Ada 3 (tiga) tipe / model stop kontak yang biasa digunakan dan beredar di dalam rumah tinggal, yaitu : in bow, out bow dan ekstension. Ketiganya sama-sama digunakan untuk menancapkan steker dari perangkat elektronik agar bisa dialiri listrik. Namun secara peruntukkan, ada sedikit perbedaan di antara ketiga model stop kontak tersebut.
Agar lebih mudah menceritakannya, saya menyederhanakan ketiga model stop kontak menjadi dua kategori, yaitu : stop kontak utama dan stop kontak tambahan. Kira-kira, seperti berikut ini penjelasan dari kedua kategori tersebut :
Stop kontak kategori utama adalah semua stop kontak yang terhubung dan terpasang dengan jaringan kabel listrik di rumah. Listrik yang mengalir di stop kontak, hanya bisa dimatikan dengan cara menurunkan MCB di meteran atau boks MCB dalam rumah. Apakah itu inbow atau outbow, stop kontak yang memiliki kondisi seperti itu saya kategorikan sebagai stop kontak utama.
Sedangkan kategori stop kontak tambahan (ekstension) adalah stop kontak yang tidak terhubung langsung dengan jaringan kabel listrik di rumah, seperti contohnya : panjangan-stopkontak. Listrik yang ada di stop kontak tambahan, diperoleh dengan mengambil dari stop kontak utama. Bagaimanapun kondisinya, selama membutuhkan stop kontak utama supaya bisa dialiri dengan listrik, dikategorikan sebagai stop kontak tambahan.
Pemakaian Stop kontak Utama
Pada dasarnya, baik stop kontak inbow dan outbow, memiliki kualitas dan peruntukkan yang setara. Jika kita menambahkan satu titik stop kontak outbow baru di salah-satu sudut ruangan, maka kemampuan dan ketahanan dalam mendistribusikan arus listriknya sama saja dengan stop kontak inbow. Bedanya hanya setelah instalasi kedua stop kontak selesai dikerjakan. Inbow tertanam di dinding, sedangkan outbow di permukaan dinding.
Dalam satu unit stop kontak inbow dan outbow, biasanya hanya terdiri dari satu titik stop kontak. Artinya, setiap unit stop kontak hanya diperuntukkan melayani kebutuhan listrik dari satu steker perangkat elektronik saja. Dengan demikian, begitu steker perangkat elektronik ditancapkan ke stop kontak, kondisinya seakan mirip dengan dua untai kabel yang disambungkan. Dan, menurut saya, memang seperti itu tujuan yang ingin dicapai dengan hanya dibuat satu titik untuk setiap unit stop kontak. Kondisi seperti itu, setidaknya, bisa meminimalkan gangguan selama pendistribusian listrik dari meteran ke perangkat elektronik.
Meski saat ini juga beredar juga produk stop kontak ganda / double inbow dan outbow, saya melihat, esensi pemakaiannya mirip seperti stop kontak tunggal. Yaitu, hanya untuk dipakai menyalakan satu perangkat elektronik. Hanya dalam kasus ini, dua steker bisa ditancapkan berbarengan di satu tempat saja.
Pemakaian Ekstension Stop kontak
Sebagaimana sebutan yang disandangnya, stop kontak tambahan atau ekstension stop kontak, memang bertujuan untuk menjadi tambahan dari stop kontak yang telah ada (stop kontak utama). Pemakaiannya juga bersifat sementara, karena menumpang pada stop kontak utama. Model ekstension stop kontak yang tersedia di pasaran, terbagi menjadi dua : langsung ditancapkan ke stop kontak utama (mis. T Ekstension) dan lainnya yang biasa dijadikan panjangan-stopkontak.
Satu unit ekstension stop kontak, bisa memiliki 1 (satu) hingga 4 (empat) titik listrik. Karena pemakaiannya tidak tertanam di dinding, seringkali terjadi kerancuan antara sosok ekstension stop kontak dengan stop kontak outbow. Terutama pada unit yang memiliki satu dan dua titik listrik. Berikut ini saya sajikan gambar stop kontak outbow (kiri) dan ekstension stop kontak (kanan) yang sama-sama hanya memiliki 1 titik listrik saja :
Sepintas, keduanya terlihat mirip. Hanya dibedakan dengan ada-tidaknya kelengkapan penutup di bagian punggung (belakang) stop kontak. Disitu terlihat juga perbedaan model jeroan untuk susunan menyematkan kabel. Meskipun tanpa penutup belakang, jeroan stop kontak outbow terlihat lebih kokoh dibandingkan ekstension stop kontak di sebelahnya.
Dari model fisik bagian luar, sebenarnya, kita sudah bisa menentukan mana dari kedua stop kontak yang merupakan outbow atau ekstension. Penutup (cover) belakang yang dimiliki ekstension stop kontak mengartikan bahwa unit tersebut bisa dan mudah untuk dipindah-tempatkan dengan aman meski dalam kondisi dialiri listrik. Beda dengan bagian belakang stop kontak outbow yang telanjang.
Bukan berarti stop kontak outbow harus selalu dipasang permanen dan tidak bisa dipindah-tempatkan seperti ekstension stop kontak. Bisa saja, tapi kita harus membuat sendiri yang menjadi penutup di bagian punggungnya. Dengan begitu, kemungkinan untuk kesetrum bisa dicegah ketika kita memindahkannya dari satu ke lain tempat.
Dari bagian jeroan untuk menyematkan kabel di kedua stop kontak juga terlihat beda. Jeroan stop kontak ekstension memiliki penyemat kawat berbentuk selongsong, seperti pipa kecil pendek. Bentuk selongsong seperti itu sangat pas untuk di sematkan kabel serabut. Dan, kalau kita perhatikan kepentingan dari pemakaian kabel serabut yang sering digunakan untuk membuat panjangan-stopkontak, maka semakin jelas arah kemana guna dari ekstension stop kontak ini yang sebenarnya.
Jadi, meskipun stop kontak outbow dan ekstension terpasang tidak tertanam di dinding, tetap ada perbedaan untuk kepentingan pemakaian dari keduanya. Dan model ekstension stop kontak pada foto di atas, memang diperuntukkan guna dijadikan panjangan-stopkontak.
Masalah Pemakaian “T ekstension” dan panjangan-stopkontak
Di pasaran, kita akan lebih banyak menemukan ekstension stop kontak yang dijadikan panjangan-stopkontak dengan 3 dan 4 titik listrik (saya pernah melihat yang berjumlah 6 dan 8 titik listrik sekaligus). Dengan kondisi satu unit panjangan-stopkontak memiliki banyak titik listrik seperti itu, secara tidak langsung memberikan sebuah pemahaman kepada kita, bahwa dengan satu unit panjangan-stopkontak bisa dimanfaatkan untuk menyalakan 3 hingga 4 unit perangkat elektronik secara berbarengan.
Tetapi, kita juga mendengar bahwa banyak yang tidak menganjurkan pemakaian panjangan-stopkontak dengan banyak titik listrik. Termasuk dan khususnya yang disebut juga dengan “T ekstension” seperti gambar di bawah ini :
Apakah alasan yang menjadikan pemakaian T ekstension maupun panjangan-stopkontak dengan banyak titik listrik menjadi tidak di anjurkan?
Secara struktur jeroan antara T ekstension dan panjangan-stopkontak adalah sama. Titik-titik listrik di kedua unit ekstension stop kontak itu terhubung secara paralel. Cara pemakaiannya saja yang membedakan. T ekstension langsung ditancapkan ke stop kontak utama, sedangkan panjangan-stopkontak melalui perantaraan steker dan kabel.
Secara teknik listrik, saya juga tidak memahami kemungkinan efek buruk hingga terburuk yang ditimbulkan dari pemakaian kedua model ekstension stop kontak itu. Sepintas, memang terlihat sama saja jika sebuah perangkat elektronik kita coba nyalakan langsung menggunakan stop kontak utama maupun melalui perantaraan T ekstension. Saya kemudian mencoba menelaah bagaimana jalur distribusi listrik yang berlangsung di dalam T ekstension.
Kalau diperhatikan lebih seksama, begitu T ekstension ditancapkan ke stop kontak di dinding, membuat distribusi aliran listrik yang tadinya hanya untuk 1 titik listrik terbagi menjadi 3 titik listrik. Hal tersebut memang tidak membuat listrik yang dialirkan menjadi bermasalah. Masalahnya baru akan timbul ketika dua perangkat elektronik berbeda dinyalakan melalui T ekstension tersebut. Hal itu bisa terjadi dikarenakan perilaku mengkonsumsi listrik yang menjadi bawaan perangkat elektronik tidak selalu sama.
Kita ambil contoh antara kulkas dan mesin cuci. Perilaku mengkonsumsi listrik keduanya, memiliki interval (irama waktu) yang berbeda. Jika steker kedua perangkat menancap dan dinyalakan melalui perantaraan T ekstension, maka pasti akan selalu ada kemungkinan terjadi kondisi distribusi listrik yang tidak konsisten pada kedua perangkat tersebut.
Nyala masing-masing perangkat yang tidak selalu berbarengan, pasti akan selalu membebani kondisi perangkat lainnya yang sudah dan sedang menyala. Saya melihat, T ekstension seakan-akan membuat dua perangkat berbeda antara kulkas dan mesin cuci, menjadi satu perangkat mesin baru dengan satu kabel yang berfungsi sebagai kulkas dan mesin cuci.
Sulit memang untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya dari kondisi distribusi listrik di dalam T ekstension yang berlangsung tidak kasat mata seperti itu.
Kalau kondisi tersebut di-analogi-kan ke dalam kondisi sehari-hari yang lebih umum, kira-kira ungkapannya seperti ini :
Apapun bentuk aktivitas yang sedang berlangsung, pasti akan terhambat / menjadi lambat jika terjadi gangguan terhadap irama waktu kerjanya.
Jika dua aktivitas memiliki irama waktu kerja yang berbeda kita satukan, pasti akan menimbulkan benturan. Dan saat benturan itu terjadi, pasti akan menghambat / memperlambat irama waktu kerja dari kedua aktivitas tersebut.
Nah, jika efektivitas kerja sudah terganggu, pasti akan memengaruhi efisiensi pemakaian energi yang digunakan untuk mengerjakannya. Kalau diimplementasikan ke dalam listrik yang dipakai perangkat elektronik, maka terganggunya efektivitas kerja perangkat elektronik memiliki kecenderungan menambah pemakaian listrik yang seharusnya tidak perlu terjadi. Atau secara umum bisa dibilang akan menambah biaya yang harus kita bayar atas listrik yang semestinya tidak kita pakai.
Kira-kira seperti itulah yang terjadi jika dua perangkat elektronik berbeda, dinyalakan berbarengan melalui T ekstension. Kondisi yang sama juga berlaku pada pemakaian panjangan-stopkontak.
Tapi, banyak yang menyatakan pemakaian panjangan-stopkontak jauh lebih aman dibanding T ekstension. Dari sisi teknik listrik, bisa jadi panjangan-stopkontak lebih baik di banding T ekstension. Kalau dari sisi pemakaian listrik, menurut saya sama tidak efisiennya dengan T ekstension.
Apakah dengan menjadikan kondisi pemakaian listrik seperti itu juga merusak fisik perangkat elektronik?
Hingga sejauh ini, kerusakan perangkat elektronik akibat pemakaian ekstension stop kontak hanya pernah saya alami satu kali pada T ekstension. Entah apa yang menjadi penyebabnya. Sejak saat itu saya selalu berusaha menghindari menggunakan T ekstension. Ketika bepergian keluar kota, saya memilih untuk membawa panjangan-stopkontak sendiri untuk keperluan me-recharge handphone dan menyalakan mini-router.
Contoh Perangkat Elektronik dengan Stop kontak-nya
Beberapa contoh perangkat elektronik yang memengaruhi konsumsi listrik perangkat elektronik lainnya jika digabungkan dalam satu T ekstension maupun panjangan-stopkontak adalah : mesin cuci, kulkas, pompa air dan AC (Air Conditioner). Kalau di kerucut-kan, adalah perangkat elektronik yang menggunakan motor mesin dalam pengoperasian nya dan meng-konsumsi listrik dalam jumlah cukup besar berulang-ulang.
Perangkat elektronik yang tidak bermasalah jika dinyalakan bersamaan di T ekstension adalah charger smartphone atau mayoritas perangkat elektronik lain yang menggunakan adaptor dengan memiliki input daya kecil. Selain perilaku konsumsi listrik yang statis, perangkat-perangkat seperti itu, umumnya memiliki rentang toleransi voltase listrik yang cukup besar (100 – 230 Volt). Hal itu membuat tarikan ketika awal mengkonsumsi listrik menjadi lebih “halus”, tidak menghentak seperti perangkat-perangkat yang menggunakan motor mesin. Jangan lupa untuk mencabut T ekstension seusai digunakan.
Untuk adaptor laptop atau PS (Play Station), saya melihat masih aman jika ditancapkan ke panjangan-stopkontak. Biasanya, satu titik digunakan untuk adaptor laptop dan titik lainnya untuk perangkat elektronik dengan input daya listrik yang kecil, seperti : kipas pendinginan, adaptor wifi / mifi, adaptor printer dsb. Kalau bisa, buat panjangan-stopkontak seperti yang saya ceritakan di artikel Membuat Sendiri Panjangan Stop Kontak Listrik. Dengan begitu, kita cukup mematikan saklar pada steker setelah selesai menggunakan laptop / PS. Tidak perlu mencabutnya dari stop kontak utama.
Perangkat elektronik yang memiliki beberapa perangkat pendukung, seperti : Personal Computer (PC) dan Home Theater, saya menggunakan stop kontak ganda (inbow / outbow). Satu titik digunakan untuk kepentingan listrik perangkat utama, dan titik lainnya digunakan untuk perangkat pendukung. Misalnya : satu titik hanya untuk PC saja, dan titik lainnya menggunakan panjangan-stopkontak untuk printer, router, dll.
Kipas angin (model yang menggunakan baling-baling) adalah salah satu contoh berbeda dari perangkat elektronik yang memiliki motor mesin. Kipas angin bisa dikategorikan sebagai salah satu perangkat yang relatif aman ditancapkan ke T ekstension maupun panjangan-stopkontak. Selain input listriknya relatif kecil, perilaku konsumsi listrik kipas angin cenderung statis. Mirip dengan adaptor / charger smartphone.
Jadi…?
Kalau dilihat dari sisi efektivitas kerja perangkat elektronik dan efisiensi pemakaian listrik, menurut saya, ada benarnya juga anjuran untuk tidak menggunakan T ekstension dan panjangan-stopkontak dengan banyak titik listrik. Sedangkan dari sisi keamanan, saya melihat, sangat tergantung dari sejauh mana pemahaman kita tentang memperlakukan pemakaian stop kontak dengan perangkat elektronik yang tersambung dengannya.
Jadi, bukan kita tidak boleh atau harus menghindari pemakaian T ekstension maupun panjangan-stopkontak. Ada baiknya untuk menghindari pemakaian T ekstension, kecuali memang sudah tidak ada pilihan lagi. Jika memungkinkan, lebih baik menggunakan panjangan-stopkontak daripada T ekstension. Dan, kalau pun panjangan-stopkontak yang digunakan, jangan menumpuknya dengan beberapa perangkat elektronik yang memiliki input daya besar.
Satu hal yang menjadikan panjangan-stopkontak pasti lebih baik dibanding T ekstension adalah posisi steker-nya tidak akan berubah. Sesering apapun kita mencabut-pasangkan adaptor handphone pada panjangan-stopkontak, tidak akan merubah posisi dan kondisi steker-nya yang tertancap di stop kontak utama.
Semoga bermanfaat! 🙂
ijin bertanya ka
di kontrakan saya kan hanya ada 1 titik stopkontak utama (inbow), rencananya saya ingin memasang (kulkas, rice cooker dan dispenser) menurut kk sebaiknya instalasi listrik seperti apa yang harus saya buat
mohon dijawab ya ka, pengetahuan kk sangat bermanfaat bagi saya
Selamat pagi, Dede. 🙂
Idealnya, stopkontak inbow tersebut dibuka dan dilucuti. Setelah dilucuti, dari kabel stopkontak inbow tersebut dibuat pencabangan dua jalur kabel untuk dua stopkontak (outbow) baru terpisah. Satu jalur untuk kulkas dan rice cooker, sedangkan satunya lagi khusus untuk dispenser.
Cara kedua adalah mengganti stopkontak inbow yang terpasang saat ini dengan stopkontak ganda inbow :
https://listrikdirumah.com/gambar-kumpulan-tutorial-pasang-stopkontak-ganda/26/
Anda tinggal menyediakan panjangan stopkontak baru untuk kulkas dan rice cooker.
Seandainya Anda belum/tidak sempat membuat/mengerjakan instalasi seperti itu, Anda bisa pakai panjangan stopkontak seperti tautan di bawah ini :
https://tokopedia.link/Ysn3tFFMWtb
Secara teknis, efektivitas dan efisiensi pemakaian listriknya mirip dengan cara kedua yang menggunakan stopkontak ganda inbow.
Hindari pemakaian T Ekstension atau model ekstension stopkontak lainnya untuk keperluan seperti ini. Beban berat steker kulkas dan dispenser dapat membuat kendur posisi ekstension dan membuat arus listrik tidak mengalir dengan benar.
Salam. 🙂
Ijin bertanya :
1. Karena posisi kulkas agak jauh dari stopkontak inbow, saya menggunakan panjangan-stopkontak 2 titik, hanya dipakai 1 titik untuk kulkas. Apakah masih aman?
2. Saya menggunakan stopkontak T untuk TV demi alasan kerapihan peletakan kabel. 1 titik untuk colokan TV dan 1 titik lagi untuk colokan panjangan-stopkontak. Nah di panjangan stopkontak saya colok set top box, modem internet dan sesekali untuk charge hp. Apakah masih aman?
Thank
Selamat siang Gunawan,
1. Tidak masalah dan aman.
2. Tidak masalah, namun Anda perlu memeriksa secara rutin kondisi T agar tetap tertancap dengan sempurna di stopkontak.
T yang tertancap di stopkontak dalam jangka waktu cukup lama, akan mengendur dengan sendirinya akibat beban dari steker (colokan) yang tertancap pada dirinya.
Contohnya steker televisi dan steker panjangan-stopkontak yang saat ini menancap pada T yang Anda gunakan. Kedua steker tersebut memiliki beban yang lama-kelamaan akan menarik dan mengendurkan kondisi T yang tertancap di stopkontak.
Jika T dalam keadaan tidak tertancap dengan sempurna, Anda tidak akan pernah tahu sejauh mana kebenaran kondisi arus listrik yang dialirkan dari stopkontak ke T. Anda juga tidak akan menyadari seberapa jauh dan berapa lama kondisi ketidakbenaran tersebut telah berlangsung. Seandainya dikemudian hari terjadi masalah pada televisi atau set top box atau modem; maka akar permasalahan yang menjadi penyebabnya menjadi bias.
Sehingga, tindakan pencegahannya hanyalah dengan secara rutin memeriksa dan memastikan kalau T dalam kondisi tetap menancap sempurna di stopkontak.
Situasi seperti itulah alasan untuk tidak menganjurkan pemakaian T.
Mengenai pembagian beban listrik di panjangan-stopkontak antara set top box, modem dengan charger; tidak masalah.
Salam. 🙂
Saya ada pertanyaan nih
udah makai 3 tahun dengan cara ini
Stop kontak utama>Stop kontak kabel lubang 3 Max 3500W>Lubang 1 T Extension PC 550W(Monitor+Psu)>Lubang 2 Mifi>Lubang 3 Stop kontak kabel lubang 5>Lubang 1 Kipas angin>Lubang 2 Charger smartphone
Sejauh ini aman, apa cuma beruntung aja ga ada masalah?
Ada saran untuk lebih aman?
Terimakasih.
Selamat siang.
Anda sudah membaca keseluruhan artikel di atas?
Kalau ada bagian tulisan yang tidak/belum Anda pahami, sila ditanyakan kembali.
Salam. 🙂
Sudah gan…
itukan saya nanya…
Selamat malam. 🙂
Saya kira uraian pada bagian Contoh Perangkat Elektronik dengan Stop kontak-nya sudah cukup untuk menjelaskan kalau situasi penggunaan panjangan stopkontak dan T Ekstension yang Anda terapkan saat ini aman.
Tidak ada masalah selama stopkontak utama yang Anda pakai saat ini tidak digunakan berbarengan dengan : mesin cuci, kulkas, pompa air dan AC (Air Conditioner) atau perangkat elektronik yang menggunakan motor mesin dalam pengoperasiannya dan meng-konsumsi listrik dalam jumlah cukup besar berulang-ulang.
Salam. 🙂