Cukup banyak sebutan yang disandang produk lampu emergency ini. Saya sendiri, lebih suka menyebutnya dengan nama : lampu +emergency (lampu plus emergency). Karena, kalau melihat bawaan dasar pemakaiannya, lebih pada sebagai lampu ruangan daripada sebagai lampu emergency. Di saat listrik PLN menyala, lampu berfungsi sebagaimana lampu ruangan pada umumnya. Sedangkan, di saat listrik PLN mati, secara otomatis berubah fungsi menjadi lampu emergency.

Foto : Lampu +Emergency

Perilaku lampu +emergency dalam merespon listrik PLN yang seperti itu, bagi saya, sungguh menarik. Merupakan sebuah inovasi sederhana, namun berdampak besar dalam memaksimalkan efektifitas keberadaan dan pemakaian lampu emergency secara umum. Bagian terbaik dari semua itu adalah menjadikan dua produk berbeda (lampu ruangan dan lampu emergency) ke dalam satu produk dengan harga relatif terjangkau.

Pada kardus kemasan lampu +emergency yang saya beli, disertakan keterangan singkat tentang fitur dan cara yang semestinya dikerjakan dalam pemakaian lampu. Di bawah ini, saya mencoba mendeskripsikan keterangan singkat itu sesuai dengan pemahaman yang saya miliki.

Fitur lampu secara umum

1. Pemakaian yang Umum

Baik dalam kondisi listrik PLN nyala atau mati, lampu +emergency berfungsi persis layaknya lampu ruangan biasa. Mati-nyala lampu dikendalikan langsung melalui saklar.
Misalnya : saat lampu dalam kondisi menyala, lalu tiba-tiba listrik PLN padam, maka lampu akan tetap menyala. Seandainya kemudian saklar lampu kita matikan, maka lampu akan padam.
Jadi, dengan menggunakan lampu +emergency, penerangan dalam ruangan seolah-olah tidak ada perbedaan antara saat listrik PLN nyala atau mati. Lama waktu maksimal baterai bisa bertahan menyalakan lampu di saat listrik PLN padam adalah 4 jam.

2. Otomatis Re-charge

Proses re-charge baterai akan selalu terjadi secara otomatis ketika lampu +emergency menyala di saat listrik PLN tidak padam. Dibutuhkan proses re-charge selama 4 jam penuh agar lampu +emergency bisa bertahan menyala selama 4 jam di saat listrik PLN padam. Seandainya lampu memang kita nyalakan untuk penerangan dalam ruangan setiap malam hari, maka baterai akan otomatis terisi penuh secara bertahap tanpa perlu kita dengan sengaja melakukan re-charge.

3. Tidak bisa menyala 24/7

Lampu +emergency tidak cocok untuk dipasang di tempat yang mengkondisikan lampu ruangan harus terus-menerus menyala 24 jam sehari (lampu ruangan yang tidak pernah dimatikan). Karena, saat listrik PLN mati, baterai akan terus terpakai untuk menyalakan lampu tanpa pernah dimatikan. Kondisi seperti itu, berpotensi untuk membuat baterai habis terkuras. Dan, sebagaimana umumnya baterai re-charge yang diperlakukan seperti itu, akan lebih cepat kadaluarsa.

Dengan demikian, ketika listrik PLN mati, sebaiknya lama waktu pemakaian baterai lampu +emergency tetap harus dibatasi. Tidak bisa digunakan sama seperti dalam kondisi listrik PLN nyala. Lampu tetap harus dimatikan setelah keperluan penerangan dalam ruangan sudah terpenuhi atau sebelum batas lama waktu nyala selama 4 jam terlampaui.

4. Mudah diterapkan

Susunan kawat yang terpasang pada fitting (rumah lampu) untuk pemakaian lampu +emergency sama dengan yang biasanya. Yaitu : kawat yang dialiri listrik positif (fasa), terhubung dengan bagian pangkal ulir fitting lampu (tengah). Sedangkan kawat listrik netral, terhubung dengan bagian ulir-nya (pinggir).

Jika susunan kawat fitting lampu terbalik, maka lampu +emergency akan terus menyala sejak pertama kali dipasang. Lampu akan tetap dan terus menyala meskipun saklar dimatikan. Kondisi yang salah seperti ini baru akan menjadi benar setelah susunan kawat kabel pada fitting lampu diperbaiki letaknya, yaitu kawat bermuatan Fasa terhubung ke bagian tengah dan Netral ke bagian pinggir fitting lampu.

5. Senter+

Selain bisa berfungsi sebagai lampu ruangan sekaligus lampu emergency, kita juga bisa menggunakannya langsung sebagai senter. Cukup memegang dengan satu telapak tangan di bagian pangkal ulir dan bagian ulir yang paling luar secara bersamaan, maka baterai akan bekerja menyalakan lampu tanpa bantuan listrik PLN sekalipun.

Foto : Lampu +Emergency dalam kondisi padam
Gambar : Lampu +Emergency sebagai Senter

6. Kompatibilitas Terbatas

Kekurangan dari lampu +emergency ini adalah tidak bisa dipasang bersamaan dengan sembarang lampu ruangan di satu jalur kabel yang sama. Misalnya, saat ini kita menggunakan hanya satu saklar saja untuk menyala-matikan tiga lampu ruangan secara bersamaan. Jika kemudian kita mengganti satu dari ketiga lampu tersebut dengan lampu +emergency, maka lampu +emergency langsung dan terus menyala begitu sejak pertama kali dipasang.

Kondisi yang salah tersebut bisa diperbaiki dengan cara mengganti dua lampu sisanya menggunakan lampu SL Keong. Karena, dari semua produk lampu ruangan, hanya lampu SL Keong saja yang bisa dioperasikan berbarengan dengan lampu +emergency.

Jadi, supaya lampu +emergency bisa berfungsi dengan benar, bukan saja sekadar susunan kawat Fasa dan Netral yang harus terpasang sesuai tempatnya. Melainkan juga tidak sembarang lampu ruangan bisa dipasang berbarengan di satu jalur kabel yang sama.

Mengapa terlihat begitu banyak syarat yang merepotkan hanya untuk bisa menggunakan dengan benar sebuah lampu +emergency saja?

Sayangnya, syarat-syarat yang merepotkan itu merupakan standar dari cara instalasi listrik lampu ruangan yang benar. Seandainya lampu +emergency yang anda beli tidak bisa berfungsi sebagaimana layaknya lampu ruangan, salah satu kemungkinan yang menjadi penyebabnya adalah instalasi listrik lampu ruangan di rumah anda yang salah.

Anda bisa memasang dua lampu +emergency berbarengan di satu jalur kabel yang sama. Saya sudah mencobanya dan tidak ada masalah untuk itu.


Baca : Memasang Kabel Lampu +Emergency


Selanjutnya ⇒ Beda Lampu +Emergency vs Lampu Emergency Konvensional

Satu tanggapan untuk “Lampu +Emergency

Komentar ditutup.