Pada rentang waktu mulai November 2019 (pertama kali ketiga unit Bold Bread rampung seutuhnya) hingga Agustus 2020, Bold Bread berpindah letak posisi pemasangan di dalam rumah sebanyak 3 kali. Tindakan itu dikerjakan untuk menyesuaikan kekuatan sinyal internet yang mendadak melemah karena titik fokus sinyal terkuat berubah tempat .
Sebenarnya, saya sudah mencurigai ada kejanggalan setiap kali kekuatan sinyal jaringan nirkabel melemah, dan kembali menguat setelah Bold Bread dipindah-tempatkan.
Hal yang menjadi permasalahan adalah :
Mengapa titik sinyal terkuat bisa mendadak berpindah tempat setiap setelah berjalan dalam waktu beberapa bulan?
Namun saat itu saya abaikan dan berusaha meyakinkan diri sendiri kalau penyebabnya berasal dari gangguan faktor eksternal.
Permasalahan sinyal yang tetiba melemah ini mencapai puncaknya pada akhir November 2020…
Situasinya mirip seperti saat dulu setelah beberapa hari salah satu produk dari eksperimen Zirah Antena, yaitu model INT-01 selesai dikerjakan.
Pengertian kondisi sinyal drop yang terjadi disini bukan sekadar sinyal melemah tapi masih bisa internet-an.
Kondisi yang terjadi, status jaringan 4G masih nampak pada layar smartphone tapi sama sekali tanpa diikuti penampakan indikator sinyal. Jadi, untuk bisa mengakses ke internet selama 1 menit saja, sudah merupakan satu keajaiban.
Terbersit harapan situasi sinyal drop kali ini dapat pulih seperti sediakala. Pengalaman sinyal drop saat produk model INT-01 dulu dimana kondisi sinyal sama sekali tidak dapat pulih, mengharuskan untuk saya merombaknya dan membuat model yang sama sekali baru.
Dan… harapan hanyalah tinggal sekadar harapan… Realitanya, sinyal sama sekali tidak pernah pulih.
Drop di Siang Hari… Aktif di Malam Hari
Pada saat itu, mulai pagi hingga menjelang tengah malam, kondisinya berlangsung tanpa sinyal. Situasi serupa juga terjadi pada esok harinya.
Tapi, ada yang berbeda pada malam kedua. Saat menjelang tengah malam, sinyal kembali normal. Aktivitas internet-an berlangsung sangat lancar mulai tengah malam hingga menjelang pagi hari.
Sempat ada perasaan lega karena pikiran menganggap situasinya sudah kembali normal. Namun, sekali lagi… harapan hanyalah tinggal sekadar harapan. Ketika waktu mulai mendekati jam kerja dan anak sekolah online (kisaran pukul 08.00), sinyal kembali drop.
Sekadar mengingatkan, saya internet-an di rumah menggunakan mobile-data dengan sim card terpasang pada modem USB dan modem tersebut dicolok pada router TPLink MR 3420. Untuk mendapatkan kualitas sinyal yang lebih baik, saya memasang antena portable yang dihubungkan ke modem.
Sinyal menjauh 1 meteran…
Balik melanjutkan cerita sinyal drop…
Karena antena portable saya pasang semi permanen, agak sulit untuk memindah-tempatkannya. Jadi, saya gunakan smartphone untuk menelusuri area disekeliling antena portable untuk mengetahui titik di sekitar antena yang masih bisa terjangkau sinyal.
Dari hasil penelusuran tersebut, saya mendapatkan jangkauan sinyal sekitar 1 meter dari posisi antena portable. Saya terdiam sesaat dalam kebingungan, mencoba mendapatkan gambaran situasi seperti apa yang sebenarnya tengah terjadi.
“Loh… itu sinyal kok bisa pindah sejauh 1 meteran yaa?”
Kemudian saya putuskan untuk mengabaikan dan menunggu hingga menjelang tengah malam nanti untuk memastikan apakah internet bisa diakses sama seperti yang terjadi di malam kemarin.
Dan, memang benar… internet mulai kembali bisa diakses sekitar pukul 22.00… berjalan lancar sepanjang subuh hingga menjelang pagi (sama seperti hari kemarin) dan kembali drop pada kisaran menjelang pukul 08.00.
Saya kembali terdiam… mencoba meluangkan waktu untuk berpikir lebih lama agar dapat mencerna situasi yang sebenarnya sedang terjadi dengan lebih baik lagi.
Karena memang masih tidak mengerti situasi yang sebenarnya sedang berlangsung, saya putuskan untuk tidak melakukan tindakan apapun. Lebih baik dibiarkan sementara waktu sambil tetap memantau perkembangan situasi di beberapa hari kedepan.
Dua Minggu Sinyal Drop di waktu Siang…
Setelah dua minggu kemudian, situasinya tetap sama seperti yang terakhir saya dapatkan. Sinyal drop mulai kisaran pukul 08.00 s/d 22.00 dan kembali normal mulai kisaran pukul 22.00 s/d 08.00.
Saya putuskan untuk kembali memindahkan letak ketiga unit Bold Bread.
Sebelumnya, saya selalu bertahan untuk menempatkan ketiga unit Bold Bread (BB3, BB6 dan BB9) di dalam rumah. Dengan formasi segitiga sama sisi dengan jarak antar setiap sisinya diatas 3 meter.
Kali ini saya mencoba dengan meletakkan salah satu unitnya (BB9) di tempat yang pasti terjangkau peredaran sinyal 4G selama 24/7 (5 meter dari jalan umum). Dua unit lainnya (BB3 dan BB6) diposisikan di dalam rumah. Sama dengan sebelumnya, ketiga unit diposisikan dengan formasi segitiga sama sisi… tapi, jarak antar setiap sisinya diperpendek menjadi 1,8 meter.
Setelah formasi ketiga unit Bold Bread selesai dikerjakan, dilakukan penyesuaian letak antena portable. Butuh waktu hampir seminggu sebelum akhirnya menemukan titik posisi sinyal terkuat yang dapat ditransmisikan oleh antena portable. Selanjutnya, internet kembali bisa diakses selama 24 jam setiap hari tanpa masalah.
Bold Bread bukan Peredam Gangguan Sinyal…
Belajar dari peristiwa tersebut, saya menjadi mengerti kalau selama ini telah salah mengartikan fungsi Bold Bread. Bold Bread bukanlah peredam gangguan sinyal internet nirkabel. Mungkin lebih mendekati jika disebut sebagai perangkat untuk mengondisikan gelombang sinyal internet. Saya tidak mengetahui istilah yang bisa lebih mewakili daripada itu.
Seperti ini perilaku gelombang sinyal nirkabel terhadap keberadaan Bold Bread:
Jika salah satu unit Bold Bread diletakkan berdekatan dengan wireless router, akan berdampak menambah jangkauan sinyal yang bisa ditransmisikan oleh router. Mirip Wi-fi Ekstender, hanya tidak membutuhkan listrik PLN selama pengoperasiannya.
Tapi, saat ketiga unit diletakkan berdekatan dengan formasi segitiga sama sisi di area yang terjangkau peredaran sinyal jaringan nirkabel, maka akan terbentuk satu titik sinyal jaringan nirkabel terkuat di dalam area segitiga.
Reaksi yang cukup menarik dari perangkat analog (tanpa listrik) terhadap keberadaan gelombang sinyal elektromagnetik. Gambar berikut merupakan ilustrasi bagaimana letak antena portable dalam formasi ketiga unit Bold Bread :
Butuh kesabaran ekstra dalam proses menemukan posisi titik sinyal terkuat di dalam area segitiga tersebut. Menggeser antena portable setengah sentimeter dari titik awalnya, bisa membuat perbedaan hingga 500 KBps pada jumlah data yang ditransmisikan. Itu belum termasuk konsistensi kekuatan sinyal. Jika konsistensi kekuatan sinyal-nya rendah, maka akses internet bisa mendadak “hang” tanpa sebab apapun.
Contohnya : jika saya telah menemukan satu titik di dalam area segitiga yang bisa mentransmisikan data hingga 2 MBps, tidak mengartikan lalulintas data di titik tersebut bisa diandalkan untuk tetap online berkesinambungan selama 24 jam sehari. Begitu juga sebaliknya. Jika saya menemukan satu titik yang bisa terkoneksi tanpa terputus selama 24 jam sehari, tidak mengartikan lalulintas data di titik tersebut bisa mencapai hingga 2 MBps.
Rumit? Memang begitu adanya.
Itu yang menjadikan butuh waktu cukup lama untuk mendapatkan situasi dimana sinyal dapat ditransmisikan oleh antena portable secara maksimal.
Setelah posisi titik ideal berhasil ditemukan, akses internet di rumah saya saat ini dapat bertahan tanpa terputus selama 24 jam sehari dengan besaran tertinggi data yang bisa ditransmisikan berada dikisaran hingga 1,9 MBps, atau setara 15,2 Mbps.
Faktor penyebab Sinyal menjadi Lemot yang sesungguhnya
Hingga waktu sebelum terjadi sinyal drop, seperti juga yang telah diceritakan di artikel sebelumnya, saya beranggapan kalau gedung / rumah bertingkat / pepohonan merupakan faktor-faktor terbesar yang menghambat jalur peredaran sinyal internet nirkabel.
Sekarang, semua anggapan tersebut, boleh dibilang hanyalah sesuatu yang mengada-ada!
Pasalnya, bagaimana mungkin sebuah gedung / rumah bertingkat / pepohonan dapat menghalangi jalur sinyal hanya mulai dari pukul 08.00 hingga 22.00 saja?
Mungkin, situasi sinyal drop yang saya alami dan ceritakan di atas nampak sepele.
“Tinggal ganti ISP saja gitu kok repot???”
Hahaha… 😀
Saya sudah mencoba 4 (empat) ISP nirkabel dan tak satupun bisa menyajikan koneksi internet dengan besaran bandwidth dalam kategori layak pakai. Jadi, lupakan opsi untuk mengganti ISP.
Namun kini, semua itu sudah tidak menjadi masalah lagi. Saya telah mendapatkan kepastian kalau penyebab inkonsistensi sinyal terbesar yang sebenarnya bukanlah gangguan yang berasal dari gedung / rumah bertingkat / pepohonan.
Lalu, apakah situasi sinyal lemot memang dibuat sengaja menjadi lemot?
Seandainya memang begitu, pihak mana yang bertanggung jawab atas terjadinya situasi tersebut?
Tidak perlu berprasangka buruk atau menuduh pihak-pihak tertentu yang mungkin menjadi sumber penyebabnya.
Terlalu banyak kemungkinan yang bisa dijadikan bahan sebagai sumber penyebab dari sinyal internet nirkabel menjadi lemot. Salah satunya adalah jumlah user melebihi kapasitas bandwidth yang tersedia.
Solusi Sinyal Lemot berkepanjangan
Eksperimen Zirah Antena tidak berdampak menambah pengetahuan saya dibidang teknologi antena. Tidak juga membuat saya mengerti konsep teknologi yang terkait gelombang elektromagnetik.
Eksperimen tersebut hanya menambah pengalaman ketrampilan motorik untuk membentuk gulungan kumparan kawat tembaga agar lebih rapi dan sesuai ukuran. Disamping itu, saya juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai penyebab inkonsistensi sinyal internet nirkabel.
Dari eksperimen Zirah Antena saya belajar kalau faktor paling umum penyebab sinyal internet jaringan nirkabel mendadak lemot adalah besarnya jumlah pengguna yang mengakses internet secara bersamaan. Situasi seperti ini adalah sesuatu hal yang lumrah terjadi pada jaringan internet nirkabel yang menggunakan konsep share connection.
Analogi share connection itu seperti jalan umum dimana setiap pemilik kendaraan berhak melaju di atasnya.
Kendaraan = sim card
Pemilik kendaraan = pengguna internet pemilik sim card
Jalan umum = jalur koneksi akses ke internet yang disediakan oleh ISP
Hak berkendara di jalan umum = kuota internet
Jadi, pemilik sim card yang telah memiliki kuota internet, memiliki hak untuk menggunakan jalur koneksi akses ke internet yang disediakan oleh ISP penerbit sim card terkait. Kalau kita menggunakan sim card yang diterbitkan oleh Telkom dan telah memiliki kuota internet, maka kita berhak menggunakan jalur koneksi akses ke internet di wilayah manapun yang disediakan dan merupakan milik Telkom. Siapapun pengguna sim card Telkom dan memiliki kuota internet, tidak peduli asalnya darimana, juga memiliki hak untuk menggunakan jalur akses ke internet yang disediakan dan merupakan milik Telkom. Itu yang menyebabkan akses internet tetiba menjadi lemot dan tidak konsisten kalau kita internet-an di tempat ramai. Tapi, kondisi seperti ini tidaklah berlangsung selamanya. Akses internet kembali lancar begitu setelah keramaian menghilang.
Nah…, bagaimana jika kemudian terjadi situasi sinyal lemot berlangsung yang berkepanjangan?
Seandainya di rumah Anda mengalami situasi demikian, maka sudah tidak perlu disangsikan lagi kalau penyebabnya berasal dari menara relay jaringan nirkabel. Bukan dikarenakan banyaknya pengguna yang mengakses internet secara bersamaan.
Hal apa yang membuat menara relay menjadi penyebab sinyal lemot berlangsung berkepanjangan, saya tidak tahu dan sama sekali tidak tertarik lagi untuk mengetahuinya. Itu seperti sebuah kasus misteri berkepanjangan dan hanya ISP sepihak yang mengetahui jawabannya.
Lalu, adakah cara untuk kita (pengguna) mensolusikannya?
Tidak ada solusi yang bisa diandalkan untuk mengatasi permasalahan jaringan internet nirkabel seperti itu secara permanen. Opsi tercepat dan terbaik adalah mengganti dengan menggunakan jaringan fiber optik.
Lalu… bagaimana Bold Bread?
Bold Bread dapat menangani kasus sinyal internet nirkabel yang lemot dengan sangat baik.
Tetapi, untuk sementara waktu ini, biarkanlah saya pribadi secara ekslusif menikmati manfaat dari Bold Bread. Selain belum terkumpul dana untuk membuat tutorial cara pembuatannya, ada banyak permasalahan lain yang membutuhkan prioritas untuk segera diselesaikan.
Semoga bermanfaat! 🙂