Di beberapa artikel mengenai memasang saklar dan stop kontak (baik TUNGGAL maupun GANDA) yang diceritakan di blog ini, saya menyebutkan penggunaan beberapa peralatan listrik sebagai alat bantu dalam mengerjakan menyambung kabel. Di bawah ini, saya sajikan beberapa foto yang mengacu pada nama masing-masing dari peralatan yang sering disebutkan itu :

Foto : Tespen
Foto : Obeng Kembang (Obeng Plus)
Foto : Tang Kombinasi
Foto : Tang Potong
Foto : Tang Lancip (Buaya)
Foto : Tang Kupas Kabel

Keenam peralatan itulah yang selalu saya persiapkan terlebih dulu sebelum melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perangkat listrik (saklar, stop kontak, steker) dan kabel listrik di rumah. Selain Tang Kupas Kabel, semua peralatan itu merupakan peralatan yang (umumnya) dianggap wajib untuk disiapkan di rumah.

Anda juga dapat menemukan peralatan-peralatan tersebut di toko-toko perkakas atau di mal-mal pada bagian perkakas.

Adakah perbedaan antara peralatan yang saya gunakan dengan yang umum di jual di pasaran?

Secara fungsi, semua peralatan yang memiliki bentuk seperti pada foto-foto itu adalah sama saja. Namun, beberapa diantaranya memiliki perbedaan secara “ukuran” fisik. Tidak ada yang istimewa dari peralatan-peralatan yang saya tampilkan dalam foto-foto tersebut selain nyaman dalam genggaman tangan saat saya menggunakannya. Hal itu, yang menurut saya, memegang peran penting dalam mengefektifkan pekerjaan dan mengefisienkan tenaga. Karena, dampaknya berhubungan erat dengan kualitas hasil pekerjaan yang diperoleh.

Kok bisa begitu?

Perilaku dasar pikiran manusia

Bagi kita yang tidak memiliki profesi berkaitan dengan penanganan perangkat listrik, ketrampilan mengerjakan memasang kabel saklar lampu atau stop kontak merupakan satu hal yang sangat mudah dilupakan. Sehingga, saat nantinya kembali dibutuhkan, kita harus kembali mengulang sebagian atau bahkan dari awal cara yang sebenarnya dulu pernah kita kerjakan.

Keadaan seperti itulah yang berlangsung dalam pikiran kita pada umumnya. Jika selama bukan merupakan profesi, sangat sulit membuat sebuah “urutan tindakan” yang jarang kita kerjakan, bisa “terampil sempurna dengan sendirinya” dan melekat kuat di ingatan pikiran kita.

Teori pengetahuan bisa bertambah dan bertahan cukup lama di pikiran kita, tapi berbeda halnya dengan ketrampilan motorik yang berangsur memudar tanpa dukungan latihan yang teratur setiap hari.

Oleh sebab itu, merupakan satu hal yang wajar jika sebagian besar dari kita yang awam listrik, bisa dengan cepat melupakan teknik memasang perangkat listrik yang baru sekali dan pertama kali dilakukan.

Lalu, apa hubungan antara peran peralatan listrik yang nyaman dipakai dengan ingatan keterampilan motorik dalam mengerjakan listrik?

Disini, kita perlu memahami bahwa pikiran kita akan selalu bereaksi positif dan tanggap terhadap hal-hal yang menyenangkan. Peran dari peralatan yang bisa memberikan banyak kemudahan disertai kualitas hasil pekerjaan yang baik, merupakan salah satu “asupan positif” mengenai sesuatu hal yang “menyenangkan” bagi pikiran kita. Pikiran akan menjadi berperilaku lebih terbuka untuk menerima secara positif hal-hal lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, kita membentuk dan mengarahkan pikiran kita sendiri untuk bisa lebih mudah menerima hal-hal yang berhubungan dengan listrik.

Kondisi yang sama atas pikiran berperilaku seperti itu juga terjadi pada hal lainnya yang tidak berhubungan dengan bidang kelistrikan.

Menghindari Hal Tidak Menyenangkan

Ada satu peralatan yang sering digunakan orang-orang pada umumnya, yaitu Obeng Strip (Obeng Min). Saya tidak menyertakannya dalam rangkaian foto di atas, karena secara fungsi dapat digantikan dengan tespen. Namun begitu, secara pribadi, saya memang sengaja menghindari untuk menggunakannya.

Mengapa?

Setiap hendak membeli perangkat listrik (saklar / stop kontak / steker), terlebih dulu saya selalu memeriksa seluruh bagian perangkat. Tujuannya untuk menghindari keberadaan pemakaian baut berkepala “strip” pada perangkat. Saya cenderung memilih produk lain merk guna mendapatkan perangkat yang seluruhnya menggunakan baut berkepala “plus”. Kecuali, memang sama sekali tidak ada pilihan lain.

Dengan begitu, saat mengerjakan penyambungan kabel pada perangkat listrik yang telah dibeli, saya tidak dipusingkan dengan saling tukar-menukar pemakaian obeng. Cukup satu model obeng, yaitu obeng kembang saja. Meskipun, mungkin dibutuhkan beberapa ukuran obeng kembang yang berbeda, tetap saja akan menjadi lebih mudah dalam mengerjakannya. Kemudahan itu juga akan terasa di kemudian hari saat perangkat-perangkat listrik tersebut telah lama terpasang dan membutuhkan perawatan atau penggantian unit baru.

Walaupun begitu, bukan berarti saya sama sekali tidak memiliki obeng min di rumah. Peralatan itu, pasti tetap dibutuhkan. Karena barang-barang dan perabot yang ada di rumah, tidak sebatas hanya perangkat listrik saja.

Jadi…

Ada banyak cara untuk kita bisa belajar. Cerita di atas hanyalah contoh bagaimana kesesuaian ukuran peralatan dengan ukuran telapak tangan, bisa memacu pikiran saya untuk mau belajar menyenangi secara sukarela mengenal cara penanganan listrik secara lebih dalam.

Semua itu terjadi secara tidak sengaja. Perkenalan dengan peralatan-peralatan listrik di atas, juga tidak terjadi begitu saja. Sebelum akhirnya selalu menggunakan peralatan-peralatan sebagaimana disajikan foto di atas, saya telah mencoba menggunakan beberapa peralatan listrik yang sama dengan ukuran fisik yang berbeda-beda. Tetap ada proses waktu untuk pembelajaran hingga ditemukan peralatan yang benar-benar nyaman saat digunakan.

Memang, selalu ada biaya yang memang harus dibayar untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Dan, dibutuhkan konsistensi serta kesabaran agar semua biaya yang telah dikeluarkan menjadi manfaat sesuai tujuan yang kita harapkan.

Semoga bermanfaat! 🙂

Satu tanggapan untuk “Peralatan Dasar Perangkat Listrik

Komentar ditutup.