halaman 2 dari 3
Hubungan antara Korsleting dan Kawat Arde
Setiap terjadi korsleting dari dalam perangkat elektronik, maka akan menghasilkan kelebihan muatan arus Fasa. Walaupun begitu, tidak langsung selalu membuat kabel menjadi panas dan menyebabkan aliran arus listrik langsung berbalik kembali ke sikring atau MCB. Selama ada bagian dari perangkat elektronik yang dapat menampungnya, maka kelebihan arus listrik akan terlebih dulu mengalir ke bagian tersebut. Itu yang menyebabkan sikring atau MCB tidak harus selalu trip saat terjadi korsleting.
Bagian perangkat elektronik yang biasanya menampung kelebihan arus listrik adalah bagian yang menjadi casing-nya. Itu dikarenakan casing merupakan bagian yang menjadi titik ujung terakhir dari perangkat elektronik. Kondisi seperti inilah yang biasa terjadi pada instalasi jaringan kabel listrik yang menggunakan kabel dua kawat (tanpa kawat Arde).
Bisa dibilang, di situlah letak perbedaan yang mendasari antara instalasi jaringan kabel listrik menggunakan kabel dua kawat dengan tiga kawat.
Pada jaringan kabel dua kawat, titik ujung terakhir yang menjadi tempat penampung kelebihan arus akibat korsleting, ada di bagian casing perangkat elektronik. Secara bertahap, kelebihan arus listrik memenuhi bagian ini hingga akhirnya berbalik kembali dan mematikan sikring / MCB.
Sedangkan pada jaringan kabel tiga kawat, yang menjadi titik ujung terakhir adalah kawat Arde. Artinya, setiap kelebihan arus listrik akibat korsleting yang tertampung pada casing perangkat, akan dialihkan dan diteruskan melalui kawat Arde. Itu alasan mengapa kawat Arde harus terpasang dan dihubungkan ke tanah / bumi (ground / earth).
Dengan begitu, kelebihan arus yang terdapat pada kawat Arde akan diteruskan dan ditampung ke dalam tanah / bumi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghubungkan kawat Arde pada media / barang berbahan logam atau benda logam apa pun yang menempel / tertanam pada rumah. Atau, lebih dikenal dengan sebutan Grounding.
Sama halnya dengan kelebihan arus listrik yang tertampung di casing perangkat elektronik pada jaringan kabel dua kawat. Begitu Grounding sudah tidak bisa menampung kelebihan arus yang datang, maka akan dikembalikan via kawat Arde yang sama ke sumbernya. Hingga akhirnya berbalik dan mematikan sikring / MCB.
Namun, kita bisa melihat jelas perbandingan perbedaan kapasitas serta penanganan kelebihan arus listrik pada jaringan kabel yang menggunakan dan tanpa menggunakan kawat Arde. Perbedaan kapasitas menampung kelebihan arus listrik pada Grounding, biar bagaimanapun, sudah pasti jauh lebih besar dibandingkan casing perangkat elektronik. Grounding tidak memiliki bentuk (shape) sebagaimana casing kulkas atau PC. Dengan demikian, bisa dibilang, besar kapasitas Grounding “nyaris” tidak ada batasannya.
Jika korsleting masih bisa mematikan sikring / MCB pada kondisi Grounding yang sudah sedemikian rupa, maka dapat dipastikan kerusakan yang menjadi pemicunya sudah berada dalam tahap mengkhawatirkan. Atau dengan kata yang lebih sederhana, perangkat elektronik yang menjadi penyebab korsleting harus segera dibuang dan diganti baru.
Itulah peran terbesar dari keberadaan kawat Arde yang sebenarnya dalam sebuah jaringan kabel listrik di rumah, yaitu membantu menjaga kita (pemakai) terhindar dari kondisi tersengat arus listrik yang beredar pada permukaan perangkat elektronik. Setidaknya, pemicu sengatan arus listrik berkepanjangan yang mungkin bisa menyebabkan luka bakar atau (bahkan) kematian akibat korsleting bisa diminimalisir atau benar-benar dihindari sepenuhnya.
Jadi, korsleting akan tetap terjadi meskipun pada jaringan kabel listrik di rumah menggunakan kabel tiga kawat. Kawat Arde yang ada dalam kabel, tidak meniadakan korsleting. Kawat Arde hanya mengalihkan kelebihan arus akibat korsleting ke tempat penampungan yang lebih aman dan jauh dari jangkauan serta aktivitas yang kita sedang kerjakan dengan menggunakan listrik.
Selanjutnya : Kawat Netral yg difungsikan sekaligus Kawat Arde ⇒
Satu tanggapan untuk “Lebih jauh tentang fungsi Arde”
Komentar ditutup.