Jika kita membuka casing-stop kontak yang terpasang di dinding rumah, akan terlihat tiga bagian yang menjadi tempat untuk menyematkan kawat kabel. Dua berada di pinggir dan satu di tengah. Penyemat di bagian pinggir digunakan untuk menyematkan kawat bermuatan arus positif (Fasa) dan kawat bermuatan arus Netral. Sedang yang terletak bagian tengah, diperuntukkan khusus kawat Arde.
Kawat Arde yang disematkan ini, akan terhubung dengan bumi / tanah. Dengan demikian, kondisi kawat ini harus tidak pernah terhubung (baik sengaja ataupun tidak) dengan kedua kawat yang berada di kedua sisinya (Fasa dan Netral). Karena, jika terhubung dengan kawat Fasa, maka (salah satunya) biaya listrik anda akan membengkak tanpa sebab. Sedangkan jika terhubung dengan kawat Netral, MCB di meteran akan dengan sangat mudah nge-trip.
Korsleting dari dalam Perangkat Elektronik
Kawat arde yang disematkan di bagian tengah stop kontak sering dideskripsikan untuk tujuan melindungi / menghindari perangkat elektronik yang sedang terhubung dengannya dari kerusakan akibat kejadian arus pendek. Terutama kejadian arus pendek yang disebabkan oleh perangkat itu sendiri, yang juga dikenal dengan sebutan korsleting.
Korsleting di dalam perangkat elektronik bisa terjadi kapan saja. Baik disebabkan panas berlebih pada kawat kabel dalam perangkat. Atau, kerusakan lainnya yang menyebabkan kondisi arus listrik positif terhubung langsung dengan arus listrik netral.
Korsleting seperti itu, bisa membuat rusak komponen internal perangkat, bisa juga tidak. Penyebab terjadi korsleting sudah pasti disebabkan karena kegagalan distribusi arus listrik di salah satu bagian sirkuit elektronik internal perangkat. Kemungkinan tersebut akan selalu ada.
Banyak hal yang bisa menjadi penyebab kegagalan distribusi arus listrik dalam internal perangkat. Antara lain akibat perangkat yang memang sudah dalam kondisi rusak – baik kerusakan yang disengaja maupun tidak. Atau bisa juga dikarenakan kondisi perangkat yang memang sudah tua.
Korsleting yang disebabkan ketidakbenaran / kerusakan internal fisik perangkat seperti itu akan membuat kerusakan bertambah parah. Hanya dengan kawat arde terhubung pada stopkontak saja tidak akan berpengaruh apapun dalam mencegahnya.
Seandainya kondisi korsleting itu diabaikan, maka aliran arus listrik akan segera memanaskan fisik seluruh jaringan kabel dalam rumah. Jika tetap dibiarkan terus terjadi dalam waktu cukup lama, maka perangkat listrik dan / atau sirkuit yang men-suplai arus listrik ke perangkat elektronik yang menjadi penyebab korsleting, akan menjadi benar-benar panas seperti bara api. Jika tidak segera dihentikan, akan mudah menjadi penyebab kebakaran.
Itulah salah satu alasan diciptakannya alat seperti sikring dan MCB (Miniature Circuit Breaker). Fungsi kedua alat tersebut sama, yaitu mencegah kelanjutan distribusi arus listrik yang bisa menyebabkan kondisi arus listrik berlebihan pada perangkat listrik. Ketika salah satu dari kedua alat tersebut terpasang pada jaringan kabel dalam rumah, maka suplai arus listrik akan diputuskan sesaat setelah terjadi korsleting.
Kalau sudah demikian kondisinya, dimanakah hubungan kepentingan dan fungsi kawat Arde yang digadang-gadang sebagai sarana bisa mencegah / mengatasi korsleting?
Satu tanggapan untuk “Lebih jauh tentang fungsi Arde”
Komentar ditutup.