halaman 2 dari 3

SEO vs Keterampilan Merangkai Kata-kata

Kesulitan merangkai kata-kata untuk menjadi kalimat dan menyusun rangkaian kalimat ke dalam satu paragraf hingga kumpulan beberapa paragraf membentuk sebuah artikel seutuhnya, masih tetap merupakan momok terbesar saya dalam aktivitas menulis hingga saat ini. Saya bukan berasal dari lingkungan penulis. Tidak ada kebiasaan atau ajaran yang mengarahkan untuk bisa menjadi seorang penulis yang baik.

Menurut hemat saya, cerita apapun akan menjadi menarik jika bisa disampaikan melalui tulisan yang menggunakan rangkaian kata-kata sederhana dan umum, sehingga keseluruhan cerita menjadi mudah dicerna.

Itu saja yang saya jadikan parameter.

Maksud dari sederhana dan umum itu adalah kalimat dengan rangkaian kata-kata yang bisa dipahami oleh lebih banyak orang. Jika kita menulis dengan tujuan agar dibaca oleh orang banyak, maka pemakaian kata-katanya juga harus merujuk pada apa yang mereka biasa ucap dan dengarkan. Itu adalah perkara sederhana dari peristiwa sebab akibat yang kaitannya otomatis mempengaruhi SEO.

Jadi, haruskah ilmu SEO (termasuk algoritma Rankbrain) tetap dipelajari dan dikuasai agar artikel yang kita buat bisa tampil di halaman pertama mesin pencari Google?

Kalau dari pengalaman dan hasil yang ditunjukkan gambar statistik trafik pengunjung blog di atas, saya berpendapat, akan lebih baik jika kita belajar cara membuat artikel yang dicari Search Engine Google untuk ditampilkan di halaman pertamanya.

Batasan tingkat Artikel berkualitas

Perihal saran yang dikemukakan staf internal WordPress, tentang metode menulis dengan menggunakan kata-kata yang biasa di dengar dan diucapkan sehari-hari agar berkesempatan lebih besar untuk bisa tampil di SERP, merupakan sebuah pernyataan yang sangat logis.

Komputer, secanggih apapun teknologi yang dimilikinya, tetap menggunakan konsep dasar “garbage in garbage out“. Output yang menjadi hasil kinerja komputer tidak akan lebih baik dari input yang diterimanya. Demikian juga komputer yang digunakan Google sebagai Search Engine.

Ketika kita mengetikkan kata-kata di halaman pencari Google, Search Engine akan mengerjakan penelusuran dan mengumpulkan semua informasi / artikel di internet berdasarkan kata-kata yang kita ketikan itu. Termasuk juga informasi / artikel alternatif yang memiliki kandungan menyerupai makna dari kata-kata tersebut. Kemudian, semua kumpulan informasi itu ditampilkan pada layar monitor berdasarkan urutan kesesuaian yang paling mendekatinya.

Masyarakat (termasuk kita didalamnya), merupakan kumpulan dari berbagai macam orang dengan latar pendidikan, lingkungan dan kebiasaan hidup berbeda. Meskipun berbeda, mereka semua berkomunikasi dengan kata-kata yang umum dan bisa dimengerti oleh satu sama lain. Demikian juga halnya saat mereka menggunakan dan memanfaatkan halaman pencari Google. Kata-kata yang bersifat umum sebagaimana yang biasa di pakai dan di dengar sehari-hari adalah yang diketikan dan menjadi dasar bagi Search Engine untuk melakukan pekerjaannya.

Jika kemudian kita menyusun satu / beberapa artikel dengan menggunakan kata-kata yang tidak biasa dan jarang didengar / diucapkan sehari-hari, sejauh mana Search Engine bisa memutuskan artikel kita cukup layak untuk tampil di setiap hasil proses pencarian pada umumnya?

Logika sebab-akibat yang sederhana, bukan?

Tidak selamanya artikel berkualitas yang disampaikan menggunakan rangkaian kata-kata canggih akan mendapatkan tempat di halaman hasil pencarian. Siapapun bisa membedakan dan memperdebatkan baik-buruknya kualitas dari isi sebuah artikel. Sedangkan Search Engine hanyalah seperangkat mesin. Dan, hanya akan menampilkan artikel hasil pencarian mengikuti input kata-kata di halaman pencari. Bukan mengikuti tinggi-rendahnya kualitas isi dari sebuah artikel.

Selanjutnya : SEO Terbaik ⇒

Satu tanggapan untuk “Blog Tips : Algoritma Rankbrain Google

  1. Kalau search engine nya berbaik hati bisa dapat banyak pengunjung bang, dari pengalamnku setahun belakangan, search engine bisa ga baik klo server hostingnya lelet. Untung deh aku pindah skrg mulai bagus trafiknya.
    Aku suka baca tulisan yg bukan dari ahlinya hehe, menurutku sih lebih natural aja, enak dibaca dan cepat bisa dipahami. Aku punya bbrp pembaca baru yg follow blogku dan aku follow balik, entah cuma perasaanku kali, isi tulisannya sih enak, tp ko spt kurang gregetnya krn ybs mungkin penulis konten atau beli kontennya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *