“Ada yang menawarkan Water Heater listrik 3000 Watt. Dibawah 1 jt, beli / jangan?”
Maksud dari pertanyaannya adalah apakah water heater listrik 3000 Watt seharga < 1 juta tersebut layak untuk dibeli atau tidak? Begitu kalimat yang tertera dari sms yang dikirimkan oleh seorang teman ke handphone saya. Kemudian saya membalas akan mengabarkan secepatnya. Setelah ± 2 jam kemudian, saya menelponnya. Saya mencoba merangkum pembicaraan tersebut sebagaimana cerita di bawah ini.
Water heater listrik
Ada dua model water heater listrik yang umum beredar di pasaran, menggunakan tabung penyimpan air panas dan tidak. Saya kurang memahami detail teknis kerja dari kedua model tersebut. Secara garis besar, konsep mendidihkan air yang terdapat pada perangkat listrik adalah sama seperti teko / termos listrik. Terlepas dari teknik mana yang lebih baik diantara kedua produk tersebut, saya cenderung untuk mempertimbangkan besar pemakaian daya dari sebuah produk water heater listrik.
Setiap perangkat listrik saat ini, pada umumnya selalu dilengkapi dengan mode “stand by” (siaga). Fungsinya agar perangkat dapat digunakan secara instant, termasuk juga water heater listrik.
Dalam kondisi tidak siaga, sebuah water heater listrik membutuhkan konsumsi daya sebesar kapasitas yang dimilikinya (sesuai contoh diatas, yaitu 3000 Watt) untuk proses memanaskan air selama 10 s/d 20 menit. Sedangkan saat kondisi siaga, konsumsi daya secara umum untuk menjadikan air tetap dalam kondisi hangat adalah sebesar 40 s/d 60 Watt. Konsumsi daya dalam jumlah besar baru akan terjadi lagi jika water heater mendeteksi adanya tambahan air baru atau perubahan pada suhu air pada cadangan air panasnya.
Hal yang sama juga terjadi selama waktu pemakaian water heater (mandi), konsumsi daya dalam jumlah besar adalah mungkin bisa terjadi akibat cadangan air panas yang tersedia mulai menipis.
Kondisi yang sering terlupakan ketika hendak membeli water heater listrik adalah besar nilai kapasitas listrik terpasang di rumah. Bukan sekadar jumlah konsumsi listrik selama pemakaian oleh water heater, tetapi nilai kapasitas listrik terpasang di rumah harus lebih besar dari kapasitas konsumsi daya water heater. Jadi, untuk mem-fungsi-kan water heater listrik berdaya 3000 Watt, dibutuhkan kapasitas listrik terpasang di rumah sebesar minimal 3000 Watt per jam.
Sehingga, jika kapasitas listrik terpasang di rumah anda sebesar 1300VA, berarti anda hanya bisa menggunakan maksimum pemakaian daya sebesar 1300 Watt saja per jam. Untuk bisa menggunakan pemakaian daya sebesar 3000 Watt per jam, anda harus menambah kapasitas dari 1300VA (6 Ampere) menjadi 3500VA (16 Ampere) atau 4400VA (20 Ampere).
Jika sebelumnya kapasitas listrik terpasang di rumah sudah lebih besar (>= 3500VA) dari konsumsi daya water heater (3000 Watt), biaya tambahan pemakaian listrik yang harus dikeluarkan untuk water heater setiap bulannya tidaklah terlalu besar. Namun, jika sebelumnya nilai kapasitas listrik terpasang di rumah berada di bawah (= 1300VA) konsumsi daya water heater (3000 Watt), maka tindakan memasang water heater listrik akan membuat penambahan biaya secara besar-besaran untuk pemakaian listrik secara keseluruhan.
Misalnya, kapasitas listrik terpasang semula adalah 1300VA. Dengan kapasitas listrik sebesar itu, pemakaian daya untuk perangkat elektronik / listrik apa pun (misalnya, lampu) hanya membutuhkan biaya tarif listrik 1300VA per kwh-nya. Kemudian, anda membeli water heater listrik dengan konsumsi daya 3000 Watt, maka anda harus menambahkan kapasitas daya dari 1300VA menjadi 3500VA atau 4400VA. Dengan melakukan penambahan daya hingga 3500VA / 4400VA, akan menyebabkan tarif pemakaian daya seluruh perangkat elektronik / listrik apa pun di rumah yang sebelumnya dihitung berdasarkan tarif listrik 1300VA berubah menjadi tarif listrik 3500VA / 4400VA.
Berapa pun besar jumlah pemakaian daya dengan lama waktu yang dibutuhkan saat water heater melakukan proses memasak air adalah hal yang tidak perlu diperhitungkan, karena proses tersebut mutlak dilalui guna mendapatkan air panas dari setiap model water heater listrik. Jika sebelumnya kapasitas listrik terpasang sebesar 1300VA kemudian diubah menjadi 3500VA / 4400VA agar water heater dapat berfungsi, sudah pasti menjadikan biaya pemakaian daya water heater listrik lebih besar dari semestinya. Secara jumlah pemakaian daya untuk water heater saja memang hanya 3000 Watt. Namun, biaya pemakaian daya perangkat elektronik / listrik selain water heater juga akan bertambah besar akibat perubahan tarif listrik yang semula 1300VA menjadi 3500VA / 4400VA.
Mengapa saya menambahkan opsi kapasitas hingga 4400VA, sedangkan kapasitas 3500VA saja cukup untuk menyalakan / memfungsikan water heater listrik 3000 Watt? Karena, saat setiap kali water heater hendak dioperasikan, harus diperhitungkan juga pemakaian daya yang sedang dikonsumsi oleh perangkat elektronik / listrik lainnya. Seperti : kulkas, lampu, televisi, rice cooker dsb. Dengan demikian, seandainya hendak mandi, anda tidak perlu menunggu hingga rice cooker selesai menanak beras, bukan?
Kondisi seperti itulah yang sebenarnya patut diperhitungkan sebelum kita berniat membeli water heater listrik. Bagaimana pun juga, kapasitas listrik terpasang di rumah harus disesuaikan untuk melebihi kapasitas konsumsi daya dari water heater. Baik penyesuaian penambahan kapasitas menjadi 2200VA, 3500VA, 4400VA atau 6600VA; tetap pada intinya harus di atas kapasitas konsumsi daya dari water heater. Dan itu akan berefek pada biaya pemakaian daya perangkat elektronik / listrik lainnya di rumah, jika sebelumnya kapasitas listrik terpasang di rumah berada di bawah kapasitas konsumsi daya water heater.
Bagaimana dengan jenis water heater non-listrik?
Water heater solar cell (tenaga matahari)
Inilah datu-satunya perangkat water heater dengan biaya pemakaian daya paling minim di antara semua jenis water heater yang ada di pasaran. Karena kebutuhan pemakaian daya untuk memanaskan air telah dialihkan pada teknologi tenaga surya. Selama masih ada perbedaan antara siang dan malam dalam 24 jam sehari, solar cell masih dapat berfungsi untuk menghasilkan energi. Walau pun demikian, tentu ada perbedaan jumlah energi yang dihasilkan saat kondisi cuaca mendung dengan cerah.
Pertanyaannya, apakah energi dari solar cell untuk memanaskan air dapat diandalkan sepenuhnya di wilayah tropis yang memiliki dua musim seperti Indonesia? Teknologi solar cell dalam mengkonversi energi tenaga surya menjadi listrik saat ini (2013), masih sangat terbatas kemampuannya. Kita tidak dapat mengandalkan kondisi alam untuk memenuhi kebutuhan rutin dan biasa diperoleh sehari-hari di rumah. Musim penghujan adalah sebuah perilaku alam yang pasti terjadi dan tidak bisa diubah di wilayah tropis.
Apakah kita bersedia untuk mandi dengan air “setengah hangat” cenderung dingin pada saat cuaca hujan terus menerus dalam satu hari? Atau mandi air “hangat” cenderung panas pada saat cuaca cerah dan panas dalam sehari?
Jika kita mampu menyanggupinya, tidak ada masalah untuk menjatuhkan pilihan menggunakan water heater solar cell guna memenuhi kebutuhan mandi “air hangat” di rumah. Mungkin, kita dapat mencampurkan air dingin jika air yang dihasilkan terasa terlalu panas. Namun, apakah kita harus memasak air di kompor untuk menjadikan air water heater yang terlalu dingin menjadi hangat?
Memasang water heater solar cell yang dilengkapi dengan fitur pemakaian energi alternatif untuk menghasilkan air hangat adalah pilihan lebih baik daripada hanya mengandalkan energi tenaga surya belaka. Kita akan memperoleh kondisi air hangat secara konsisten setiap hari tanpa perlu tergantung kondisi cuaca dalam satu hari. Jika water heater solar cell yang dilengkapi energi alternatif memang ada / diproduksi, maka boleh dibilang sebagai produk ideal untuk menjadi pilihan dipasang di rumah.
Water heater gas (LPG)
Jenis water heater yang menurut saya masuk dalam kategori “bersahabat” untuk digunakan di rumah tinggal pada umumnya. Bersahabat dalam arti dapat diterima pada golongan menengah ke bawah maupun atas. Selain harga per unit yang relatif lebih murah dari jenis water heater lainnya, juga sudah dikenal luas oleh para teknisi water heater. Secara pemakaian dan pemeliharaan, water heater gas telah banyak diketahui para pemakainya. Sehingga mudah untuk mendapatkan informasi dasar mengenai penanganan perangkat secara umum.
Water heater jenis ini telah mengalami banyak penyempurnaan dalam teknologi perangkat secara keseluruhan. Sebelumnya, memerlukan waktu max. 2 – 3 menit agar air dalam kondisi hangat dan nyaman untuk digunakan mandi. Kini, dengan kondisi air baku yang sangat dingin, maksimal waktu yang dibutuhkan hanya 15 detik saja untuk menjadikannya nyaman digunakan mandi. Disamping itu, tipe pemantik api sudah mengalami perubahan dengan menggunakan energi baterei kering (sekali pakai). Jadi, seandainya pemantik melemah, kita cukup hanya mengganti batereinya dengan yang baru saja.
Berapa biaya harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan gas yang di konsumsi water heater? Sama halnya dengan water heater listrik, semakin lama waktu yang dibutuhkan selama mandi, semakin besar biaya yang dibutuhkan untuk memanaskan air. Hal tersebut merupakan sebuah kewajaran dari konsekuensi menggunakan water heater untuk keperluan mandi sehari-hari.
Satu-satunya yang harus diperhatikan untuk water heater gas adalah keberadaan jalur sirkulasi udara selama water heater beroperasi. Beberapa produk water heater gas saat ini, secara otomatis akan menghentikan suplai gas jika kebutuhan oksigen di dalam ruangan kamar mandi mulai berkurang akibat uap yang dihasilkan air hangat. Jadi, jika kita hendak memasang water heater gas di dalam kamar mandi, harus benar diperhatikan jalur sirkulasi udara untuk memenuhi kebutuhan oksigen dari nyala api. Tidak masalah seandainya kita hendak menempatkannya di luar ruangan kamar mandi, bahkan lebih baik seperti itu. Hanya terdapat sedikit perbedaan waktu saja untuk mendistribusikan air hangat dari water heater antara unit perangkat dipasang di luar dan di dalam kamar mandi. Itu pun tidak berarti banyak.
Disamping itu, bukankah sebuah kamar mandi memang seharusnya memiliki jalur sirkulasi udara yang baik untuk mencegah terjadinya kelembaban secara berlebihan di dalam ruangan?
Water Heater ideal ?
Mandi menggunakan air hangat, bagi sebagian orang, merupakan sebuah bentuk “kemewahan” tersendiri. Tidak semua orang dapat menikmati kenyamanan rasa air hangat setiquette kali mandi. Seandainya kita dapat mengusahakan keberadaannya di rumah, adalah penting untuk mengutamakan kualitas dari air hangat yang bisa dihasilkan oleh water heater. Tidak ada gunanya perangkat water heater berharga mahal namun tidak dapat berfungsi maksimal setiap saat di butuhkan.
Saya tidak mengatakan bahwa water heater gas adalah produk paling sempurna diantara jenis water heater lainnya untuk melengkapi kebutuhan air hangat saat mandi sehari-hari. Namun, dari banyaknya produk water heater, hanya jenis water heater gas yang telah lama ada dan tetap di produksi hingga saat ini. Penyempurnaan teknologi dari water heater gas dalam menghasilkan air hangat dengan konsumsi energi yang minimal, sudah sangat lama dikembangkan.
Kita dapat memasak air di atas kompor untuk mendapatkan perbandingan pemakaian energi gas dari pengembangan water heater gas dalam menghasilkan air hangat. Diperlukan waktu 15 menit memasak air sebanyak 3-4 liter hingga benar-benar mendidih di atas kompor untuk memperoleh campuran volume 20 liter air hangat. Water heater gas dapat mewujudkan hal itu hanya dalam waktu maksimal 15 detik, dan tidak perlu meng-khawatir-kan pemakaian energi gas secara sia-sia karena waktu terlalu lama memasak air layaknya di atas kompor. Disini, kita bisa mendapatkan gambaran bagaimana water heater dapat meningkatkan efisiensi waktu dan energi gas dari tindakan mandi yang setiap hari kita jalani.
Cara membandingkan yang sama dapat kita terapkan juga terhadap water heater listrik dengan alat memasak air menggunakan listrik (kompor listrik, termos listrik, dsb). Jika, secara nyata, memang ada water heater listrik yang mampu beroperasi menghangatkan air lebih cepat daripada kompor listrik / termos listrik, maka produk tersebut layak dipertimbangkan untuk dimiliki.
Memilih Water Heater
Setiap jenis water heater, memiliki keunggulan sesuai dengan efektifitas perlakuan perangkat terhadap pemakaian jenis energi yang digunakan secara efisien. Karena, memang, diperlukan teknologi yang berbeda untuk setiap perlakuan jenis energi. Jadi, untuk menentukan sejauh mana keunggulan sebuah water heater, kita tidak dapat membandingkannya produk water heater satu dengan lainnya yang menggunakan dasar pemakaian energi berbeda. Tidak akan ada titik-temu nya.
Memilih jenis water heater, perlu disesuaikan dengan kecenderungan lingkungan dan kepentingan kita yang memakainya. Seandainya kita cenderung memperhatikan jumlah pengeluaran biaya bulanan, water heater gas adalah perangkat yang pilihan paling cocok dipilih (secara umum) saat ini. Namun, jika kita cenderung memperhatikan sisi elegan dan modern, water heater listrik dan solar cell dapat mewakili dengan baik sisi kepentingan tersebut.
Pemasangan / instalasi dari masing-masing jenis water heater juga memiliki kerumitan / keunggulan tersendiri. Hal tersebut disesuaikan dengan teknologi pemakaian jenis energi yang digunakan untuk memanaskan air. Seandainya kita bisa lebih beradaptasi terhadap perilaku energi gas, tipe instalasi jalur pemipaan water heater gas akan lebih mudah dipahami. Demikian juga untuk energi listrik dan tenaga surya. Kebiasaan dalam menggunakan perangkat, membuat kita lebih nyaman untuk menghadapi permasalahan yang berhubungan dengan pemakaian energi dari perangkat tersebut.
Contohnya : walau pun saya mengerti lebih banyak cara menangani perilaku energi listrik daripada gas, namun dalam menangani perangkat water heater dan kompor, saya cenderung menggunakan energi gas. Saya lebih mengerti dan memahami bagaimana reaksi energi gas pada kedua perangkat tersebut. Tetapi lain halnya dengan lampu penerangan. Saya cenderung memilih menggunakan emergency lamp daripada lampu gas saat kondisi listrik sedang padam, karena saya lebih memahami reaksi energi listrik pada emergency lamp daripada reaksi gas pada lampu gas.
Lebih bijaksana untuk menentukan pemilihan perangkat berdasarkan kebiasaan dan kepentingan kita sendiri. Secanggih atau semurah apa pun penerapan teknologi sebuah perangkat, adalah percuma dan sia-sia jika kita tidak nyaman atau mampu untuk mengoperasikannya dengan maksimal. Jika kita belum pernah menghadapi atau berurusan dengan pemakaian sebuah perangkat, lebih baik untuk menanyakan pada seseorang yang telah memiliki perangkat tersebut dan bisa mewakili kebiasaan hidup kita sehari-hari.
Semoga bermanfaat…!
Sampaikan pertanyaan anda di bagian Q & A.