Mempersiapkan Instalasi Listrik sejalan Kebijakan Satu Harga Tarif Listrik

Wacana kebijakan satu tarif listrik yang dikemukakan pada tahun 2017 lalu, pada dasarnya, membuka peluang agar kita (pelanggan PLN golongan di bawah 4400VA) bisa lebih maksimal dalam menentukan sikap dan cara pemakaian listrik di rumah. Saat itu terealisasikan, kita bisa menentukan salah satu dari dua pilihan yaitu : memanfaatkannya atau tidak. Masing-masing pilihan bersifat bebas dan tanpa paksaan, dan saya pribadi melihat tidak ada ruginya untuk memanfaatkan sebaik-baiknya peluang ini.

Namun demikian, kita juga perlu mempersiapkan untuk berada dalam situasi nilai kapasitas listrik terpasang di rumah yang besar itu dengan benar. Jika tidak, besar kemungkinan terjadi tumpang-tindih dalam pemakaian listrik dan cenderung berlebihan dalam pemakaian listrik yang bersifat konsumtif.

Di artikel ini saya mencoba menyajikan ilustrasi susunan MCB yang sekiranya cukup fleksibel dan relatif murah untuk menyikapi situasi tersebut.
Lanjutkan membaca “Mempersiapkan Instalasi Listrik sejalan Kebijakan Satu Harga Tarif Listrik”

Fleksibilitas Pengaturan Pemasangan MCB

Pada tahun 2017 lalu, pemerintah melalui kementrian ESDM pernah mewacanakan kebijakan “Satu Tarif Dasar Listrik (TDL)”. Dalam kasus ini, salah satu kebijakan yang bakal diterapkan adalah kapasitas listrik mulai dari 1300VA s/d 4400VA akan diganti dan disamaratakan menjadi 4400VA. Tujuannya agar masyarakat lebih leluasa dan menjadi terbiasa dalam memanfaatkan perangkat elektronik dalam menjalani aktivitas sehari-hari di rumah.

Itu merupakan sebuah ide yang (menurut saya) bagus untuk secara tidak langsung mengedukasi masyarakat dikalangan pelanggan rumah tangga, agar mulai memberanikan diri mencoba perangkat-perangkat elektronik yang membutuhkan daya lebih besar.

Namun, dua hal yang pertama muncul di pikiran saya adalah :

  1. Apakah jaringan kabel listrik di setiap rumah pelanggan PLN telah memadai untuk mengadopsi arus listrik berkapasitas 4400VA?
  2. Apakah penyamarataaan tersebut akan berdampak pada biaya abodemen yang dibayarkan pelanggan PASCABAYAR setiap bulannya?

Lanjutkan membaca “Fleksibilitas Pengaturan Pemasangan MCB”

Mengerjakan Sendiri Pemasangan Stabilizer di Rumah

Stabilizer untuk kepentingan listrik skala rumah tangga, yang saya ketahui saat ini beredar di pasaran, terdiri dari dua model input listriknya.

Model pertama, dengan menggunakan kabel yang dilengkapi steker berkaki-dua. Kabel ini sudah terpasang menyertai saat kita membeli stabilizer. Saya menamakannya dengan sebutan stabilizer siap pakai. Tinggal menancapkan steker-nya ke stop kontak, maka sudah langsung dalam kondisi siap pakai. Kapasitas stabilizer model ini, yang saya pernah temukan, adalah 500VA, 1000VA dan 1500VA. Bisa digunakan sebagai pendukung satu atau dua unit perangkat elektronik sekaligus sesuai kapasitasnya input listriknya, seperti : kulkas (lemari es), televisi, komputer (PC) dan lain-lain .

Model kedua, saya namakan stabilizer tanpa kabel. Karena, memang dijual tanpa menggunakan kabel sama sekali. Artinya, kita (pembeli) yang harus menyediakan dan memasang sendiri kabel pada stabilizer agar bisa tersambung dengan jaringan kabel listrik di rumah. Untuk stabilizer tanpa kabel ini, minimal kapasitas dimulai dari 2500VA hingga 10 kVA. Bisa digunakan untuk mendukung kestabilan pemakaian listrik satu rumah dengan kapasitas listrik terpasang mulai 1300VA s/d 6600VA.
Lanjutkan membaca “Mengerjakan Sendiri Pemasangan Stabilizer di Rumah”