Pilihan Solusi Internet Lelet

Ada beberapa pilihan yang bisa di ambil untuk mensolusikan koneksi internet lelet :

1. Antena Yagi

Menggunakan antena Yagi untuk mensolusikan koneksi internet yang lelet merupakan salah satu cara mendapatkan kenyamanan berinternet tanpa harus terikat pada satu provider internet saja. Meskipun harga barang dan biaya instalasinya relatif murah, cara ini cukup rumit untuk dikerjakan sendiri oleh mereka yang awam dibidang teknologi perangkat komunikasi data. Setidaknya, dibutuhkan pengetahuan dasar tentang modem dan Router sebagai perangkat pelengkap yang dipasang indoor agar manfaat antena dapat dinikmati secara maksimal.

Dari sisi daya tahan dan keamanan perangkat keras, antena Yagi cukup rentan masalah. Karena antena harus dipasang diluar ruangan (outdoor) pada posisi cukup tinggi, ada kemungkinan tersambar petir atau/dan tumbang diterpa angin.

Membangun konstruksi tiang antena agar tidak mudah tumbang, bisa dibilang pekerjaan relatif mudah dan murah. Namun tidak sama halnya dengan mengantisipasi antena dari sambaran petir. Hingga sekarang, belum ada cara terbaik untuk mengantisipasi sambaran petir selain dengan cara memasang instalasi penangkap petir. Seandainya kemudian itu turut disertakan ketika kita hendak memasang antena, maka pilihan menggunakan antena Yagi bukan merupakan solusi internet lelet berbiaya murah.

2. Fiber Optik

Alternatif solusi internet lelet selain menggunakan antena Yagi adalah dengan berlangganan jaringan fiber optik (mis. INDI Home). Karena tidak menggunakan perangkat antena outdoor, jaringan fiber optik merupakan pilihan ideal untuk mendapatkan koneksi internet berkualitas premium dan aman dari sambaran petir. Kita juga tidak perlu berpusing-ria mengerjakan instalasi perangkat indoor, karena semua itu dikerjakan oleh pihak provider. Namun ada ‘harga’ yang harus dibayar untuk semua kenyamanan tersebut, yaitu biaya berlangganan setiap bulan yang relatif mahal.

Disamping “harga” yang harus dibayar, memasang jaringan fiber optik cenderung membuat ketergantungan kita hanya pada satu provider internet saja. Konsekuensi seperti itu masih dapat diterima jika lokasi rumah tempat kita internet-an sangat sulit dijangkau sinyal internet nirkabel. Akan tetapi, menjadi berbeda kasusnya jika dikondisikan di lokasi perkotaan dimana peredaran sinyal internet nirkabel berlimpah ruah. Terasa sangat menyebalkan saat berada dalam kondisi ketergantungan dan tidak berdaya, padahal kita tahu ada banyak pilihan sebagai alternatif yang bisa dipakai untuk menggantikannya.

Terlepas dari masalah “harga” dan ketergantungan pada satu provider internet saja, opsi jaringan fiber optik merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan kenyamanan dalam berinternet saat ini.

3. Antena DIY

Pilihan solusi selanjutnya yang cukup populer dan banyak peminatnya adalah antena buatan sendiri (DIY/Do-It-Yourself). Beragam teknik yang digunakan untuk membuat antena internet, namun yang paling banyak dibahas adalah metode Wajan Bolik. Secara umum, Wajan Bolik memiliki dasar teknik paling baik dalam menyelesaikan banyak kasus permasalahan koneksi sinyal nirkabel. Termasuk kehandalan mendapatkan akses internet di area yang miskin sinyal.

Saya pernah membuatnya, namun hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Perbaikan kualitas koneksi internet yang didapat, masih di bawah rata-rata. Penyebab utamanya, jalur lintasan sinyal dari menara BTS terhalang dinding beton yang tinggi dan lebar. Situasi tersebut, bisa diatasi dengan menaikkan antena pada ketinggian minimal setara dengan tinggi dinding penghalang. Namun jika harus dikerjakan dengan cara seperti itu, lebih mudah dan murah memasang antena Yagi.

4. Bold Bread

Zirah Antena (Bold Bread) bukan sebuah antena. Produk DIY yang saya desain dan buat sendiri ini, lebih cocok diartikan sebagai sebuah bentuk kerajinan tangan berjudul : ekspresi kerumitan pola berpikir dalam mensolusikan koneksi internet yang lelet menggunakan metode diluar dari pakem yang ada…. (hahaha…).

Fungsi Bold Bread tidak lebih dari perangkat pelengkap untuk merekayasa situasi di sekitarnya menjadi area ramah sinyal. Sehingga, “semua” perangkat dengan fitur komunikasi data yang berada dalam jangkauan Bold Bread, otomatis bekerja maksimal dalam menerima dan mengirimkan data. Tidak masalah berapa jumlah batang indikator sinyal yang muncul di layar ponsel. Selama bisa terkoneksi, kapasitas lalulintas data akan ditingkatkan hingga batas maksimum yang diperkenankan.

Saya bukan ilmuwan atau pakar di bidang teknologi komunikasi data. Hanya karena faktor keberuntungan saja, akhirnya perangkat ini berhasil bisa saling berinteraksi dengan antena dan memiliki pengaruh cukup besar terhadap kelancaran sinyal internet nirkabel. Semua itu hanyalah sebuah kebetulan yang bisa dialami siapa saja.

Jadi…?

Kualitas kekuatan sinyal, biar bagaimanapun, tetap merupakan faktor terbesar yang menentukan seberapa jauh berlangsungnya tingkat kelancaran arus lalulintas data. Namun, faktor tersebut menjadi relatif sifatnya saat sinyal harus melintasi area hutan beton.

Dinding beton adalah media yang paling banyak beredar disekeliling kita dan memiliki sifat tidak bersahabat dengan sinyal internet nirkabel. Sebuah gedung tinggi, sudah pasti dibangun dengan dinding beton di setiap sisinya. Jika posisi rumah kita terkurung diantara gedung tinggi, maka bisa dipastikan bakal mengalami permasalahan berkepanjangan dengan koneksi internet nirkabel yang lelet.

Untuk solusinya, langkah paling umum dan sudah banyak dipakai adalah dengan memasang antena Yagi atau jaringan fiber optik. Kedua pilihan solusi tersebut mudah ditemukan di pasaran dengan berbagai pilihan kualitas. Tinggal kita yang menyesuaikan produk yang sekiranya paling cocok untuk kita terapkan di rumah.

Tidak ada salahnya juga jika kita hendak mencoba membuat antena sendiri menggunakan metode yang ada seperti Wajan Bolik. Cukup banyak kasus koneksi internet lelet berhasil disolusikan lebih baik dengan metode antena Wajan Bolik.

Sedangkan untuk Bold Bread sendiri, masih dibutuhkan waktu untuk mengetahui sejauh mana batas kemampuannya. Karena, setelah setiap model Zirah Antena hasil eksperimen terdahulu dicermati kembali, ternyata masing-masing memiliki performa berbeda antara satu dengan lainnya. Hal ini yang membuat eksperimen berjalan dengan performa seolah-olah tidak konsisten.

Semoga bermanfaat! 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *