Terkadang, kita membutuhkan panjangan-stopkontak (panjangan-kabel) guna mengoperasikan perangkat listrik / elektronik tertentu. Beberapa kondisi yang menjadi alasannya antara lain adalah kabel perangkat listrik / elektronik tidak cukup panjang untuk mencapai ke posisi stop kontak. Atau, memang tidak tersedia titik stop kontak pada tempat perangkat listrik / elektronik hendak dioperasikan. Kita mudah mendapatkan panjangan kabel di toko-toko atau toserba. Panjangan kabel, biasanya tergulung dalam sebuah pembungkus (rumah kabel) berbentuk lingkaran berdiameter 20 s/d 30 cm. Rumah kabel yang berbentuk demikian menjadikan banyak orang menyebutnya dengan istilah “gulungan kabel”.
Biasanya terdapat tungkai pada sisi lingkaran rumah kabel untuk menarik uraian kabel kembali masuk kembali tergulung ke rumahnya. Sehingga kita tidak perlu repot untuk merapikan uraian kabel setelah selesai dipakai. Namun ada juga panjangan kabel dijual tanpa rumah kabel dan kita harus menggulungnya secara manual.
Fungsi keberadaan panjangan kabel di rumah
Panjangan kabel (cable extension), secara fungsinya cenderung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakaian daya / arus listrik di satu tempat dan bersifat sementara / tidak permanen. Setelah kondisi kebutuhan arus listrik dapat terpenuhi secara permanen, panjangan kabel dibenahi dan dirapikan kembali untuk pemakaian di lain waktu.
Dengan kata lain, panjangan kabel dapat disebut sebagai untaian kabel yang memang sengaja dicadangkan saat sewaktu-waktu arus listrik dibutuhkan secara mendadak di satu tempat.
Keberadaan panjangan kabel di sebuah rumah, menurut saya, memiliki peran cukup penting. Tidak semua ruangan di dalam rumah dapat memiliki akses arus listrik via stop kontak secara bebas, seperti kamar mandi atau gudang. Keberadaan stop kontak di ruangan seperti itu, memang sengaja dihindari untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Panjangan kabel akan terasa manfaatnya ketika hendak mengoperasikan perangkat listrik / elektronik yang membutuhkan sumber arus listrik dari stopkontak di ruangan-ruangan demikian untuk sementara waktu saja.
Ada juga kondisi-kondisi lain yang membutuhkan keberadaan panjangan kabel, namun inti fungsi panjangan kabel adalah sebagai sarana memindahkan arus listrik ke tempat dimana keberadaan stop kontak tidak ditemukan.
Standar spesifikasi kabel untuk panjangan kabel
Tidak semua spesifikasi kabel dapat difungsikan sebagai panjangan kabel. Ciri fisik paling mendasar dari panjangan kabel adalah fleksibel. Kabel harus dapat menyesuaikan bentuk ruang yang dilaluinya hingga ke tempat yang dituju. Selain itu perlu diketahui besar beban arus listrik yang hendak dihantar dan dipakai melalui panjangan kabel. Kondisi-kondisi seperti itu membuat sebuah karakteristik tertentu dan pasti dari spesifikasi kabel yang layak dijadikan panjangan kabel, yaitu kabel serabut dengan kemampuan hantar arus listrik mirip dengan kabel yang terhubung pada stop kontak.
Namun demikian, jika kita berbicara mengenai standar panjangan-kabel, boleh dibilang, agak sulit mendapatkan parameter tehnik yang bisa dijadikan ukuran. Saya melihat standar tersebut cenderung ditentukan berdasarkan keluaran kapasitas daya / arus listrik yang hendak di alirkan dari stop kontak melalui panjangan kabel itu sendiri. Saat kita hendak mengoperasikan perangkat dengan kebutuhan kapasitas daya / arus listrik yang sama dengan keluaran stop kontak di dinding, maka sudah tentu spesifikasi kabel dari panjangan kabel harus sama dengan spesifikasi kabel pada stop kontak di dinding.
Tetapi tidak selalu dibutuhkan kondisi kapasitas daya yang sama setiap saat dalam pemakaian panjangan kabel. Seandainya hanya untuk keperluan menyalakan perangkat elektronik / listrik yang sifatnya sederhana, seperti kipas angin atau lampu baca, spesifikasi kapasitas kabel dari panjangan kabel pun tidak perlu terlalu tinggi. Standar kapasitas panjangan kabel seperti inilah yang sering kita jumpai di pasaran, yaitu untuk memenuhi kebutuhan arus listrik perangkat elektronik / listrik yang sifatnya sederhana dengan beban daya sangat terbatas.
Realita sehari-hari di rumah, panjangan kabel lebih sering digunakan untuk kebutuhan mengakomodasi arus listrik perangkat elektronik / listrik lebih dari yang sifatnya sederhana saja. Termasuk keberadaan kawat arde sebagai penghantar kelebihan arus listrik ketika pemakaian panjangan kabel sedang berlangsung. Sebagaimana telah disebutkan di atas, fungsi utama pemakaian panjangan kabel hanya sebatas sarana penghantar arus listrik ke satu tempat yang sifatnya sementara saja. Namun, ada kalanya panjangan kabel difungsikan sebagai jalur kabel baru – “semi permanen” setelah perangkat elektronik / listrik dioperasikan dalam jangka waktu relatif cukup lama.
Nah, jika realita pemakaian panjangan kabel digabungkan dengan besaran kapasitas listrik yang dibutuhkan untuk panjangan kabel secara umum, maka spesifikasi kabel yang cukup ideal untuk dijadikan panjangan kabel adalah kabel serabut dengan kemampuan hantar arus listrik tidak terlalu besar, tetapi aman dipakai dalam waktu “relatif” cukup lama.
Untuk mendapat kepastian spesifikasi kabel dari panjangan kabel seperti itu, saya memilih membuat sendiri menggunakan kabel serabut dengan kode NYMHYrd-O ~ 3 x 0,75mm² ~ 300/500V. Atau, dalam bahasa pasarnya biasa disebut dengan kabel serabut tiga kawat ukuran 0,75. Ukuran panjang kabel yang digunakan kira-kira 5 meter, karena jarak antara titik stop kontak yang satu dengan lainnya di dalam rumah umumnya berkisar di atas 7 meter.
Alasan memilih spesifikasi kabel yang demikian, selain diameter kabel yang tidak terlalu besar (mudah diurai dan dirapikan kembali), kemampuan hantar arus dari kabel cukup besar untuk mengakomodasi konsumsi daya perangkat elektronik / listrik pada umumnya, yaitu hingga 12 Ampere atau setara dengan 2.500 Watt.
Di salah satu ujung kabel, saya pasangkan stop kontak-gantung (1 lubang). Umumnya, kemampuan menahan beban arus listrik perangkat stop kontak-gantung adalah 16 Ampere (3500 Watt). Sama dengan kemampuan menahan beban arus listrik steker yang terpasang di bagian ujung kabel lainnya.
Membuat tambahan titik stop kontak baru
Walaupun perannya hanya sebagai cadangan, panjangan kabel memiliki beberapa manfaat dan fungsi yang dapat kita gunakan untuk kasus-kasus tertentu. SepertI, misalnya, menentukan lokasi pemasangan titik stop kontak baru di dalam ruangan.
Contohnya, kita membutuhkan sebuah “gambar keadaan” untuk mengetahui seberapa efektif mengoperasikan kipas angin di atas buffet ruang keluarga yang tidak ada stop kontak di sekitarnya. Jika hanya untuk mendapatkan sebuah “gambar keadaan” dari efektivitas letak kipas angin saja, kita tidak perlu harus dengan cara langsung membuat jalur kabel dan memasang titik stop kontak baru di area itu. Kita dapat menggunakan panjangan kabel agar kipas angin bisa dioperasikan hingga beberapa hari ke depan. Dengan demikian, perlu atau tidaknya penambahan titik stop kontak baru, akan diputuskan setelah kita mengetahui sejauh mana efektivitas dari pengoperasian kipas angin di area tersebut.
Asumsi-kan kita memutuskan untuk menambah jalur kabel stop kontak baru di area buffet tersebut, maka yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah unit stop kontak berapa lubang yang hendak dipasangkan di situ?
Sebuah pertanyaan yang terdengar sederhana dan cenderung mengada-ada.
Tujuan awal menggunakan panjangan kabel hanyalah untuk mengetahui efektivitas meletakkan kipas angin di atas buffet saja. Begitu kita memutuskan dan membuat jalur stop kontak baru di area tersebut, seringkali kita fokus perhatian dan tujuan penambahan stop kontak hanya sebatas kebutuhan pemakaian kipas angin saja.
Apakah itu merupakan kesalahan? Tentu saja tidak.
Tetapi, pernahkah anda memperhatikan bahwa di setiap titik stop kontak selalu ada kebutuhan lebih dari satu lubang stop kontak untuk mengoperasikan perangkat elektronik / listrik berbeda secara bersamaan?
Berulang kali tanpa saya sadari telah melakukan kesalahan yang sama, yaitu hanya memasang terminal stop kontak 1 atau 2 lubang saja pada sebuah titik. Namun, setelah pemasangan, kondisi yang dibutuhkan lebih dari apa yang telah dikerjakan.
Foto di bawah ini adalah salah satu contohnya :
Awalnya, hanya satu titik stopkontak yang terpasang sebagai tempat “timer” menyala-matikan lampu di luar rumah. Namun, setelah beberapa minggu kemudian, Anda dapat melihat sendiri hasil perkembangannya di sebelah kanan gambar.
Extension Stop kontak
Sebenarnya, kita dapat menggunakan “extension” stop kontak atau sering disebut “T” atau lebih dikenal dengan sebutan “T ekstension” untuk menambah jumlah lubang stop kontak baru secara instant. Dari pengalaman saya, selalu saja ada permasalahan pada pemakaian “T ekstension” jika digunakan dalam waktu lama. Mungkin, karena tidak permanen, “T ekstension” ini bisa / mudah berubah posisinya seandainya kabel steker yang tertancap tidak sengaja tertarik.
Saat ini, saya cenderung menggunakan “T ekstension” hanya untuk pemakaian yang sifatnya sementara saja. Saya sarankan jangan pernah menggunakan “T ekstension” untuk kebutuhan perangkat komputer dan audio-video. Demikian juga untuk pemakaian jangka waktu lama pada perangkat elektronik / listrik lainnya.
Jauh lebih aman menggunakan panjangan kabel/panjangan stopkontak jika memang untuk menambahkan titik-titik stopkontak baru yang penggunaannya cenderung semi-permanen.
Semoga bermanfaat…! 🙂