Penggunaan pompa air di sebuah rumah lebih merupakan sebagai alat bantu pendistribusian air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penghuni rumah. Secara garis besar ada dua cara yang sering dipakai, pemakaian secara penuh dan kebutuhan tertentu.
Pengertian pemakaian secara penuh adalah mengandalkan keberadaan dan fungsi pompa sebagai alat bantu pendistribusian air untuk semua keperluan pemakaian air dari penghuni rumah.
Sedangkan pengertian pemakaian untuk kebutuhan tertentu adalah pompa air digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan pemakaian air pada waktu dan tujuan tertentu saja.
Saat ini, banyak pompa air yang beredar di pasaran sudah dilengkapi dengan fitur nyala-mati secara otomatis. Fitur ini, memudahkan penggunaan pompa tanpa kekhawatiran terjadi “overload” akibat nyala pompa yang tak kunjung dimatikan.
Dengan begitu, nyala pompa untuk keperluan pemakaian air, dapat berlangsung kapan saja oleh siapapun yang ada di dalam rumah. Semua berjalan secara otomatis tanpa perlu diawasi sedikitpun.
Karena bisa dipakai kapan saja dan oleh siapa saja, maka tidak seorangpun dapat memastikan kapan pompa harus atau akan dinyalakan dan dimatikan. Jika tidak bisa dipastikan waktu nyala dan matinya, maka tidak akan pernah ketahuan berapa besar listrik yang telah dipakai untuk menyalakan pompa dalam sehari. Wong… kapan pompa nyala aja nggak ketahuan…
Pertanyaannya, bagaimana cara menghitung konsumsi daya listrik pompa yang dipakai dengan cara seperti itu?
Volume Air sebagai Dasar Perhitungan
Dasar perhitungan yang paling masuk akal adalah dengan menggunakan perbandingan dari total jumlah volume pemakaian air yang digunakan oleh penghuni rumah. Jumlah volume pemakaian air dalam sehari di satu rumah berpenghuni 4 orang pada umumnya adalah 790 liter¹. Jadi, dalam sehari, rata-rata pemakaian air dari 1 orang penghuni rumah adalah 197,5 liter.
Sepertiga dari total pemakaian 1 orang, digunakan untuk kebutuhan MCK (mandi-cuci-kakus). Lima puluh liter dari kebutuhan MCK, digunakan hanya untuk kakus. Sisa duapertiga selain MCK, digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya, seperti air minum, mengolah makanan atau menyiram kebun.
Saya mencoba untuk melakukan cross-check dengan volume pemakaian air di rumah sendiri dengan cara mencatat angka yang tertera pada meteran air PAM pada tanggal 1 bulan berjalan dan tanggal 1 bulan berikutnya. Selisih nilai pencatatan akhir dengan awal ini dibagi jumlah hari bulan berjalan dan jumlah penghuni rumah, maka akan diperoleh pemakaian rata-rata volume air per orang dalam sehari.
Nilai yang saya peroleh dari tindakan pencatatan tersebut adalah 233 liter per orang dalam sehari (7 m³ atau 7000 liter dibagi 30 = 233 liter). Nilai 233 liter ini akan saya gunakan sebagai dasar dari perhitungan pemakaian daya pompa air pada pembahasan selanjutnya.
Perhitungan berdasarkan Pemakaian Air per Hari
Setelah mendapatkan nilai volume pemakaian dalam sehari, tinggal dicari spesifikasi kapasitas pompa air dalam mendistribusikan air. Spesifikasi kapasitas pompa mendistribusikan air per menit, dapat kita temukan pada tulisan di permukaan bagian luar kardus kemasan. Atau, keterangan spesifikasi pompa pada lembar manual pemakaian pompa.
Kriteria pompa yang biasa digunakan di rumah tinggal adalah pompa sumur dangkal. Umumnya, nilai kapasitas kriteria pompa seperti itu berada pada kisaran 35 liter per menit dengan pemakaian listrik sebesar 350 VA per jam atau 350 x 0,8 = 280 Watt per jam (0,8 = nilai faktor daya).
Jadi, untuk menghasilkan 233 liter air per hari, pompa membutuhkan waktu selama :
= 233 liter / 35 liter per menit
= 6,6 menit.
Daya listrik yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pompa selama 6,6 menit adalah :
= 280 Watt x (6,6 menit / 60)
= 280 Watt x 0,11 jam
= 30,8 Watt
Atau
= 30,8 Watt / 1.000
= 0,0308 kWh
Sehingga, daya listrik yang dibutuhkan pompa untuk mengakomodasi pemakaian volume air sebanyak 233 liter per hari adalah 0,0308 kWh.
Kalau perhitungan tersebut diimplementasikan untuk pemakaian air dalam sebulan, maka menjadi :
= 0,0308 kWh x 30 hari
= 0,924 kWh.
Untuk pemakaian selama sebulan dalam satu rumah dengan penghuni sebanyak 4 orang, akan menjadi :
= 0,924 kWh x 4 orang
= 3,696 kWh.
Perhitungan berdasarkan pemakaian Air per Bulan
Seandainya kita mengetahui total volume pemakaian air dalam sebulan dan hendak mengetahui berapa pemakaian listrik pompa air dari total volume air tersebut, dapat diperhitungkan dengan mudah.
Misalnya, pemakaian air dalam 1 bulan sebanyak 27 m³ atau 27 x 1.000 = 27.000 liter. Dengan menggunakan spesifikasi kapasitas pompa air sebagaimana telah dicontohkan di atas, maka perhitungannya menjadi :
= 27.000 liter / 35 liter per menit
= 771 menit atau 771 / 60
= 12,85 atau 12 jam 51 menit.
Jumlah pemakaian pompa air selama 12 jam 51 menit, dibutuhkan daya sebesar :
= 280 Watt x (771 menit / 60)
= 280 Watt x 12,85 jam
= 3.598 Watt
atau
= 3.598 / 1.000
= 3,598 kWh
Kita dapat mengerjakan perhitungan seperti di atas menggunakan data volume pemakaian air di rumah saat ini. Dari beberapa informasi yang saya kumpulkan, pemakaian rata-rata per orang dalam satu rumah tinggal adalah 7 s/d 8 m³ sebulan. Kita dapat menggunakan nilai ini sebagai perkiraan pemakaian rata-rata dari volume air selama 1 bulan secara umum.
Bagi rumah yang mengandalkan sumur sebagai sumber air, saya rasa, diperlukan unit penghitung / meteran air yang terpasang pada jalur pipa air masuk ke dalam rumah sebagai pengganti meteran air PAM.
Saya pernah melihat unit pengukur / meteran air bukan-PAM yang dijual secara umum. Modelnya mirip dengan meteran resmi milik PDAM, hanya tanpa disertai segel tera saja.
Harganya kira-kira di kisaran Rp. 200.000,-, tergantung toko penjualnya juga.
Dengan memasang meteran air seperti itu dijalan pipa inlet pompa, penentuan volume meter kubik pada kondisi rumah tanpa jalur PAM dapat diketahui dengan mudah. Demikian juga jumlah pemakaian listrik dari nyala pompa bisa dihitung secara lebih akurat.
Semoga bermanfaat! 🙂
Referensi :
- AIR HUJAN DAN KITA – Panduan Praktis Pemanfaatan Air Hujan
(c) 2008 Hak Cipta Kelompok Raindrops 1995
Pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Buku Kompas, Januari 2009
ISBN: 978-979-709-396-9
untuk informasi, saya pernah mengukur daya listrik untuk pompa air merk Shi***, pada label tertulis “100 watt”, tapi kenyataannya seteah saya ukur power konsumsinya ketika menyala ada di kisaran 300 watt.
Jika yang anda maksudkan adalah pompa air sumur berdaya hisap hingga kedalaman 9 meter, hampir semua merk mengkonsumsi daya antara 280 s/d 300 Watt. Karena, mereka menggunakan tekhnologi yang sama satu dengan lainnya. Saya rasa, ada bagian manual pengoperasian yang menerangkan hal itu, namun terlewati saat anda membacanya.
Salam.