Posisi ideal dari peletakan kipas BBT dalam sebuah ruangan adalah tepat berada di tengah ruangan. Pada posisi seperti itu, angin yang dihasilkan akan diterima secara merata ke seluruh bagian ruangan. Namun demikian, tidak selamanya memposisikan kipas BBT di bagian tengah ruangan akan selalu terasa nyaman.

Hal ini dikarenakan angin yang dihasilkan tidak memiliki fokus atau kekuatan pada satu titik sebagaimana kipas angin umumnya.

Bentuk standar dari BBT yang pertama kali saya buat, menghasilkan pergerakan udara cenderung “hanya” di area atas dan merayap turun pada dinding ruangan. Saat kondisi iklim / cuaca panas, pergerakan udara seperti itu sungguh sangat tidak terasa. Agar kekuatan hembusan udara tidak “hanya” beredar di area atas ruangan saja, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satu diantaranya adalah dengan memodifikasi bentuk / format dari BBT.

Dari beberapa modifikasi, ada satu bentuk BBT yang cukup efektif dalam menghasilkan hembusan udara “hampir” di seluruh area ruangan. Teknik modifikasi yang perlu dikerjakan tidaklah terlalu rumit. Cukup dengan membuat tekukan di bagian sisi belakang baling-baling, mulai dari hulu mengarah ke ujung bilah. Ukuran panjang tekukan adalah panjang bilah dikurangi 10 s/d 15 cm. Jadi, dengan ukuran panjang bilah sebesar 35 cm, maka ukuran panjang tekukan berada pada kisaran 20 s/d 25 cm.

Tekukan di bagian hulu lebih lebar dan semakin mengecil di bagian tekukan terakhir. Mirip bentuk segitiga. Ukuran lebar tekukan di bagian hulu, yang pernah saya buat, adalah 1,5 cm dengan derajat kemiringan sesuai kekuatan hembusan udara yang saya harapkan. Semakin tinggi derajat kemiringan tekukan, semakin terasa kekuatan hembusan udara yang dihasilkan.

Membuat tekukan pada badan bilah harus dikerjakan pada ketiga bilah kipas dengan ukuran dan posisi kemiringan yang sama. Perbedaan bentuk / kemiringan tekukan akan menghasilkan putaran poros kipas yang tidak seimbang atau suara bising / dengungan yang cukup keras.

Model tekukan seperti ini, tidak akan menambah luas area sebaran angin. Hanya akan memindahkan fokus sebaran angin dari satu ke lain area dalam ruangan.

Misalnya, kipas BBT standar (tanpa tekukan) berdiameter 70 cm memiliki kekuatan membuat sebaran angin di bagian atas ruangan seluas 25 meter persegi. Dengan menambahkan tekukan pada bilah, kekuatan sebaran angin yang berfokus di bagian atas ruangan akan berkurang dan terpecah ke area bagian bawah dan tengah ruangan.

Efek yang saya perhatikan adalah bertambahnya kekuatan daya hisap kipas untuk menarik udara di bagian tengah ruangan dan berangsur perlahan menarik udara di area bawah ruangan. Sedangkan kekuatan sebaran angin di area atas menjadi cukup banyak berkurang, sehingga daya jangkau (jarak) hembusan udara kipas menjadi turut berkurang. Saya tidak mengerti bagaimana tekukan se-sederhana itu bisa menghasilkan dinamika perputaran udara dalam sebuah ruangan.

Saya mencoba membuat tekukan dengan model yang sama pada bagian berbeda dengan menggunakan potongan / set bilah baru. Demikian juga halnya dengan arah tekukan yang sebelumnya mengarah ke atas, di coba untuk mengarah ke bawah. Hasilnya, setiap set bilah menghasilkan karakter perputaran udara berbeda-beda. Namun, pada dasarnya sama. Tekukan akan menghasilkan satu variasi hembusan udara di area bagian tengah dan bawah ruangan.

Memperkokoh kondisi bilah

Selain dapat memvariasikan hembusan udara, tekukan dapat digunakan untuk memperkuat / mengokohkan kondisi bilah baling-baling. Baling-baling berbidang datar, akan sulit untuk di ratakan tanpa keberadaan tekukan. Tekukan dengan tingkat kemiringan yang rendah, bisa membantu untuk memperkokoh bentuk bilah sebagaimana mestinya. Tindakan ini akan bermanfaat pada saat menyamakan bentuk bilah.

Selain itu, kondisi bilah baling-baling yang lemah (tidak kokoh) akan menyulitkan pada tahap penyetelan. Tindakan penyetelan bilah itu sendiri, hanya perlu dikerjakan pada bagian hulu saja. Tidak di bagian tengah atau pun ujung bilah. Dengan kondisi bilah yang kokoh (dari bagian hulu hingga ke ujung), setiap perubahan yang terjadi pada bagian hulu akan pasti berefek hingga ke bagian ujung bilah. Jika kondisi bilah lemah, setiap perubahan di bagian hulu, bisa memiliki kemungkinan berefek pada kondisi di ujung bilah, bisa juga tidak.

Tekukan dengan sedikit kemiringan pada bagian hulu hingga ujung bilah, tidak akan banyak berefek dalam memvariasikan hembusan udara. Cara ini berguna jika kita tidak menginginkan perubahan karakter hembusan udara dari bentuk bilah yang ada.

Karakter hembusan udara berdasarkan bentuk bilah.

Standar bentuk bilah ber-bidang pendek dan lebar, cenderung menghasilkan sebaran angin dengan jangkauan jarak terbatas. Namun, sensasi hembusan udara dalam area yang bisa di jangkau-nya, terasa lebih kuat di banding bilah ber-bidang panjang dan ramping. Jika bilah ber-bidang pendek diberi tekukan, efek kekuatan hembusan udara dalam area jangkauan-nya, akan benar-benar terasa. Bahkan, cenderung menghasilkan rasa tidak nyaman.

Pemanfaatan bilah ber-bidang panjang dan ramping lebih cocok diterapkan di area ruangan cukup luas dengan sedikit hambatan / sekat / dinding. Walau pun diberi tekukan, sensasi hembusan udara yang dihasilkan lebih terasa halus dan merata di dalam area jangkauan-nya. Bentuk bilah seperti itu “kurang cocok” diterapkan pada kondisi cuaca / udara panas yang berkesinambungan di ruangan relatif sempit dengan sedikit ventilasi udara / akses ke ruang terbuka.

Efek sebaliknya dihasilkan oleh bilah berbidang pendek dan lebar. Dalam rumah relatif kecil dengan banyak ruang, penerapan bilah ber-bidang pendek dan lebar ini lebih terasa nyaman untuk di operasikan dalam satu ruangan saja, seperti dalam kamar. Bahkan tanpa harus memiliki tekukan sekali pun, bentuk bilah ini mampu memberikan kenyamanan lebih baik di banding bilah berbentuk ramping – panjang – bertekukan di dalam sebuah kamar saat kondisi cuaca / udara panas.

Beberapa variasi rancangan / desain bentuk bilah baling-baling yang telah saya buat, masih dengan menggunakan dasar dua bentuk tersebut (ramping dan lebar). Saya belum menemukan gambaran untuk membuat desain satu bentuk bilah baling-baling yang bisa menggabungkan kedua bentuk tersebut.

Dalam pemikiran saya saat ini, seandainya kedua bentuk itu dapat di gabungkan menjadi satu bilah, ada kecenderungan untuk bisa menghasilkan teknik perputaran udara dengan kemampuan mengakomodasi bentuk ruang lebih fleksibel dengan “suhu udara” relatif lebih stabil. Dengan begitu, lokasi rumah di mana pun dan dalam kondisi ruang serta cuaca apa pun, kipas BBT dapat menghasilkan efek yang sama.

Membuat tekukan pada bilah

Hal yang perlu diingat dan diperhatikan saat hendak membuat tekukan adalah tindakan ini merupakan “tiket sekali jalan”. Begitu tekukan dibuat, bilah tidak dapat diratakan lagi seperti kondisi semula. Jadi, jika anda tidak memiliki bilah cadangan, yakinkan diri anda sendiri untuk menyelesaikan proses penekukan ini dengan sebaik-baiknya.

Peralatan utama yang dibutuhkan untuk membuat tekukan adalah potongan tripleks bekas 18 mm sepanjang 30 centimeter (atau lebih) dengan lebar sesuai ukuran telapak tangan anda. Dibutuhkan juga palu kecil untuk “memaksa” kemiringan tekukan menjadi rata mulai dari awal hingga akhir. Membuat kemiringan tekukan, meratakan serta kemudian menyamakannya pada ketiga bilah merupakan pekerjaan mudah namun membutuhkan kesabaran dan konsentrasi tinggi. Tidak perlu terburu-buru selama proses pengerjaannya.

Setelah tekukan selesai dibuat, perlu untuk kembali meratakan badan bilah yang sedikit berubah (melengkung) akibat saat pembuatan tekukan. Sedikit penyetelan ulang juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan kembali kondisi setelah bilah terpasang pada kipas. Namun, tahap ini tidaklah se-rumit sebagaimana saat pertama kali tindakan penyetelan.

Hanya demikian saja proses memvariasikan hembusan udara dari kipas BBT.

Dari beberapa kali percobaan membuat tekukan, saya cenderung menyarankan untuk membuat dan mengerjakannya pada bilah baru. Biarkan BBT lama tetap seperti kondisi semula. Buat BBT baru, kemudian buat tekukan pada badan bilah. Setelah selesai, lepaskan BBT lama dari kipas dan pasangkan BBT baru dengan tekukan pada kipas. Jika anda hendak menunda proses penyetelan, lepaskan BBT baru dan pasangkan kembali BBT lama.

Selamat mencoba ! 🙂

Last article : Efek terbentuknya Sirkulasi Udara