinding gedung ke segala arah. Ketika sinyal ponsel mencapai area terbuka dan beradu dengan sinyal dari menara BTS, maka di area pertemuan antara kedua sinyal itulah yang diidentifikasikan sebagai lokasi kita di map.
Jadi, tidak perlu heran seandainya ada gedung/bangunan tinggi di dekat rumah kita, maka keberadaan kita yang sedang di dalam rumah kemudian diidentifikasikan sedang berada di jalan raya atau tanah lapang terdekat di google map.
Dari sini kita bisa memperkirakan seberapa jauh jarak yang dibutuhkan untuk bisa menerima sinyal yang dipancarkan menara BTS oleh ponsel yang kita pegang di dalam rumah. Semakin jauh perbedaan posisi kita yang sebenarnya dengan posisi yang tertera di google map, maka semakin lama waktu berlangsungnya proses lalulintas pengiriman dan penerimaan data untuk bisa diselesaikan sepenuhnya secara utuh.
Solusi cukup murah agar proses host resolv dan TCP Connect berlangsung sukses adalah dengan memasang antena internet (mis. Yagi) pada ketinggian rata-rata gedung bertingkat pada umumnya. Dengan begitu, sinyal dari menara BTS dapat lebih mudah ditangkap/diterima. Sinyal diterima antena akan diteruskan ke modem yang tersambung pada router. Kemudian router akan menyebarkan ke area disekitarnya.
Semakin rendah nilai proses host resolv dan TCP Connect yang diperoleh, maka semakin lancar koneksi internet yang nantinya kita dapatkan. Meski kemudian kelancaran koneksi masih ditentukan dari jumlah dan aktivitas user yang sedang beredar dan mengakses internet di saat yang sama, rendahnya nilai proses host resolv dan TCP Connect memberi kita jaminan peluang cukup besar untuk mendapatkan koneksi internet yang lebih cepat.
Selanjutnya : Pilihan Solusi Internet Lelet⇒