halaman 3 dari 3
Kawat Netral yang difungsikan sekaligus kawat Arde
Tidak semua kelebihan arus akibat korsleting harus direspon dengan cara memutuskan aliran listrik. Karena, tidak semua korsleting pasti selalu ditimbulkan karena adanya sebuah kerusakan. Namun demikian, bukan berarti kelebihan arus listrik yang ditimbulkan bisa diabaikan begitu saja.
Disisi yang sama, tidak tertutup kemungkinan terjadinya korsleting disebabkan karena memang ada kerusakan. Dan, satu-satunya cara terbaik untuk menghentikan kelebihan arus listrik yang ditimbulkan adalah dengan memutuskan aliran listrik.
Dengan terpasangnya kawat Arde di bagian tengah stop kontak, situasi yang rumit seperti itu akan dipilah secara otomatis dan ditangani sesuai porsinya masing-masing. Selama kelebihan arus listrik bisa ditampung di Grounding, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika sudah tidak bisa ditampung lagi, maka aliran listrik akan dihentikan. Itu menandakan sudah waktunya untuk kita turun-tangan menyelesaikan masalah yang ada.
Apakah dengan menggabungkan dan menjadikan kawat Netral berfungsi sekaligus sebagai kawat Arde membuat situasi pencegahan kelebihan arus yang sama dengan menggunakan kawat Arde secara terpisah?
Saya tidak tahu bagaimana perbedaannya secara teknik listrik, dan juga tidak berniat untuk mencobanya.
Dalam logika sederhana di pikiran saya, Grounding akan selalu menyerap setiap kelebihan arus listrik akibat korsleting yang dialirkan melalui kawat Arde. Kalau ada sisa yang tidak bisa tertampung, maka sisa itulah yang baru akan menyebabkan sikring terputus atau MCB trip.
Seandainya, kemudian, kawat Netral dijadikan sebagai Arde, berarti, setiap ada kelebihan arus listrik (sekecil apapun) akan dialirkan ke kawat Netral. Dampaknya, akan ada arus listrik di kawat Netral. Saat arus dalam kawat Netral ini bertemu dengan arus listrik yang mengalir pada kawat Fasa, pasti akan memutuskan sikring / MCB.
Kalaupun tidak menjadikan putus, minimal, akan ada arus listrik pada kawat Netral. Jika kondisi tersebut berlangsung secara berkesinambungan, ujung-ujungnya, akan memanaskan fisik jaringan kabel listrik dan berakhir dengan memutuskan sikring / MCB juga.
Bukankah situasinya menjadi lebih rumit dibanding jaringan kabel dua kawat tanpa menjadikan kawat Netral sebagai Arde?
Atas pemikiran seperti itu, saya tidak pernah berani mencoba menjadikan kawat Netral sekaligus berfungsi sebagai kawat Arde.
Jadi… haruskah menggunakan kabel isi tiga kawat?
Memang betul, untuk membuat jaringan kabel listrik yang dilengkapi kawat Arde harus menggunakan kabel isi tiga kawat. Dimana secara harga, kabel isi tiga kawat jauh lebih mahal dibanding kabel isi dua kawat. Namun harus kita pertimbangkan juga bahwa baik kabel listrik isi dua atau tiga kawat yang terpasang di rumah, akan terus menerus dialiri listrik setiap hari selama 24 jam tanpa pernah berhenti. Tentunya, selama tidak terjadi pemadaman listrik oleh PLN.
Dengan kondisi dialiri listrik tanpa berhenti seperti itu, menggunakan kabel isi tiga kawat sama sekali tidak membuat kita rugi. Kawat Arde akan tetap dan terus berfungsi sejak kabel pertama kali dipasang. Kapan dan dengan cara seperti apa kawat Arde itu terpakai, kita tidak pernah akan tahu. Karena, kita juga tidak pernah mengetahui kapan akan terjadi korsleting.
Jadi, seandainya kita hendak mengerjakan instalasi jaringan kabel listrik di rumah dengan menggunakan kabel dua kawat, maka hal utama yang harus dipertanyakan pada diri sendiri adalah :
Seberapa besar kesigapan dalam menanggapi situasi nyala api yang tiba-tiba muncul akibat korsleting di saat kita sedang terlelap tidur?
Dengan kabel isi tiga kawat, kita dapat mengandalkan kawat Arde di dalamnya untuk menghentikan aliran listrik sebelum peristiwa yang tidak diinginkan seperti itu terjadi.
Pertimbangkanlah situasi tersebut sebelum anda membulatkan tekad memutuskan membeli kabel isi dua kawat untuk digunakan pada jaringan kabel listrik di rumah.
Semoga bermanfaat…! ☺
Satu tanggapan untuk “Lebih jauh tentang fungsi Arde”
Komentar ditutup.