Kerajingan Menggambar…

Kira-kira seperti itulah kata-kata yang bisa menggambarkan garis besar aktivitas saya nge-blog saat ini.

Diawali dengan iseng-iseng menggambar kumpulan gedung pencakar langit untuk dijadikan latar belakang gambar tajuk (header image) :

Setelah merasa cukup, sasaran berlanjut ke gambar piring yang menjadi tatakan lampu bohlam pada gambar tajuk :


Kutak-katik sana-sini, hasil akhirnya sebagaimana yang terpasang di gambar tajuk sekarang di atas. Kemudian, aktivitas yang semula berskala iseng-iseng itupun berlanjut ke tahap lebih serius dan semakin merajalela…. hahaha…

Saya memang semakin tertarik dan mulai mencoba untuk fokus melatih keterampilan menggambar menggunakan teknik perspektif.

Ada rasa menyenangkan selama menjalani proses pembelajaran menggambar menggunakan teknik tersebut. Mirip seperti menyusun puzzle.

Misalnya seperti gambar mug kopi di bawah ini :

Terlihat sederhana dan masih jauh dari sempurna. Namun untuk menjadikannya hingga pada tahap itu, dibutuhkan garis panduan seperti dan sebanyak ini :

Hhmmm… rumit ya? 😅

Fungsi garis paduan itu adalah untuk menentukan kondisi yang semestinya dari bentuk dan posisi dari masing-masing bagian gambar. Kapan dan bagaimana masing-masing urutan garis panduan dari setiap bagian gambar harus diletakkan, merupakan satu-satunya cara untuk menjadikan gambar tersebut bisa terlihat dengan benar secara utuh.

Di bawah ini saya sajikan animasi yang menceritakan garis besar proses menggambar mug kopi tersebut dari awal hingga akhir :

 

Nah, saat ini, total waktu yang saya butuhkan untuk menyelesaikan gambar seperti mug kopi di atas, berada dikisaran 3 hari. Mungkin akan menjadi lebih cepat dikemudian hari jika memang sudah terbiasa.

Tapi kalau saya perhatikan lebih seksama, setiap objek yang hendak digambar memiliki keunikan penanganan tersendiri. Sehingga, lama waktu proses untuk menyelesaikan satu objek gambar, sangat ditentukan perkembangan kemampuan nalar menyusun rangkaian setiap bagian objek yang hendak digambar itu secara serentak.

Dalam hal ini, kita (termasuk saya) yang memang tidak dikaruniai bakat menggambar, setidaknya bisa sedikit memahami gaya berpikir seorang perupa. Nalar yang mereka miliki dalam memvisualisasikan satu keadaan ke dalam pikiran, jauh sangat cepat dan sangat presisi. Ini sangat berbeda dengan bidang keilmuan lain, seperti : matematika atau pemrograman komputer. Juga berbeda dengan keahlian khusus, seperti : mencipta lagu maupun menulis cerita.

Dasar saya saja yang sok tahu juga kali ya…? Hahaha…

Itu semua hanya pendapat saya saja… bukan berdasarkan referensi penelitian ilmiah. Tapi, harus saya akui, sangat sulit mengimbangi nalar seorang perupa dalam menyusun urutan logika dari suatu keadaan.

Bagi saya, kepentingan belajar menggambar ini, lebih pada untuk melengkapi dibanding menguasai. Selain dapat dan sangat mendukung dalam beraktivitas nge-blog, saya melihat bahwa keterampilan menggambar ini bisa dijadikan sebagai salah satu sarana melatih dan memelihara kemampuan nalar (berpikir logis) pada otak. Jadi, menurut saya, tidak ada faktor yang merugikan dengan belajar dan bisa menggambar.

Itu saja.

Update : 24 November 2021

Gambar kumpulan gedung pencakar langit, sekarang, telah resmi saya jadikan gambar latar belakang dari tajuk blog ini.

Semoga bermanfaat! 🙂

Satu tanggapan untuk “Blog Tips : Menggambar (lagi…, lagi… dan lagi…)

Komentar ditutup.