Perangkat listrik inilah yang saya ganti dengan unit stop kontak dan unit saklar terpisah sebagaimana dimaksudkan pada artikel Men-saklar-kan Stop kontak…
Unit perangkat listrik ini, kalau diperhatikan dari bagian sambungan antar kabelnya, memang sengaja dibuat untuk tujuan pemakaian perangkat elektronik tertentu. Terutama yang menggunakan steker berbentuk pipih dengan jenis kabel serabut isi dua kawat. Biasanya, model kabel ber-steker “pipih” seperti itu, sudah dilengkapi dengan isolasi ganda yang (katanya) bisa berfungsi sebagai pengganti kawat Arde.
Di bagian belakang unit stop kontak + saklar, saya melihat tulisan 6A (±1000 Watt) dan 250V yang sangat kecil. Mungkin menandakan batas maksimum pemakaian daya yang bisa diakomodir unit stop kontak + saklar tersebut.
Dalam penerapannya, unit stop kontak + saklar bisa dijadikan 2 (dua) model pemakaian :
- Stopkontak mengaktifkan Saklar
- Saklar mengaktifkan Stopkontak
Di artikel ini, saya sajikan beberapa foto yang menceritakan bagian-bagian jeroan beserta susunan kawat kabel yang semestinya terpasang di unit perangkat listrik stop kontak + saklar sesuai tujuan pemakaian yang kita inginkan dari unit tersebut.
Selain itu, saya sertakan juga ilustrasi skema sambungan antar kabel yang menjadi jalur arus listrik dari masing-masing tujuan pemakaian. Ilustrasi tersebut ditujukan untuk kondisi unit stop kontak + saklar yang dipasang di dinding. Sehingga, modifikasi sambungan antar kabel, penerapannya terjadi di atas langit-langit rumah.
Jeroan stop kontak + saklar :
Stop kontak Mengaktifkan Saklar
Susunan pemasangan kawat untuk kepentingan stop kontak menyalakan fungsi saklar :
Jadi, model susunan kawat yang terpasang di unit stop kontak + saklar pada foto di atas, akan membuat sisi stop kontak selalu dalam keadaan siaga. Sementara, sisi saklar bisa digunakan untuk kepentingan lain, seperti misalnya menyala-matikan lampu.
Ilustrasi sambungan antar kabel untuk model pemasangan seperti itu adalah :
Saklar Mengaktifkan Stop kontak
Sedangkan, susunan pemasangan kawat guna kepentingan saklar menyala-matikan stop kontak :
Berbeda dengan sebelumnya, model susunan kawat pada foto di atas membuat kondisi siaga sisi stop kontak bergantung pada posisi saklar di sebelahnya. Jika saklar diposisikan “off”, maka stop kontak menjadi tidak berfungsi. Stop kontak baru bisa digunakan / aktif hanya dengan cara membuat saklar disebelahnya dikondisikan pada posisi “on”.
Ilustrasi sambungan antar kabel untuk model pemasangan seperti itu adalah :
Penerapan pemakaian Stop kontak + Saklar…
Kondisi unit stop kontak + saklar setelah dipasangi kabel dan siap dilekatkan ke dinding :
Jika unit stop kontak + saklar in bow ini “tidak” dipasang di dinding, seperti (misalnya) di meja rias, maka cara penyambungan kabelnya pun bisa disamakan dengan saudaranya yang out bow. Unit terpasang tertanam di salah satu sisi meja rias, dimana saklar-nya difungsikan untuk menyalakan lampu dan stop kontak-nya difungsikan untuk menyalakan hair-dryer. Dengan begitu, sambungan kabel bisa disembunyikan di bagian dalam meja rias.
Sebenarnya, perangkat stop kontak + saklar ini sangat menarik dan menggoda untuk saya merasa perlu memasangnya di rumah. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan menggunakan stop kontak yang lebih fleksibel dalam mengakomodir bentuk fisik steker yang beragam, menjadikan saya harus menentukan dan memutuskan untuk memilih memasang stop kontak TUNGGAL atau GANDA dibanding unit stop kontak + saklar.
Jadi, ada baiknya untuk mempertimbangkan secara matang sebelum memutuskan untuk memasang perangkat listrik saklar + stop kontak in bow ini di rumah. Meskipun saat ini sudah ada model dengan bentuk lubang stop kontak yang bisa untuk menancapkan fisik steker berukuran besar; fleksibilitas dan kekuatan pemakaian perangkat listrik ini tetap tidak bisa disamakan dengan seandainya kita memasang saklar dan stop kontak yang digabung untuk tujuan yang sama (Men-saklar-kan Stop kontak…).
Semoga bermanfaat! 🙂
Satu tanggapan untuk “Memasang unit Stopkontak + Saklar ~ In Bow”
Komentar ditutup.