Hai,

Selamat datang di Question and Answer (Pertanyaan dan Jawaban). Halaman ini khusus disediakan bagi anda yang memiliki pertanyaan / komentar seputar topik dari artikel-artikel yang telah saya publikasikan.

Tujuan di-ada-kannya halaman Q & A ini, selain memudahkan saya dalam mengatur jawaban dari komentar / pertanyaan yang masuk, juga untuk menghindari duplikasi komentar / pertanyaan dan jawaban. Sehingga, setiap komentar yang dipublikasikan menjadi unik dan tidak membosankan untuk ditelusuri satu per satu.

Komentar yang diperkenankan dan tidak.

Sebagaimana selama ini perlakuan yang diterapkan terhadap setiap komentar yang masuk, saya akan menampilkan semua pertanyaan / komentar yang tidak bersifat mem-promosi-kan apa pun.

Pertanyaan / komentar atas sebuah perangkat elektronik / listrik yang memang bermanfaat, memiliki hubungan erat dengan efektifitas kehidupan sehari-hari dengan efisiensi pemakaian daya yang tinggi, akan saya publikasikan tanpa menyertai brand / merek dari perangkat tersebut.

Penerapan perlakuan komentar seperti ini bertujuan untuk menjaga fokus pembahasan tetap pada porsinya.

Saya berharap, dengan keberadaan halaman Q & A ini, dapat mempermudah anda dalam menemukan jawaban / solusi berdasarkan pertanyaan / komentar para pengunjung lain blog / situs ini.

* Untuk melihat dan membaca kembali Q & A periode tahun 2014 s/d akhir 2016, silahkan klik disini.

Semoga bermanfaat! 🙂

172 tanggapan untuk “Question & Answer ~ 2017

  1. Assalamu’alaikum warahmatullah Pak Omar, terima kasih atas website ini. Saya baru nemu di Hari Minggu, Tanggal 13 Desember 2020. Terkait saya coba ingin tahu berapa besar voltase yang ada pada kwh meter di rumah dengan kapasitas 1300 va. Saat saya cek dengan kode 41 untuk mengetahui besar voltase. Saya temukan besaran di 209-210 volt Pak. Sedangkan saya awam tentang pengetahuan listrik. Dan yang saya tahu standart pemakaian peralatan elektronik adalah 220 volt. Apakah pengukuran yang saya dapatkan pada kwh meter dirumah itu masih aman untuk peralatan elektronik dirumah Pak. Ditunggu jawabannya, dan terima kasih.

    1. Selamat sore mas Herry,

      Tegangan listrik 209 – 210 Volt, bisa dikatakan bagus untuk keperluan pemakaian listrik perangkat elektronik di rumah tinggal. Kalau bicara nilai tegangan listrik yang ideal di sebuah rumah tinggal, memang seharusnya berada di angka 220 Volt. Namun, hampir semua perangkat elektronik untuk keperluan rumah tinggal yang ada saat ini, bisa berfungsi secara baik dan normal dengan tegangan 209-210 Volt saja.

      Kalau hendak mendapatkan nilai tegangan listrik sebesar 220 Volt secara konsisten selama 24 jam setiap harinya, anda bisa menggunakan stabilizer. Minimum kapasitas stabilizer yang dibutuhkan untuk satu rumah dengan listrik terpasang sebesar 1300VA adalah sebesar 1733,33 VA.

      Saya, dengan listrik 1300VA di rumah, menggunakan stabilizer berkapasitas 3000 VA. Tidak ada kepentingan atau alasan tertentu yang mengharuskan saya membeli stabilizer berkapasitas 3000 VA tersebut selain mudah mendapatkannya di pasaran.

      Anda bisa membaca uraian cara pemasangan stabilizer di artikel : Mengerjakan Sendiri Pemasangan Stabilizer di Rumah

      Salam 🙂

  2. Malam, perkenalkan nama saya yudi
    Saya melihat blog anda tentang skema pemipaan air PAM.
    Saya ingin bertanya :
    Knpa toren yang mengarah ke kran rumah harus pake 2 pipa? Pipa pertama keluar tanpa pompa, pipa kedua keluar pake pompa.
    Itu gimana ya maksudnya soalnya menurut saya mending keluar 1 pipa saja yang pakai pompa.
    Mungkin bisa dijelaskan lebih jelas supaya saya bisa terbuka cara kerjanya. Terima kasih

    1. Selamat malam, Yudi.

      Aliran air dalam pipa yang tanpa melewati pompa, memiliki kekuatan tekanan relatif lebih besar dibanding jika harus melewati pompa. Sehingga, saat pompa dalam kondisi dimatikan, tekanan aliran air yang masuk ke dalam rumah masih bisa diandalkan kekuatannya untuk keperluan pemakaian air yang bukan untuk kepentingan menyalakan water heater.

      Faktor lainnya adalah untuk menjaga agar kebutuhan pemakaian air di dalam rumah tetap dapat terpenuhi jika terjadi kerusakan pada pompa yang mana mengkondisikan pompa harus dilepaskan untuk diperbaiki/diganti baru.

      Desain skema pemipaan yang dibuat seperti itu, hanya berdasarkan pengalaman saya saja. Semoga bisa bermanfaat untuk kepentingan Anda.

      Salam. 🙂

  3. Halo,

    Saya mau tanya tentang pelistrikan.
    Kebetulan saya beraktivitas di multimedia.
    Apakah grounding bisa meredam bunyi noise hiss pada soundsystem?

    Lalu apakah grounding bisa dipasang mandiri? Maksudnya dipasang dinsocket terntu, kemudian kabel N dari sokcet tersebut dihubungkan dengan 1 kabel G yg mengarah mandirin ke arah tanah (tombak tembaga).

    Mengingat instalasi listrik gedung hanya L dan N.

    Terimakasih

    1. Hai Yason, salam kenal. 🙂

      Pengalaman yang pernah saya dapatkan, sound system yang terhubung dengan Stabilizer + Grounding akan menghasilkan output suara lebih bening. Namun apakah Grounding bisa meminimalkan desis pada sound system, saya belum pernah mengalami maupun mendapatkan informasinya secara pasti.

      Untuk teknis kelistrikan dalam sebuah gedung, setahu saya, jaringan kabel listriknya sudah pasti terkoneksi dengan Grounding. Jadi, meski yang Anda lihat hanya dua kawat saja di jeroan stopkontak, sambungan kabel awalnya sudah terhubung ke Grounding.

      Grounding bisa dipasang mandiri. Hubungkan kawat G di bagian yang sudah disediakan pada stopkontak. Jangan dikaitkan atau digabungkan dengan kawat N.

      Salam. 🙂

  4. Malam Pak Omar, secara kebetulan sy membaca artikel bpk tentang lampu indikator kuning.
    Sy juga mengalami hal yg sama dan cukup pusing, kondisi nyala lampu indikator kadang nyala beberapa menit/detik kemudian padam lagi, bisa juga berhari2 tdk nyala.
    Semua artikel yg sy baca jika lampu indikator menyala maka pertanda ada masalah/kebocoran pd listrik dirumah. Terakhir sy pasang elcb, lampu kadang juga menyala dan elcb tdk trip (menunjukkan tdk ada kebocoran arus).
    Ada pendapat lain dari p Omar yg bisa membantu ? Terima kasih.

    1. Selamat malam, Pak Ngadimin.

      Di akhir artikel Lampu Indikator Meteran, Stabilizer dan Grounding, saya menulis tambahan kejadian terkait lampu indikator :

      Lampu Indikator akan menyala selama pasokan listrik PLN dibawah 220 Volt. Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan kebenaran instalasi jaringan kabel listrik yang terpasang di rumah. Jadi, betapapun “sempurna” instalasi kabel listrik yang terpasang di rumah kita saat ini, tidak akan memberikan jaminan lampu indikator di meteran pasti padam.

      Kesimpulan tersebut, pertama kali saya dapatkan pada kejadian saat hendak meninggalkan rumah dimana semua perangkat elektronik (kecuali kulkas) sudah dipadamkan.

      Karena melihat lampu indikator di meteran mendadak menyala, saya kembali masuk ke dalam rumah untuk memeriksa kemungkinan adanya perangkat elektronik yang tertinggal masih dalam kondisi menyala. Setelah diperiksa, semua perangkat memang sudah dalam keadaan padam. Tapi, lampu indikator di meteran masih menyala.

      Kemudian, saya memeriksa volt meter yang terpasang di stabilizer. Dan, saya mendapatkan jarum penunjuk volt meter mengarah pada angka 210 Volt.

      Di waktu berbeda lainnya saat sedang berada di rumah, saya juga mendapatkan lampu indikator mendadak menyala tanpa sebelumnya ada perangkat elektronik yang dinyalakan maupun dipadamkan. Dan saya lihat jarum volt meter di stabilizer bergerak turun sedikit dari angka 220 Volt.

      Sejak dua kejadian itu, saya tidak pernah lagi memedulikan nyala lampu indikator di meteran.

      Salam.

  5. Hallo Mas sy kalvin
    sy baru saja membaca ttg bahaya stop kontak extension. Mas sy mw tanya, apakah bahaya bila stop kontak yg didindiing pakai yg 2 colokan (ganda/2 gang). jadi colokan di dinding sy awalnya 1 colokan saya pingin ganti jadi yg 2 atau 3 colokan tapi yg model tanam dinding (kayak dihotel biasanya) karena selama ini sy pakai colokan tambahan model T extension. thks

    1. Hai Kalvin,

      Tidak masalah… 🙂

      Parameternya, jangan membebankan semua titik stopkontak untuk pemakaian beberapa perangkat elektronik yang mengkonsumsi daya dalam jumlah besar secara bersamaan.

      Uraian pemasangan kawat kabel listrik stopkontak ganda ~inbow dapat Anda temukan pada tautan ini : Memasang Stopkontak Ganda ~ inbow

      Salam. 🙂

  6. Selamat siang pak, saya eric mau tanyaa…..
    Listrik di rumH saya tegangan tidak stabil hanya 180-190v dan daya 450w saja bagaimana solusinya untuk menghidupkan ac 1pk, sanyo, kulkas 1 pintu…..

    1. Selamat siang Eric. 🙂

      Minimum kapasitas listrik terpasang untuk mengoperasikan AC 1 PK + kulkas 1 pintu + Sanyo secara bersamaan adalah 2200 VA.

      Jadi, terlebih dulu ajukan permohonan tambah daya ke PLN untuk menaikkan kapasitas listrik rumah Anda yang saat ini 450 VA menjadi 2200 VA.

      Karena, jika dengan kapasitas listrik terpasang 450 VA saat ini di rumah Anda bisa menyalakan AC 1 PK + kulkas 1 pintu + Sanyo secara bersamaan, maka besar kemungkinan MCB yang terpasang di meteran merupakan MCB bodong.

      Kalau sudah begitu, sulit untuk saya memastikan apakah penyebab voltase listrik tidak stabil itu berasal dari MCB bodong atau memang asupan listrik PLN.

      Salam. 🙂

      1. Gini ya pak oemar secara teknis mcb tidak mempengaruhi besarnya voltase, yang menyebabkan voltase download kurang dari 220 itu dari trafo Step download milik PLN yang ada di tiang listrik atau koneksi sambungan kabel SR kurang baik/ kencang…. Jadi tidak ada hubungannya dengan mcb bodong

      2. Selamat pagi Rikki,

        Terima kasih atas koreksinya.

        Pernyataan saya tersebut adalah untuk memastikan kondisi seandainya penanya BISA menyalakan AC 1 PK + kulkas + Sanyo dengan listrik 450VA di rumahnya.

        Apakah Anda teknisi yang memasang MCB bodong sehingga bisa menjadikan AC 1 PK + kulkas + Sanyo bisa nyala bersamaan pada listrik 450VA?

        Kalau iya, tolong bantu pelanggan Anda agar bisa lebih nyaman menikmati pemakaian listrik di rumahnya. Tidak perlu kiranya kasus pelanggaran seperti itu terucap di ranah publik.

        Salam. 🙂

  7. Selamat siang pak, saya eric mau tanyaa…..
    Listrik di rumH saya tegangan tidak stabil hanya 180-190v dan daya 450w saja bagaimana solusinya untuk menghidupkan ac 1pk, sanyo, kulkas 1 pintu…..

  8. permisi pak, saya azhar.

    saya ingin bertanya pak mengenai stavolt. tegangan listrik di rumah saya termasuk stabil, namun untuk pencegahan apabila sewaktu-waktu terjadi penurunan tegangan, saya membeli stavolt 1000va. stavolt ini untuk penggunaan elektronik yang memerlukan daya sekitar 360 watt.

    yang saya heran, ketika menggunakan stavolt, baut/casing pada perangkat elektronik tersebut ketika dipegang ada setruman. padahal sebelum menggunakan stavolt tidak ada setruman pada area elektronik tersebut. rumah saya juga sudah dilengkapi grounding.

    jadi apakah stavolt yang saya beli bisa dimodifikasi pada bagian kabel inputnya dengan yang semula kabel dan kepala colokan pipih diganti dengan kepala colokan yang ada groundingnya?
    atau mungkin ada permasalahan lain yang tidak saya ketahui.

    mohon pencerahannya pak, terima kasih banyak. semoga sehat selalu.

    1. Selamat siang, Azhar.

      Anda tidak perlu memodifikasi steker stavolt karena bukan disitu yang menjadi permasalahannya. Terdapatnya setrum pada permukaan casing stavolt (atau perangkat elektronik lainnya) memang dikarenakan ada sisa kelebihan listrik yang belum tersalurkan ke grounding. Kasus seperti ini biasa terjadi dan hanya sesekali saja.

      Coba Anda periksa di bagian belakang stavolt. Biasanya ada sekrup dengan gambar lambang ground. Anda bisa melilitkan kawat tembaga di titik tersebut dan ujung kawat dilekatkan ke dinding rumah.

      Supaya nampak rapi, siapkan paku besi dengan panjang 10 cm. Kemudian dinding di dekat area tempat stavolt diletakkan dilubangi seukuran diameter paku menggunakan bor mesin sedalam 8 cm. Masukkan paku ke dalam lubang, kemudian di palu secukupnya agar menancap cukup kuat ke dinding. Setelah itu, lilitkan ujung kawat tembaga pada paku.

      Teknik tersebut efektif untuk mengatasi sisa setrum yang suka beredar pada permukaan perangkat elektronik.

      Salam. 🙂

  9. mohon dijelaskan cara instalasi water heater dengan gas. saya di rumah pakai air sumur yang ada bak penampungan airnya. apakah diperlukan tekanan yang kuat untuk menyalakan water heater tenaga gas?

    1. Selamat pagi, Daru. 🙂

      Benar, untuk menyalakan water heater gas dibutuhkan tekanan air cukup besar. Kira-kira setara dengan kekuatan daya dorong mesin pompa sumur dangkal (< 9 meter). Jika hendak mengandalkan toren tanpa menggunakan pompa, maka dibutuhkan toren berkapasitas minimal 500 liter diketinggian minimal 7 meter tegak lurus langsung dihitung dari posisi water heater. Saya sudah menceritakannya di artikel : Memasang Tangki Air di Rumah

      Sedangkan untuk model skema instalasi sebagaimana yang Anda deskripsikan, bisa ditemukan di artikel : Skema Pemipaan : Satu Tangki Air, Sumur dan RADAR.

      Salam. 🙂

  10. Permisi pak, saya Liam,
    ingin menanyakan seputar listrik, mohon bimbingannya, terima kasih.

    Jika output saya memiliki daya 12v 18A,
    Apakah saya bisa menggunakan kabel splitter untuk input 2 devices yg memiliki Ampere yang berbeda? 12v 2A dan 12v 3A.
    Saya mungkin akan menggunakan konektor Wago dari 2 (12v + Ground) ke 4 (2*12v + 2*Ground) connector. Apakah bisa pak? Terima kasih!

    Salam.

    1. Selamat sore, Liam.

      Parameternya ada pada nilai voltase.

      Selama nilai voltasenya sama, tidak ada masalah untuk Anda jadikan hingga banyak cabang. Ampere akan mengikuti.

      Maaf…, ini Anda untuk keperluan solar panel kah?

      Kalau iya, coba cari second opinion atas pertanyaan Anda. Saya belum memiliki pengalaman dengan instalasi solar panel.

      Salam.

      1. Terima kasih atas jawabannya pak, ini saya untuk PC pak.
        Pada bagian PSU modular saya, saya gunakan DIY 6pin PCIe yg hanya tercolok 2pin yakni 12v 18A dan ground sebagai output dari monitor saya yang mengkonsumsi 12v 2A. Alhasil berhasil pak.
        Jadi rencana saya adalah saya ingin menarik kabel lagi dari output yang sama untuk mendayakan Speaker saya yg membutuhkan 12v 3A dan monitor tersebut.
        Terima kasih atas jawaban yang cepat dan sangat jelas pak, sehat selalu.
        Salam.

  11. Pagi Pak, sy mau tny jika voltase listrik naik turun dikisaran bbrp volt normal kah? Mis dr 230.1v hingga kdg mencapai 235.0v? Ini pembacaan dr stop kontak powermeter sy. Sy kdg sk tkt kl pembacaan voltase itu da masuk di kisaran 235v . Trims
    Salam,
    Wie

  12. salam kenal pak saya fauzan.
    iseng2 sy cek voltase perumahan saya, kok fase L dengan Grounding ada nilainya (L-G) 140V dan N grounding (N-G) 70V, L-N 210V, apakah otu normal. mohon jawabannya.

    1. Selamat malam, Fauzan.

      Salam kenal juga 🙂

      Kalau saya perhatikan, huruf L merujuk pada kata Line yang berarti tegangan arus positif. Sedangkan huruf N merujuk pada kata Netral yang berarti tegangan arus negatif. Dan huruf L-N merupakan penjumlahan antara tegangan L dengan N.

      Saya rasa, huruf G yang menjadi akhiran dari L-G dan N-G, tidak mengartikan merujuk pada kata Grounding.

      Saya tidak tahu alat yang Anda gunakan untuk men-cek tegangan. Mungkin bisa Anda temukan pada manual cara pemakaian alat tersebut.

      Seandainya angka 210 dari L-N merupakan nilai tegangan dari voltase listrik di rumah Anda saat ini, maka masih masuk dalam kategori normal.

      Idealnya 220 Volt.

      Kalau di atas 230 masuk kategori membahayakan dan dapat langsung merusak perangkat elektronik. Sedangkan di bawah 200 Volt, masuk kategori tidak layak dan merusak perangkat elektronik secara bertahap (tidak langsung).

      Salam. 🙂

  13. selamat siang pak,perkenalkan sy faizal.
    sy mau tanya krn baru pasang meteran listrik, waktu itu ada 2 pilihan untuk menarik kabel antara dari tiang listrik dekat rumah atau menggandeng dari tetangga yang memiliki jalur tegangan menengah setelah didatangi petugas PLN mereka memutuskan untuk menyambung melalui tiang dekat rumah dan setelah dicek voltase yang di dapat dari sambungan adalah 200 v dan pernah di cek maksimal 210 v. menurut petugas PLN ini merupakan voltase yang masih dapat ditoleransi.
    apakah volt diatas masih wajar untuk pemakaian alat elektronik nanti?
    terimakasih sebelumnya.

    1. Selamat siang dan salam kenal Faizal.

      Tegangan 210 Volt masih bisa ditolerir oleh kebanyakan perangkat elektronik yang biasa dipakai di rumah tinggal. Sedangkan untuk tegangan 200 Volt, meskipun masih bisa, sedikit agak riskan.

      Seandainya dikemudian hari Anda berencana memasang AC (Air Conditioner) dan/atau menggunakan PC (Personal Computer) Desktop dalam aktivitas sehari-hari, maka akan lebih aman kalau Anda memasang stabilizer juga.

      Cuma itu saja, tidak ada hal lain yang perlu dikhawatirkan.

      Salam. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *