Hiruk-pikuk setelah terjadinya tindak update PageRank oleh Google pada tanggal 06 Desember 2013, telah menyita banyak perhatian para pemakai dan penghuni dunia maya. Cukup banyak saya temukan kontroversi pendapat diantara para blogger atas tindakan update tersebut. Apa yang sebenarnya terjadi dan sejauh mana manfaat kepentingan Google PageRank untuk menaikkan peringkat sebuah blog / situs di internet?

Deskripsi singkat dari keberadaan Google-PageRank

PageRank, merupakan metode yang diproduksi oleh Google untuk menentukan seberapa besar pengaruh keberadaan sebuah blog / situs terhadap blog / situs lainnya. Dasar cara kerjanya adalah mengacu pada terjadinya kunjungan (“hit”) atas link / tautan (backlink) yang tertuju pada sebuah blog / situs. Dengan kata lain, semakin banyak backlink dimiliki oleh sebuah blog / situs, semakin besar kesempatan untuk mempertinggi status PageRank-nya. Sehingga, naik-turunnya status PageRank mengindikasikan banyak-sedikitnya jumlah backlink yang tertuju pada sebuah blog / situs.

Tinggi-rendah status PageRank sebuah blog / situs dapat dijadikan gambar ukuran keaslian, kebenaran dan ke-absah-an misi serta informasi yang dimiliki oleh blog / situs itu sendiri. Semakin tinggi PageRank sebuah blog / situs, maka keberadaannya semakin dianggap “berharga” di antara blog / situs lain yang sejenis. Mungkin ada yang menjadi kriteria lain dan metode dasar hitungan Google dalam menentukan besaran nilai setiap hit pada PageRank sebuah blog / situs, saya tidak mengetahuinya.

 

Usaha memurnikan Google-PageRank

Seiring berjalannya waktu, lama kelamaan, mulai dirasakan perlunya melengkapi metode dasar pengenaan status PageRank dengan parameter-parameter tertentu. Hal ini akibat evolusi cara dan tindakan untuk meningkatkan peringkat status PageRank dalam waktu relatif singkat oleh para blogger / pemilik situs. Tiga faktor terbesar yang mempengaruhi naik-turunnya peringkat status PageRank adalah tukar-menukar link antar blogger, permainan “traffic” menggunakan e-mail / robot .txt milik spammer / SEO dan duplikasi konten.

Beberapa cara telah diterapkan dan dipublikasikan oleh Google untuk memurnikan kualitas produk PageRank-nya adalah dengan melengkapi mesin pencarinya menggunakan program penyaring, yang dikenal dengan nama Penguin dan Panda. Penerapan dan penyempurnaan algoritma Penguin, dapat dikatakan cukup sukses untuk meng-eliminir daftar sejumlah blog / situs yang menggunakan tehnik menukar link / tautan antar blogger dari SERP-nya. Demikian juga halnya dengan algoritma Panda untuk meng-eliminir blog / situs  “copas” (scraper) dari Google-SERP (Search Engine Result Page / halaman hasil pencarian) milik para blogger yang merasa lebih “pintar” dalam membuat “postingan” dengan melakukan tindakan “copas artikel” dari blogger lain.

Sedangkan permainan “traffic” menggunakan email / robot .txt milik spammer / SEO akan terdeteksi saat update PageRank dilakukan. Seandainya ada blog / situs terdeteksi memakai keberadaan spammer atau SEO untuk mempertinggi traffic-nya, maka status PageRank-nya akan diturunkan. Seberapa besar pergerakan naik-turunnya status PageRank sebuah blog / situs, hanya Google yang mengetahuinya.


Penambahan aturan main pengenaan status PageRank

Google sebagai penyelenggara Adsense (informasi terakhir saya dapatkan, Google juga telah membeli Adword), juga memiliki posisi yang sama dengan para spammer dan SEO, yaitu meng-iklankan produk dan mempertinggi “traffic”. Satu-satunya cara mempercepat pemasaran sebuah produk di internet adalah dengan memperbanyak link / tautan yang mengarah ke produk tersebut. Dan ini akan berimbas pada tingginya “traffic” yang berkaitan dengan link / tautan produk tersebut dari blog / situs yang memasangnya. Kondisi ini menjadi “buah simalakama” bagi Google. Cara-cara tersebut ditiru dan digunakan oleh spammer untuk mempromosikan sebuah produk. Demikian juga oleh SEO dalam meningkatkan “traffic” blog / situs klien-nya.

Penggunaan cara pemasaran produk dan peningkatan traffic secara berlebihan oleh spammer dan SEO ini berdampak pada peningkatan traffic blog / situs secara tidak wajar. Tingginya traffic ini secara otomatis akan mempengaruhi status PageRank blog / situs bersangkutan. Dengan kondisi seperti itu, setidaknya, telah membuat Google ikut berpikir untuk memperketat kemurnian metode dasar dari produk PageRank-nya yang berfokus pada sisi tersebut.

Mengacu pada pernyataan yang dikeluarkan oleh pakar anti-spam dari Google – Matt Cutts (akhir 2012) atas kebijaksanaan penerapan aturan main PageRank terhadap sebuah / beberapa situs dianggap cukup radikal. Google tidak mengakui “hit” yang didasarkan pada kepentingan penjualan / promosi / iklan masuk dalam hitungan PageRank dari backlink yang tertuju pada sebuah blog / situs. Pernyataan ini bagaikan “pedang bermata dua” bagi para penyelenggara iklan di internet.

Google akan menyama-ratakan perlakuan penalti terhadap blog / situs berorientasi apa pun yang menerima traffic bersifat promosi / iklan / menjual produk. Apakah traffic tersebut dikehendaki atau tidak oleh penerimanya, Google akan membuangnya dari status PageRank saat update dilakukan.

Imbas-nya, Google akan menurunkan peringkat status PageRank blog / situs penerima traffic dan menurunkan peringkat “dapat dipercaya” terhadap blog / situs bersangkutan. Inilah yang menjadi kekhawatiran para blogger / pemilik situs pada umumnya, yaitu bagaimana mengetahui dan mencegah traffic yang telah (memang sengaja) diarahkan ke blog / situs mereka oleh blogger / pemilik situs komersial?

 

Sisi positif tindakan memurnikan status PageRank

Terlepas dari urusan faktor-faktor penentu naik-turunnya status PageRank, jika dipikirkan lebih jauh mengenai kegunaan PageRank ini, akan terlihat manfaat lebih dari sekedar tampilan Tool Bar biasa. Seandainya konsep PageRank bisa diterapkan secara murni, maka hanya dengan sebuah Tool Bar PageRank yang tertanam di halaman sebuah blog / situs, akan dapat langsung dikenali tingkat objektivitas sebuah blog / situs dari blog / situs lain yang sejenis. Mulai dari keaslian konten, kebenaran informasi, tingkat manfaat bagi orang banyak, jumlah traffic, tingkat dapat dipercaya dsb.

Bukan merupakan kondisi yang adil jika penilaian sebuah blog / situs “hanya” didasari oleh banyaknya jumlah pengunjung tanpa memandang misi / kepentingan para pengunjungnya. Kita tidak dapat menyandingkan prestasi jumlah pengunjung mal tempat pembelanjaan dengan pengunjung rumah panti asuhan. Jika hendak dibandingkan, tetap harus menggunakan landasan kepentingan yang sama.

Oleh sebab itu, adalah benar jika status PageRank ini harus didasari dengan landasan non-komersial. Dengan demikian, pendapat yang tidak memihak / netral terhadap sebuah produk menjadi lebih tinggi harganya dibandingkan nilai pemasaran produk itu sendiri. Jadi, sebuah produk hanya dapat terangkat ke permukaan berdasarkan pendapat netral oleh penilai / pemakainya, bukan pendapat dari pihak pembuat produk itu sendiri.

 

Masihkah diperlukan Tool Bar Google-PageRank tertanam di halaman blog / situs kita?

Jika kondisi dan situasi di dunia maya memang telah mendukung untuk membuat cara kerja metode PageRank berfungsi dengan sempurna, mungkin, Tool Bar PageRank merupakan sebuah keharusan untuk ditanam di halaman depan blog / situs kita. Namun untuk saat ini, saya pribadi, lebih menganggap Tool Bar Google-PageRank tidak lebih dari sekedar “pemanis-tampilan” blog / situs belaka.

Contohnya dapat kita lihat di situs Amazon.com yang merasa yakin untuk tidak menggunakan Tool Bar Google-PageRank di halaman situs-nya. Adalah salah jika kita berpendapat bahwa situs sebesar itu sudah tidak memerlukan sumber / informasi tepercaya dalam mempromosikan keberadaannya. Saya menduga alasan dari tidak terpasangnya Tool Bar Google-PageRank di situ karena mereka (Amazon.com) tidak melihat akan adanya kegunaan dan kepentingan lebih baik untuk memperbaiki kualitas situs mereka. Besarnya tingkat kepercayaan publik terhadap Amazon.com dikarenakan kualitas cara pelayanan dan kebenaran informasi mereka terhadap konsumennya. Memang itulah yang dijual dan sudah seharusnya menjadi fokus utama dari perhatian mereka. Bukan dengan menanamkan status Tool Bar Google-PageRank di halaman situs mereka.

Saya mencoba memahami dan menerapkan konsep-konsep seperti itu dengan hanya berfokus pada memperbaiki / menyempurnakan kualitas isi dan tulisan, baik yang telah maupun hendak dipublikasikan. Itulah sebabnya anda tidak akan menemukan satu pun SEO Tools di setiap halaman situs saya. Hingga saat ini, saya masih memercayai sepenuhnya sikap dan tindakan profesional dari WordPress.com sebagai “host” untuk meningkatkan peringkat situs para user-nya di setiap SERP.

Image / tampilan yang meyakinkan dari sebuah blog / situs, memang secara langsung akan memengaruhi cara pandang pengunjung blog / situs. Anda dapat menanamkan Tool Bar Google-PageRank pada setiap halaman situs anda guna lebih meyakinkan kepada para pengunjung atas mutu kualitas isi / konten blog / situs anda. Namun, pada akhirnya, konten itu sendiri yang menentukan apakah para pengunjung itu akan kembali berkunjung atau tidak. Tool Bar Google-PageRank hanya “pemanis-awal” untuk menarik pengunjung, bukan jaminan untuk menjadikan pengunjung akan kembali di lain waktu.

Adalah hak anda untuk menempatkan Tool Bar Google-PageRank pada halaman blog / situs anda. Namun, jika kemudian setiap tindakan dalam memperluas mutu dan eksistensi blog / situs harus terbentur dengan aturan main Google, yang mungkin dapat memengaruhi peringkat blog / situs pada setiap SERP, apakah keberadaan Tool Bar Google-PageRank itu dapat diharapkan bisa mendukung usaha membesarkan blog / situs anda?

Semoga bermanfaat! 🙂