Ada 3 bagian terpisah dimiliki Zirah Antena :

  1. Kumparan donat (besar dan kecil)
  2. Kaki penyangga
  3. Kerucut (besar dan kecil)

1. Kumparan donat

Kumparan donat ini saya namakan Torus, karena memang dari situ asal ide pembuatannya. Torus ini terdiri dari tiga bagian, yaitu :

1. lingkar kawat (tembaga) dengan diameter lingkaran 16,5 cm
2. kawat (tembaga) berulir besar
3. kawat (tembaga) berulir kecil

Bahan untuk membuat lingkar kawat adalah kawat tembaga 2,5 mm sepanjang 1,15 meter, bahan ulir besar adalah kawat tembaga 1,5 mm sepanjang 7 meter dan bahan ulir kecil adalah kawat tembaga 1,5 mm sepanjang 5 meter.

1.1. Cara membuat lingkar kawat :

Gunakan pipa 4 inch atau kaleng margarine blue band 1 kilo sebagai alat bantu. Lilitkan kawat hingga membentuk 2 lilitan, kemudian dikepang ala kadarnya agar kedua lilitan menyatu. Ukur dan sesuaikan diameter (garis tengah) lingkaran sepanjang 16,5 cm. Bengkokkan ujung kawat yang tersisa untuk dijadikan sandaran. Agar kedua lilitan dapat terbentuk melingkar secara (lebih) permanen, lilitkan kawat tembaga berdiameter 1,5 mm disepanjang lingkar kawat.

Foto : Lingkaran Struktur Utama

1.2. Cara membuat Ulir Luar (Ulir Besar) :

Gunakan 2 buah sambungan paralon ukuran 1 inch sebagai alat bantu. Sambung kedua sambungan paralon menggunakan salotip / plakban. Buat lubang kecil 1 cm dari bagian tepi sambungan (gunakan mata bor kecil atau kawat yang di bakar).

Setelah alat bantu siap, ambil kawat ukuran panjang 7 meter, masukkan ujungnya (1 cm) ke dalam lubang, kemudian lilitkan sampai habis di sepanjang sambungan pipa. Usahakan setiap lilitan merapat pada lilitan sebelumnya. Setelah selesai, lepaskan lilitan dari sambungan pipa. Renggangkan jarak ulir, hingga total panjang ulir berkisar 45 cm.

Foto : Membuat Ulir Luar (Besar)

1.3. Cara membuat Ulir Dalam (Ulir Kecil) :

Sama dengan cara membuat ulir besar. Hanya saja, alat bantu yang digunakan adalah pipa paralon ukuran 0,5 inch. Setelah seluruh kawat selesai dililit, lepaskan kawat dari pipa.

Foto : Membuat Ulir Dalam (Kecil)

Penampakan dari hasil kedua ulir :

Foto : Ulir Luar & Ulir Dalam

1.4. Merangkai Torus :

Selubungi lingkar kawat dengan ulir besar. Kemudian, masukkan ulir kecil ke dalam ulir besar.

Foto : Merangkai Ulir Luar dan Ulir Kecil pada Lingkaran Struktur Utama

Sambung kedua ujung ulir kecil dengan rapi, ikat pakai kawat/kabel-tis kalau perlu. Baru sambungkan kedua ujung ulir besar. Juga diikat menggunakan kawat/kabel-tis agar tidak terlepas.

Foto : Mengikat ujung dari masing-masing ulir.

2. Kaki Penyangga

Fungsinya  untuk menopang Torus supaya dapat diposisikan tidak menyentuh permukaan di bawahnya. Bahan yang digunakan adalah 2 kawat tembaga 2,5 mm dengan panjang 0,7 meter.

Cara membuat kaki penyangga :

Tentukan bagian tengah kawat, kemudian buat 1,5 lilitan pada sambungan pipa paralon ukuran 1 inch. Rentangkan sisa kawat lurus mengarah ke samping :

Foto : Membuat Kaki Penyangga

Kerjakan hal yang sama pada kawat kedua. Ikat kedua kawat agar menjadi satu bagian menggunakan kawat 1,5 mm.

Bengkokkan 4 sisa kawat ke samping hingga posisi menyilang.

Foto : Menggabungkan dua bagian Kaki Penyangga

Ukur menyilang antar kaki sepanjang 17 cm dengan mengambil titik tengah lingkaran.

Bengkokkan dengan posisi vertikal setiap sisa kawat.

Ukur tinggi 5 cm pada setiap kaki sebagai titik sanggah.

Bengkokkan ujung kawat melewati tepat di posisi titik sanggah.

Foto : Membuat Kaki Penyangga

3. Kerucut

1. Kerucut kecil – bahan kawat tembaga 1,5 mm sepanjang 1,4 meter.
2. Kerucut besar – bahan kawat tembaga 2,5 mm sepanjang 2,1 meter.

Cara membuat Kerucut :

Gunakan tang buaya untuk membulatkan bagian ujung kerucut. Diameter bulatan puncak kerucut kecil adalah 1,5 cm dan 6 cm bagian dasar. Sedangkan diameter bulatan puncak kerucut besar adalah 1 cm dan 9 cm bagian dasar. Bengkokkan kawat menyusuri sisi luar bulatan kawat. Kerjakan hingga ujung kawat berikutnya.

Foto : Membuat Kerucut

Setelah selesai, tarik bulatan di tengah lingkaran ke arah atas. Rapikan dan samakan jarak per ulir. Buat tinggi kerucut kecil 5 cm dan kerucut besar 10 cm.

Foto : Membuat Ulir Kerucut

Merangkai Zirah Antena

Pasang siku besi melekat di dinding. Letakkan kaki penyangga di atas besi siku, usahakan bisa duduk seimbang. Taruh antena modem di tengah lingkaran kaki penyangga. Jangan biarkan bagian dasar antena melekat pada lingkaran kaki penyangga.

Pasang kerucut kecil dengan meloloskan lingkaran tengahnya melalui ujung antena modem. Kerjakan hal yang sama pada kerucut besar. Usahakan seluruh bagian dari kedua kerucut, dari atas ke bawah, sama sekali tidak ada yang menempel pada antena modem.
Letakkan Torus pada kaki penyangga dengan sandarannya menempel ke dinding. Rapikan dan pastikan letak kedua kerucut berada tepat di tengah Torus.

Foto : Merangkai Zirah Antena

Ada baiknya Zirah Antena tidak langsung dirangkai di atas siku besi. Praktekkan terlebih dulu pada bidang datar (meja/lantai). Dari situ kita akan melihat dengan jelas titik setimbang Torus dan ketepatan posisi kedua kerucut di tengah Torus.

Cara ini akan banyak membantu mengurangi kesulitan saat pemasangan di atas siku besi.

Foto : Ujicoba sebelum dipasang

Begitu rangkaian Zirah Antena selesai dikerjakan, butuh waktu maks 30 detik untuk berdampak pada besaran lalu-lintas data modem USB tanpa perlu terlebih dulu mereset router. Benar-tidaknya pengerjaan rangkaian, akan nampak dari respon dan besaran nilai lalulintas data yang berlangsung.

Sedikit cerita selama ber-eksperimen Zirah Antena

Meski teknologi dalam sim card menggunakan 4G, bukan berarti prakteknya akan selalu berada pada mode sinyal 4G. Kalau memang dibutuhkan, sim card dapat secara otomatis berganti pada mode 2G atau 3G atau 3,5G atau 3,75G (HSPA).

Tidak semua modem atau perangkat komunikasi data lainnya seperti router, dilengkapi fitur kemampuan untuk menyesuaikan secara cepat perpindahan mode sinyal yang dilakukan sim card seperti itu layaknya teknologi pada smartphone. Perubahan mode sinyal yang demikian itu, hampir selalu menjadi pemicu terjadinya “lag” pada modem maupun router. Terkadang, harus dengan cara me-restart router agar koneksi kembali normal.

Inkonsisten mode sinyal yang demikian merupakan “hasil” dari kondisi terganggunya lalulintas jaringan. Banyak faktor yang menjadi “pemicu” dari terganggunya lalulintas jaringan, antara lain yang paling umum : dinamika jumlah user, cuaca mendung, jarak BTS, pindah BTS dan medan elektromagnetik dari mesin (kendaraan atau perangkat elektronik). Besar kekuatan faktor pemicu tersebut yang menentukan besar-tidaknya dampak gangguan terhadap sinyal yang diterima.

Zirah Antena tidak memperbaiki sinyal-sinyal yang terdampak tersebut, tapi hanya menyesuaikan agar lebih bersahabat untuk diterima antena modem. Entah bagaimana teknik kerjanya, saya juga tidak tahu. Hal yang benar terasa adalah modem atau router menjadi sedikit lebih pintar dalam menangani model permasalahan koneksi jaringan seperti itu.

Selamat mencoba!