Membuat stop kontak bersaklar atau menjadikan stop kontak dapat dinyala-matikan layaknya lampu, dapat dikerjakan dengan cara memotong di tengah jalur kabel :
Susunan kawat yang terpasang di jeroan saklar adalah seperti ini :
Menggunakan kabel berisi 3 (tiga) kawat, dimana “hanya” kawat bermuatan arus listrik positif yang disematkan. Line-in merupakan kawat arus FASA dari kabel input. Line-out merupakan kawat arus FASA dari kabel output.
Sedangkan kawat NETRAL dari kabel input dan output, langsung disambungkan sebagaimana nampak terbungkus salotip hitam. Perlakuan serupa juga dikenakan pada kawat ARDE.
Metode men-saklar-kan stopkontak seperti ini sangat efektif untuk diterapkan pada posisi stop kontak yang letaknya sulit dijangkau.
Saya menerapkannya pada jalur panjangan kabel yang digunakan sebagai sumber listrik mini ceiling fan dan router yang terpasang menggantung di langit-langit rumah. Jadi, mini ceiling fan atau router dapat dinyala-matikan tanpa harus mencabut steker panjangan kabel yang menancap pada stop kontak dibagian bawah ruangan.
Alternatif pengganti Steker ber-Saklar
Sebenarnya, bisa juga dengan cara menggunakan pemakaian steker yang dilengkapi fitur saklar. Pengerjaannya lebih ringkas (cuma pasang steker dan stop kontak di masing-masing ujung kabel) dan sekali jalan (tidak perlu memotong kabel untuk memasang saklar). Namun, itu semua berpulang ke diri kita sendiri yang memiliki kepentingan dalam menjalaninya.
Saya mendapatkan rasa lebih nyaman dengan cara memotong jalur kabel. Karena, saklar bisa diletakkan pada tempat yang lebih terbuka dan terpisah. Lebih mudah mengenalinya dibandingkan gabungan beberapa steker berkumpul di satu rangkaian stop kontak yang sama.
Alternatif pengganti Stop kontak ber-Saklar
Cara men-saklar-kan stop kontak seperti ini, juga saya gunakan untuk menggantikan beberapa unit stop kontak + saklar yang sebelumnya telah terpasang di rumah. Pada unit stop kontak + saklar, lubang stop kontak tempat kaki-kaki steker ditancapkan, memiliki banyak keterbatasan. Selain memiliki kecenderungan untuk mengakomodir hanya steker berbentuk “pipih” yang mayoritas tanpa kawat Arde, beban berat steker + kabel yang ditancapkan harus benar-benar ringan. Sehingga, tidak semua perangkat elektronik bisa ditancapkan steker-nya ke dalam unit stop kontak + saklar.
Posisi pemasangan unit stop kontak + saklar pun cenderung harus di atas permukaan horisontal. Jika dipasang secara vertikal di dinding, besar kemungkinan steker tidak dapat bertahan untuk tetap menancap dengan sempurna. Seiring waktu berjalan, saya jadi lebih menghindari menancapkan steker pada unit stop kontak + saklar yang ada di rumah. Sampai akhirnya, saya putuskan untuk mengembalikan titik-titik unit stop kontak + saklar yang telah terpasang, kembali seperti sebelumnya, yaitu hanya stop kontak saja. Kemudian, untuk membuatnya berfungsi sama dengan stop kontak + saklar, dibuat panjangan kabel dengan model men-saklar-kan stop kontak.
Memang…, ada biaya tambahan karena saklar dan stop kontak harus dibeli terpisah untuk kemudian nantinya digabungkan di satu jalur kabel. Namun, itulah pilihan kenyamanan yang saya harapkan dan inginkan dalam kasus pemakaian men-saklar-kan stop kontak ini. Yaitu, satu perangkat stop kontak yang bisa berfungsi sebagaimana perangkat stop kontak pada umumnya, dan memiliki fitur bisa dimati-nyalakan layaknya lampu.
Men-saklar-kan Stop kontak untuk Televisi
Di bawah ini adalah salah satu penerapan yang bisa terlihat dengan jelas fleksibilitas teknik men-saklar-kan stop kontak dalam memposisikan letak saklar di salah satu sisi lemari tv.
Pada stop kontak, menancap steker dari perangkat televisi, booster dan kipas audio. Ketiga perangkat elektronik itu tidak akan pernah berpindah lokasi pemakaian dan steker akan tetap menancap disitu selama televisi masih berfungsi dengan baik. Memosisikan stop kontak di sisi dalam lemari, selain bisa menyembunyikan fisik kabel yang “berseliweran”, keberadaan steker akan aman dari sentuhan saat sisi muka lemari sedang dibersihkan. Saklar bisa dipasang di sisi depan lemari agar aliran listrik ke stop kontak dapat dinyala-matikan kapan dan oleh siapapun.
Jadi…
Kita tidak perlu harus terpaku hanya pada faktor efektivitas dan efisiensi saat melakukan pekerjaan menyambung kabel saja. Karena, pekerjaan itu cuma berlangsung satu kali! Sedangkan, hasil dari pekerjaan menyambung kabel itu akan berlangsung terus-menerus dinikmati selama kita masih membutuhkannya. Pertimbangkanlah kenyamanan saat kita (dan juga orang-orang di sekitar kita) ketika menikmati hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Itu yang menentukan kualitas sebenarnya dari hasil sebuah pekerjaan.
Semoga bermanfaat! 🙂