Mungkin, sama dengan anda yang juga awam mengenai listrik saat pertama kali hendak memasang tambahan titik rumah (fitting) lampu baru di rumah :

“Pokoknya lampu-nya udah bisa nyala.”

Begitu kira-kira pedoman saat itu yang saya gunakan.

Seiring waktu berjalan, pengalaman pun kian bertambah dan melengkapi pemahaman mengenai cara yang menurut saya paling aman diterapkan dalam memasang rumah lampu.

Aturan yang semula “asal bisa nyala”-pun berubah. Faktor yang kini menjadi parameter utama adalah situasi paling aman saat nantinya lampu hendak dipasang-lepaskan dari rumahnya.

Foto : Rumah (Fitting) Lampu

Kalau anda lihat dan perhatikan di bagian belakang rumah lampu, terpasang dua plat besi/kuningan berukuran kecil yang masing-masing dilengkapi mur-baut (beberapa model rumah lampu hanya terdapat baut saja). Fungsinya sebagai tempat untuk kita menyematkan kawat kabel listrik. Satu untuk kawat bermuatan arus positif dan lainnya untuk arus netral.

Foto : Bagian Punggung Fitting Lampu

Pertanyaannya : salah satu mana yang digunakan untuk menyematkan kawat bermuatan arus positif dan mana yang netral?

Lampu bohlam atau setiap lampu yang dilengkapi ulir di bagian pangkalnya, sebenarnya, terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu : sisi yang memiliki ulir dan titik di tengah-tengah pangkal. Masing-masing bagian tersebut memiliki peran untuk menerima aliran listrik yang berbeda. Bagian berulir menerima arus netral dan bagian tengah pangkal menerima arus positif.

Foto : Posisi Arus Listrik pada Bohlam

Dengan demikian, pemasangan kawat kabel pada rumah/fitting lampu juga harus menerapkan kondisi yang sama.

Foto : Posisi Arus Listrik pada Fitting Lampu

Bisa kita lihat pada gambar berikut bahwa lempeng bagian tengah terpisah dengan lempeng di sekelilingnya yang berulir.

Foto : Posisi Bagian Arus FASA yang berdiri sendiri

Itu adalah posisi arus listrik positif dan netral yang seharusnya mengalir pada lempeng fitting lampu.

Namun, secara praktek, meskipun aliran listrik dipasang terbalik dari yang saya ceritakan di atas, lampu tetap bisa dinyala-matikan tanpa masalah. Jadi, tidak perlu khawatir lampu menjadi rusak jika kawat yang dipasang memiliki aliran listrik terbalik.

Apa yang menyebabkan arus positif tetap harus terpasang dan mengalir ke lempeng bagian tengah fitting lampu?

Jika kawat bermuatan positif disematkan dan terhubung pada lempeng yang ber-ulir (drat), kemungkinan besar kita akan mengalami “kesetrum” seandainya tidak cukup hati-hati saat memasang-lepaskan lampu dari rumahnya. Dengan kondisi arus positif mengalir ke lempeng bagian tengah, kemungkinan kesetrum bisa diminimalisir. Karena, lempeng fitting bagian tengah itu-lah yang terakhir kali melekat saat bohlam dipasang. Dan, yang pertama kali terpisah saat bohlam hendak dilepaskan.

Logika sederhana, bukan?

Sehingga, agar semua itu dapat terpasang dengan benar dan berjalan sebagaimana diharapkan, maka saklar harus dipasang pada jalur kawat yang dialiri arus positif.

Dua foto rumah lampu di bawah ini dapat memberikan gambaran lebih jelas di bagian mana kawat kabel bermuatan arus listrik positif nantinya harus dipasang. Anda tinggal mencari bagian jeroan yang terhubung pada bagian lempeng tengah. Disitulah posisi kawat kabel listrik bermuatan arus positif disematkan.

Foto : Letak Arus FASA dan NETRAL di bagian muka Fitting Lampu
Foto : Posisi pemasangan kawat Arus FASA dan NETRAL di bagian punggung Fitting Lampu

Semoga bermanfaat! 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *