Steker berkaki-tiga (beserta stop kontak-nya) lebih sering saya jumpai dipasang pada perangkat AC (Air Conditioner) dan Water Heater Listrik. Pernah juga ketemu di beberapa perangkat audio / video yang memiliki kualitas high-end.

Kalau dilihat dari kepentingan perangkat elektronik / listrik yang menggunakan steker berkaki-tiga, lebih bertujuan untuk mendapatkan sambungan listrik yang benar dan pasti. Baik dari sisi penanganan arus listrik (fasa, netral dan arde) maupun dari segi keamanannya terhadap lonjakan voltase. Bukan sekadar sambungan listrik yang penting “asal bisa nyala” saja.

Kesan seperti itu saya dapatkan ketika pertama-kali melihat jeroan steker berkaki-tiga dan memerhatikan setiap keterangan yang tertera di permukaan casing-nya.

Untuk Kebaikan atas Keseragaman Muatan Arus Listrik…

Mungkin anda yang telah membaca cerita tentang bagaimana awalnya cara saya menentukan posisi arus listrik positif dan netral pada kaki steker dan stop kontak berkaki-dua di artikel Steker, Stopkontak dan Arus Listrik dengan menggunakan acuan steker dan stop kontak berkaki-tiga.

Pada artikel ini, saya mencoba memberikan gambaran secara terperinci mengenai hal itu dengan menggunakan foto-foto tutorial cara yang dikerjakan dalam memasang kawat kabel pada steker berkaki-tiga. Dalam rangkaian foto-foto yang tersaji selanjutnya di bawah, bisa dilihat bagaimana format jeroan steker berkaki-tiga dibuat sedemikian rupa. Sehingga, kecil kemungkinan untuk kita bisa melakukan kesalahan saat mengerjakan pemasangan kawat kabel di setiap kaki steker menjadi tidak sesuai dengan muatan arus listriknya.

Jadi, itulah alasan mengapa saya begitu menekankan perhatian sejak awal atas keseragaman posisi letak pemasangan kawat berdasarkan muatan arus listriknya di pemasangan kabel steker dan stop kontak berkaki-dua. Karena, memang dikondisikan sudah seharusnya dikerjakan dengan cara seperti itu. Muatan arus Fasa yang keluar dari lubang kaki di stop kontak, harus diterima masuk oleh kaki steker yang juga mengalirkan muatan arus Fasa menuju perangkat elektronik / listrik. Demikian juga halnya dengan arus Netral dan arus balik yang melalui kawat Arde.

Seandainya stop kontak untuk steker berkaki-dua yang ada di rumah saat ini kita pasangi dengan socket agar bisa digunakan steker berkaki-tiga, maka posisi letak muatan arus listriknya akan menjadi sama. Yaitu, lubang stop kontak sebelah kanan ber-muatan arus listrik positif (fasa) dan sebelah kiri ber-muatan arus listrik negatif (netral).

Jadi, baik menggunakan perangkat berkaki-dua maupun berkaki-tiga, konsep pemasangan kawat kabelnya tetap harus sama. Di dalam satu rumah, adalah mungkin untuk dipasang beberapa unit stop kontak berkaki-dua dan berkaki-tiga. Karena, tidak semua perangkat elektronik / listrik yang kita beli hanya menggunakan steker berkaki-dua atau berkaki-tiga saja.


Garis Besar Pedoman Pemasangan Steker berkaki-tiga

Sebenarnya, tutorial ini saya buat, lebih untuk kepentingan menyampaikan pemahaman atas pentingnya kesamaan letak kawat kabel yang seharusnya terpasang di steker dan stop kontak. Namun, sangat sulit untuk menjabarkannya secara mudah dalam bentuk kata-kata. Foto-foto yang tersaji bisa menceritakan lebih mendekati maksud apa yang hendak saya sampaikan.

Ada beberapa pokok yang bisa dijadikan pedoman untuk mengingat garis besar cara memasang steker berkaki-tiga dengan benar :

1. Kondisi steker dan jeroannya sebelum dipasangi kabel

Foto : STEKER Kaki Tiga – bagian Punggung

Ada beberapa petunjuk keterangan yang tertera di permukaan steker, dimana diantaranya mengenai kaki-kaki tempat kawat bermuatan arus Fasa, arus Netral dan Arde disematkan. Gunakan petunjuk tersebut sebagai acuan agar pemasangan kawat kabel dilakukan dengan benar.

Foto : STEKER Kaki Tiga – bagian Muka

2. Susunan kawat kabel yang harus terpasang

Pada gambar di bawah, nampak jeroan steker berkaki-tiga yang dilihat dari bagian punggungnya. Kaki sebelah kanan steker, dilengkapi dengan sebuah sikring. Fungsinya, agar besar arus listrik yang mengalir melalui steker bisa tetap terjaga untuk tidak melebihi batas dari kapasitas yang ditentukan (13 Ampere). Hal itu menandakan bahwa kawat bermuatan arus Fasa yang harus dipasang untuk melalui bagian kaki steker tersebut. Karena, hanya Fasa yang bisa memutuskan sikring. Bukan Netral, apalagi Arde.

Foto : STEKER Kaki Tiga – Deskripsi Jeroan STEKER

Usahakan untuk mengikuti aturan main muatan arus listrik berdasarkan warna kawat kabel sebagaimana yang sudah ditetapkan. Merah / Hitam = Fasa (L), Biru = Netral (N) dan Kuning = Arde (E). Cara tersebut akan membuat kita terbiasa untuk lebih cepat mengenali sisi tempat kawat kabel harus disematkan pada steker dan stop kontak.

Foto : STEKER Kaki Tiga – Posisi Pemasangan Kawat Kabel berdasarkan Arus Listrik

3. Posisi arus listrik di setiap kaki steker setelah dipasangi kabel

Pastikan susunan muatan arus listrik yang nantinya dialirkan di setiap kaki steker memiliki kondisi seperti ini :

Foto : Posisi Arus Listrik dari bagian Muka STEKER Kaki Tiga
Foto : Posisi Arus Listrik dari bagian Punggung STEKER Kaki Tiga

Ketiga bagian itulah yang, menurut saya, bisa dijadikan pedoman selama mengerjakan pemasangan kabel pada steker. Hal itu akan mempermudah jika kita memang tidak terbiasa berurusan dengan perangkat listrik berkaki-tiga ini.


Galeri Foto Tutorial Memasang Steker berkaki-tiga

Galeri rangkaian foto di bawah ini, bisa dibilang, sebagai bagian untuk melengkapi cerita tentang steker berkaki-tiga yang telah dideskripsikan di atas. Perlu-tidaknya tutorial tersebut untuk disimak, anda yang memutuskannya. Saya hanya berupaya menyediakan kelengkapan informasi bagi yang memiliki kepentingan untuk mempelajarinya.

Untuk cerita tentang cara memasang kabel pada stop kontak lubang kaki-tiga, akan saya sampaikan di artikel selanjutnya. (Baca : Cara Memasang Stop kontak Listrik Tiga Lubang)


















Semoga bermanfaat! 🙂

Satu tanggapan untuk “Cara Memasang Steker Listrik ber-kaki Tiga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *