Langkah-langkah tentang cara membuat pola bilah kipas di artikel ini, sebenarnya, mirip dengan uraian cara membuat pola bilah baling-baling di artikel Mini Ceiling Fan : Membuat Pola Bilah Baling-baling

Perbedaannya hanya pada model dan ukuran daun bilah baling-balingnya saja. Meskipun demikian, model dan ukuran daun bilah tersebut sangat menentukan kinerja kipas secara keseluruhan.

Gambar : Pola Bilah Kipas biasa
Gambar : Pola Bilah Kipas rumus Potongan Kencana

Jika sebelumnya nilai ukuran panjang x lebar kipas hanya berdasarkan kira-kira belaka, maka kali ini saya menggunakan nilai diameter penampang baling-baling kipas sebagai nilai variabel.

Ukuran panjang bilah kipas, saya hitung sebanyak dua kali dari nilai diameter. Kemudian, ukuran panjang bilah dari hasil perkalian tersebut “di-olah” menggunakan rumus Potongan Kencana untuk mendapatkan ukuran lebar kipas dan bentuk keseluruhannya.

Dengan menggunakan metode ini, ukuran bilah baling-baling kipas akan dengan sendirinya mengikuti ukuran fisik dari mesin kipas. Berat fisik baling-baling menjadi berada dalam batas kekuatan mesin kipas. Sehingga, tidak perlu khawatir terhadap kemungkinan berat fisik baling-baling akan membebani kekuatan mesin secara berlebihan.

Jadi, langkah awalnya adalah memastikan nilai ukuran dari fisik penampang bilah kipas. Dari situ, dengan menggunakan rumus Potongan Kencana, akan diperoleh semua ukuran dari pola bilah baling-baling khusus untuk mesin kipas tersebut.

Foto berikut adalah model dan spesifikasi mesin kipas mini ceiling fan sebagai contoh untuk dibuatkan bilah baling-baling DIY.

Foto : Mesin Mini Ceiling Fan
Foto : Spesifikasi Mesin Mini Ceiling Fan
Foto : Bilah Kipas bawaan Pabrik

Mesin kipas pada foto di atas, memilki ukuran fisik diameter penampang baling-baling = 15 cm. Sedangkan bagian TANGKAI bilah yang di-baut ke penampang bilah memiliki ukuran lebar = 5 cm dengan panjang = 2,5 cm

Foto : Ukuran Diameter Penampang Bilah Kipas
Foto : Ukuran TANGKAI Bilah Kipas bawaan Pabrik

Dengan demikian, DAUN bilah kipas yang hendak dibuat akan memiliki ukuran :

  • Panjang = 15 cm x 2 = 30 cm

Ukuran lebar bilah bagian PANGKAL :

  • = 30 x 0,318
  • = 11,5 cm

Ukuran lebar bilah bagian UJUNG :

  • = 11,5 x 0,618
  • = 7 cm

Sedangkan untuk bagian TANGKAI bilah yang di-baut pada penampang baling-baling :

  • Panjang = 4 cm
  • Lebar = 4,6 cm

Hasil akhir dari pola harus seperti gambar berikut ini :

Gambar : Pola Bilah Kipas rumus Potongan Kencana

Implementasi untuk model kipas BBK (baling-baling kubah), bagian tangkainya tidak perlu ditekuk. Penekukan hanya dikerjakan pada bagian daun di posisi 11,5 cm dari ujung bilah saja. Di bagian ini tekukan “di-setel” agar diperoleh sensasi hembusan angin yang diinginkan seraya turut mengatasi cacat yang sekiranya menjadi bawaan mesin kipas.

Hal apa yang membuat saya demikian meyakini kalau pola di atas benar-benar fleksibel dan bisa berfungsi menjadi bilah mesin sirkulasi udara?

Tahun 2013, saya mulai membuat pola bilah baling-baling. Secara bertahap pola demi pola diimplementasikan pada lembar aluminium. Satu lembar aluminium dapat menghasilkan sekitar 12 s/d 15 set bilah baling-baling, tergantung dari model dan ukuran.

Untuk setiap pola baru, saya terlebih dulu membuat satu set baling-baling percobaan. Seandainya uji-coba set baling-baling pertama menunjukkan hasil cukup menjanjikan, maka dibuat beberapa set baling-baling berikutnya.

Lama waktu uji-coba bervariasi, tergantung reaksi kualitas mesin terhadap model bilah baling-baling yang diujicobakan.

Berikut adalah foto dokumentasi dari pola bilah baling-baling yang pernah dibuat dan diujicoba.

Foto : Pola Bilah Kipas biasa (1)
Foto : Pola Bilah Kipas biasa (2)
Foto : Pola Bilah Kipas dan Baling-baling Kipas
Foto : Pola Bilah Kipas rumus Potongan Kencana

Sampai dengan pola yang nampak pada foto terakhir, proses uji-coba bilah baling-baling telah menghabiskan 3 (tiga) lembar aluminium 0,7 mm.

Dari semua pola yang diimplementasikan menjadi bilah baling-baling kipas, adalah pola terakhir yang menghasilkan bilah paling fleksibel dan paling mudah dimodifikasi untuk mengatasi permasalahan pada kualitas mesin kipas.

Saya telah mencobanya pada 2 (dua) unit mesin kipas berbeda ukuran dan berbeda spesifikasi input daya. Keduanya berfungsi tanpa masalah dan terlihat saling melengkapi antara porsi ukuran fisik mesin dengan bilah baling-baling kipas.

Namun demikian, tidak terdapat jaminan 100% cacat bawaan semua mesin kipas dapat disolusikan dengan menggunakan bilah baling-baling dari model pola terakhir. Dari sekitar lebih dari 15 unit mesin kipas yang pernah saya kerjakan, hanya 2 unit saja yang benar-benar tidak dapat disolusikan. Unit kipas lainnya dapat disolusikan dengan baik.

Semoga bermanfaat! 🙂

BONUS : Gambar Pola Bilah Kipas rumus Potongan Kencana ukuran sebenarnya :

Semoga bermanfaat! 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *