Di bawah ini adalah ilustrasi dari skema pemipaan untuk satu tangki air dengan menggunakan sumur sebagai sumber pengisian air kembali (refill) ke dalam tangki.
![](https://i0.wp.com/listrikdirumah.com/wp-content/uploads/2023/04/mtas.s.2023.04.01.jpg?resize=420%2C428&ssl=1)
Disini, digunakan RADAR untuk mengendalikan air yang diisikan kembali ke dalam tangki secara otomatis. Dengan demikian, pompa / mesin air akan menyala ketika kedua pemberat RADAR menggantung dalam tangki dan mati setelah kedua pemberat terendam di air.
![](https://i0.wp.com/listrikdirumah.com/wp-content/uploads/2023/04/mtas.s.2023.04.02.jpg?resize=420%2C370&ssl=1)
Dalam hal ini, saya asumsikan bahwa kapasitas air yang tertampung di sumur cukup besar. Sehingga tidak perlu untuk dipasangi RADAR di dalam sumur.
Pada bagian sambungan kabel antara pompa + RADAR + steker, bisa di buat salah satu seperti ilustrasi gambar di bawah ini :
![](https://i0.wp.com/listrikdirumah.com/wp-content/uploads/2023/04/mtas.s.2023.04.03.jpg?resize=420%2C248&ssl=1)
![](https://i0.wp.com/listrikdirumah.com/wp-content/uploads/2023/04/mtas.s.2023.04.04.jpg?resize=420%2C285&ssl=1)
Konsep kerja masing-masing teknik penyambungan antar kabel kedua gambar di atas, pada dasarnya adalah sama.
Teknik penyambungan kabel di gambar kedua, sebenarnya, hanya untuk mempermudah saat kita hendak sama sekali me-nonaktif-kan pompa tanpa perlu mencabut steker dari stopkontak saja.
Tidak terlalu rumit, namun tetap harus dikerjakan dengan teliti.
Semoga bermanfaat! 🙂