Seorang kawan datang berkunjung ke rumah. Saya persilakan masuk seraya menanyakan kabar diri dan keluarganya. Setelah berbasa-basi, kami terlibat dalam perbincangan ringan.

Beberapa lama kemudian setelah terdiam sesaat, tiba-tiba dia bertanya sambil menunjuk kipas BBK :

“Itu ‘kan kipas yang biasa ada di warteg? Kok bisa jadi begitu?”.

Begini tampilan kipas BBK yang ditanyakan :


Saya membuat tambahan untuk mempercantik tampilan kipas dengan menggunakan dop paralon 4 inch yang di cat warna putih. Sebuah kreasi sederhana untuk mensolusikan instalasi kipas pada eternit berbahan gipsum. Saya menamakannya “fitting kipas”.

Awal permasalahan

Saat renovasi rumah beberapa tahun lalu, saya disarankan untuk menggunakan eternit berbahan gipsum. Tujuan utamanya hanya satu, yaitu mencegah rayap bersarang.

Namun, bagi saya, menggunakan gipsum memiliki masalah tersendiri.

Pada eternit berbahan gipsum, tidak bisa dipasangi sekrup tanda tanya untuk menggantung mini ceiling fan layaknya pada eternit berbahan kayu tripleks. Eternit berbahan gipsum menggunakan baja ringan sebagai tulang penyangga. Sedangkan eternit tripleks menggunakan kayu “reng” sebagai tulang penyangga.

Sekrup tanda-tanda yang biasa digunakan untuk menggantung mini ceiling fan, tidak bisa terpatri dengan kuat pada tulang eternit baja ringan. Apalagi pada eternit berbahan gipsum belaka.

Secara beban, mini ceiling fan bukanlah barang berat. Eternit berbahan gipsum dapat menahan berat fisik mini ceiling fan yang tidak sampai 1/2 kg. Jadi sebenarnya bukan tidak bisa menggantung mini ceiling fan dengan menggunakan sekrup tanda tanya.

Permasalahannya, mini ceiling fan tidak selalu dalam posisi diam menggantung layaknya sangkar burung. Kekuatan hentakan di awal menyalakan mini ceiling fan, bukanlah cerita sederhana. Gantungan mini ceiling fan harus menancap cukup kuat untuk mengantisipasi hentakan mini ceiling fan yang dinyala-matikan berulang kali.

Jika pemasangan gantungan mini ceiling fan itu tidak dikerjakan dengan semestinya, besar kemungkinan dikemudian hari kipas akan terjatuh saat dalam kondisi sedang menyala (berputar).

“Bisa kok dipasang di gipsum… Itu kipas beratnya nggak sampe 10 kilo ‘kan?”, begitu jawaban dari pemborong yang mengerjakan renovasi rumah saya.

Daripada harus panjang-lebar menjelaskan dan belum tentu penjelasan saya bisa diterima dengan baik, lebih baik didiamkan saja.

Membuat Fitting Mini Ceiling Fan

Selama renovasi berjalan, saya turut merancang jalur jaringan kabel listrik yang nantinya terpasang di rumah, termasuk jalur kabel untuk 6 (enam) unit kipas.

Setelah renovasi selesai, disetiap lokasi dimana nantinya kipas dipasang, terdapat lubang (diameter 2 inch) tempat keluar-masuk kabel. Setiap ujung kabel dipasangi stopkontak “pipih”. Kabel ini tidak dipasang permanen, sehingga bisa ditarik-ulur.

Masing-masing kabel tersebut terhubung pada saklar di dinding. Jadi, setiap kipas dapat dinyala-matikan lewat saklar tersendiri.

Agar kipas dapat menggantung dengan cukup kuat, saya pakai sepotong kawat besi yang dibentuk seperti ini :

Masing-masing ujung kawat tersangkut pada baut yang digunakan untuk merekatkan dop pada gipsum.

Terdapat 2 (dua) unit dop paralon yang digunakan, yaitu satu untuk bagian atas yang menempel pada gipsum. Sedangkan lainnya bagian bawah yang bisa dilepas-pasangkan. Untuk menghubungkan kedua dop, digunakan pipa 4 inch sepanjang 10 -15 cm.

Kedua dop dilubangi dengan diameter 2 (dua) inch untuk bagian atas dan 3,75 (tiga setengah) inch untuk bagian bawah. Dop bagian atas diberi tambahan 2 (dua) lubang untuk jalur keluar-masuk baut.

Dengan model instalasi seperti ini, hentakan saat kipas dinyala-matikan dapat diantisipasi dan diredam dengan sempurna tanpa menimbulkan dampak kerusakan pada gipsum.

Fitur Menyetel baling-baling

Saat ini, semua mini ceiling fan yang terpasang di rumah saya memiliki fitting kipas sebagaimana yang nampak pada foto-foto di atas. Pada beberapa kasus tertentu, baling-baling kipas harus disetel ulang untuk menjadikan kipas beroperasi dalam senyap. Guna mengakomodir kepentingan tersebut, dibuat celah pada bagian pipa paralon sebagai jalur keluar switch on-off kipas :

Dengan begitu, pekerjaan menyetel bilah baling-baling dapat langsung dikerjakan di titik tersebut.

Jadi…

Mini Ceiling Fan merupakan perangkat sederhana dan dengan harga relatif murah. Mentranformasikan mini ceiling fan menjadi kipas BBK dan menambahkan fitting kipas DIY, tidak serta-merta mengubah keberadaannya menjadi produk berkelas.

Semua tindakan modifikasi yang saya kerjakan terhadap mini ceiling fan semata-mata untuk mensolusikan sirkulasi udara di rumah serta menjadikan penampilan kipas agar nampak lebih “pantas dilihat” saja sebagai salah satu bagian interior rumah.

Berikut adalah galeri pembuatan fitting kipas sebagaimana yang nampak pada foto di atas :

Semoga bermanfaat! 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *