Anda pernah memasang / menggunakan steker ber-saklar?
Sebuah steker berbentuk “L” terbalik yang dilengkapi switch di bagian punggungnya. Fungsi dari switch tersebut adalah mematikan arus listrik yang mengalir di kabel yang terpasang pada steker. Jika switch menyala, menandakan bahwa ada listrik yang mengalir melalui steker. Jika padam, menunjukkan kondisi sebaliknya.
Steker yang digunakan perangkat elektronik pada umumnya adalah steker biasa. Saat steker ditancapkan pada stop kontak, listrik akan langsung mengalir melalui kabel ke perangkat elektronik. Selama steker masih menancap di stop kontak, maka listrik masih tetap mengalir ke perangkat elektronik. Aliran listrik ke perangkat elektronik ini baru akan terputus jika steker dicabut dari stop kontak.
Apakah hal itu menjadikan steker ber-saklar lebih istimewa dibanding steker-biasa?
Perbedaan cara memperlakukan Listrik
Sekarang, mari kita berandai-andai.
Anggaplah steker dari salah satu perangkat elektronik yang ada di rumah, kita potong dan ganti menggunakan steker ber-saklar. Misalnya, kita lakukan hal itu pada steker televisi yang saat ini ada di rumah.
Ketika steker ber-saklar ditancapkan ke stop kontak di dinding, maka aliran listrik baru akan mengalir ke televisi jika saklar pada steker dinyalakan. Aliran listrik ini akan diputus ketika steker ber-saklar dimatikan. Baik untuk aliran listrik yang bermuatan positif maupun netral.
Jadi, meskipun steker masih menancap di stop kontak, tidak akan ada listrik di sepanjang jalur kabel yang menuju ke televisi ketika steker ber-saklar dikondisikan mati.
Inilah bagian terbaik yang dimiliki steker ber-saklar yang tidak terdapat pada steker biasa. Artinya, begitu steker ber-saklar dikondisikan mati, seburuk apapun listrik yang beredar di jaringan kabel, tidak akan berdampak merusak televisi.
Steker biasa, sebaik apapun mutu dan kualitas yang dimilikinya, selama masih menancap di stop kontak, tidak akan bisa menghentikan aliran listrik menuju perangkat elektronik. Masalahnya, kita tidak pernah mengetahui baik-buruknya kualitas listrik yang mengalir di jaringan kabel. Akibatnya, terdapat peluang perangkat elektronik yang menggunakan steker biasa meskipun telah dalam kondisi mati, menjadi rusak akibat kualitas listrik yang buruk selama steker-nya tidak dicabut dari stop kontak.
Pertanyaannya : apakah itu berarti kita harus mengganti steker setiap perangkat elektronik menggunakan steker ber-saklar?
Panjangan kabel sebagai perantara Perangkat Elektronik
Ada baiknya jika kita bisa membuat sendiri panjangan kabel (cable extension) dengan menggunakan steker ber-saklar untuk mengakomodir kebutuhan listrik dari perangkat elektronik. Dengan begitu, kita bisa memutuskan aliran listrik setiap perangkat elektronik tanpa harus mencabut ataupun mengganti steker-nya dengan steker ber-saklar. Kita pun memiliki kebebasan untuk membuat satu panjangan kabel yang dilengkapi dengan beberapa titik lubang stopkontak agar dapat digunakan oleh beberapa perangkat elektronik secara bersamaan.
Sehingga, begitu steker ber-saklar dikondisikan mati, kita memiliki kepastian bahwa listrik tidak akan merusak perangkat elektronik yang terhubung dengan panjangan kabel yang kita buat. Seandainya pun ada masalah akibat kualitas listrik yang buruk, dampak kerusakan akan terlebih dulu dialami di area steker ber-saklar. Karena, di situlah bagian dimana aliran listrik diputuskan.
Bagaimana dengan panjangan kabel biasa yang banyak dijual di pasaran?
Panjangan kabel yang beredar di pasaran, biasa dijual dalam kondisi “tergulung” di dalam sebuah wadah (compartment) yang disertai beberapa titik lubang stop kontak. Karena kondisinya yang tergulung sedemikian rupa, maka banyak yang menyebutnya dengan nama “gulungan kabel”. Beberapa model gulungan kabel seperti itu, ada yang dilengkapi dengan saklar di bagian wadah stop kontak-nya (stopkontak ber-saklar).
Perbedaan antara panjangan kabel yang dipasangi steker ber-saklar dengan yang dipasangi stopkontak ber-saklar, akan menentukan ada-tidaknya listrik di sepanjang jalur panjangan kabel. Panjangan kabel dengan steker ber-saklar akan memutuskan listrik di “awal” titik panjangan kabel. Sedangkan panjangan kabel dengan stopkontak ber-saklar akan memutus listrik di bagian titik “akhir” panjangan kabel. Panjangan kabel dengan stopkontak ber-saklar harus memiliki kualitas yang benar-benar bagus secara keseluruhan. Karena, sejak awal dipakai, akan terus-menerus dialiri listrik. Mulai dari bagian steker hingga bagian stop kontak-nya.
Jadi…
Mencabut steker dari stop kontak adalah cara paling efektif untuk menghentikan aliran listrik ke perangkat elektronik. Tujuannya, selain mengkondisikan perangkat elektronik tetap aman dari kualitas aliran listrik yang buruk, juga benar-benar menghentikan pemakaian listrik yang sebenarnya tidak pernah kita pakai.
Steker ber-saklar adalah perangkat listrik yang dibuat untuk mempermudah tindakan cabut-pasang steker dari dan ke stop kontak tersebut menjadi lebih mudah serta aman tanpa mengabaikan tujuan dari tindakan itu sendiri.
Memasang stabilizer untuk seluruh rumah, merupakan cara terbaik untuk membuat listrik yang beredar di jaringan kabel lebih “bersahabat” dengan perangkat elektronik. Itu berlaku baik untuk perangkat elektronik yang menggunakan steker biasa ataupun steker ber-saklar. Pada situasi seperti itu, fungsi steker ber-saklar cenderung efektif untuk menghasilkan sebuah kondisi hemat listrik di banding mencegah kerusakan perangkat elektronik akibat listrik.
Pada akhirnya, entah itu steker-biasa atau steker ber-saklar yang kita gunakan, tetap akan berfungsi dengan baik dalam kondisi kualitas listrik yang baik juga. Baik-buruknya kualitas listrik yang beredar di jaringan kabel dalam rumah, tetap merupakan faktor penentu dari semua aktivitas sehubungan dengan listrik yang kita pakai. Secanggih apapun perangkat elektronik dan listrik yang kita miliki, bisa diumpamakan, hanya akan menjadi sekedar “pajangan” atau penghias ruangan (aksesoris) belaka jika tanpa dukungan kualitas listrik yang baik.
Galeri foto di bawah ini adalah cara yang saya kerjakan memasang kabel tiga kawat pada steker ber-saklar.
Semoga bermanfaat ! 🙂
Satu tanggapan untuk “Steker Listrik : Biasa atau Ber-saklar?”
Komentar ditutup.