Lemari es atau kulkas merupakan satu-satunya perangkat elektronik yang beroperasional dalam waktu 24/7 di rumah kita. Namun demikian, jarang diantara kita memerhatikan hal itu karena keberadaannya lebih difokuskan sebagai tempat untuk menyimpan makanan / bahan makanan agar relatif lebih awet.

Lemari es, apa pun bentuk dan kondisinya, akan tetap mengkonsumsi daya listrik tanpa berhenti. Seandainya konsumsi listrik lemari es dapat dikurangi, tentu akan dapat menghemat biaya cukup besar.

Namun, bagaimana caranya mengurangi konsumsi listrik lemari es dengan tanpa mengorbankan kualitas / mutu makanan yang tersimpan didalamnya?

Ukuran Kulkas dan Konsumsi Daya

Dalam keadaan tanpa isi (kosong), semakin besar kapasitas lemari es, semakin besar konsumsi daya listrik yang dibutuhkan. Memang benar demikian adanya. Dalam prakteknya, hal tersebut ditentukan oleh sensor unit thermostat yang terpasang dalam kulkas. Proses pendinginan yang dilakukan oleh kulkas tidak berlangsung terus-menerus setiap saat.

Sensor thermostat berfungsi sebagai parameter batas suhu terendah dan tertinggi yang dibutuhkan untuk memulai dan berhenti melakukan proses pendinginan. Penentuan parameter sensor thermostat ini, dapat diatur oleh kita (pemakai) melalui tombol pengatur level suhu. Kebanyakan produk lemari es saat ini dilengkapi fitur 3 (tiga) level pengaturan suhu interior, yaitu : low, medium dan high.

Dari apa yang saya coba, ketiga level suhu tersebut akan mengaktifkan proses pendinginan dalam jeda waktu yang berbeda. Semakin tinggi level suhu yang ditentukan, semakin sering frekuensi proses pendinginan yang dilakukan. Demikian juga sebaliknya.

Melihat keadaan seperti itu, menurut pendapat saya, jumlah konsumsi daya listrik dari ketiga level suhu (low, medium dan high) adalah sama. Perbedaannya terletak pada waktu dan pengaturan level suhu pada thermostat sebagai pemicu mesin kapan harus memulai dan berhenti beroperasi melakukan proses pendinginan.

Menghitung konsumsi daya kulkas

Dalam keadaan terpakai dimana kulkas terisi makanan/minuman, konsumsi listriknya sangat dipengaruhi oleh tingkat frekuensi aktivitas keluar-masuk makanan. Sehingga, meskipun unit kulkas yang kita pakai sama persis dengan kulkas tetangga di sebelah rumah, total konsumsi listrik dalam sehari yang terjadi dari masing-masing kulkas tidak akan pernah sama. Hal itu juga yang merupakan salah satu faktor penyebab konsumsi listrik berbeda antara satu rumah dengan lainnya.

Kita tidak dapat menghitung konsumsi daya hanya dengan mengoperasikan kulkas selama selang waktu beberapa jam saja. Faktor besarnya konsumsi daya pada fitur defrost juga harus ikut diperhitungkan. Masalahnya, untuk kulkas berfitur auto-defrost, kita tidak tahu kapan fitur itu diaktifkan dan berapa lama proses itu berlangsung. Karena, semua itu berlangsung secara otomatis mengikuti kondisi interior kulkas.

Jadi, ada dua faktor utama yang menentukan konsumsi listrik dari kulkas, yaitu :

  1. kebiasaan pemakaian kulkas oleh pemiliknya
  2. konsumsi listrik saat fitur auto defrost diaktifkan

Dengan demikian, untuk mendapatkan konsumsi daya kulkas per jam yang sesungguhnya, tidaklah bisa dihitung dari rata-rata pemakaian listrik kulkas yang menyala selama waktu 24 jam saja. Rata-rata konsumsi listrik kulkas per jam yang paling realistis baru bisa saya dapatkan dari total pemakaian listrik kulkas selama 2 minggu. Caranya, dengan memisahkan perhitungan pemakaian listrik setiap perangkat elektronik yang ada di rumah setiap hari berturut-turut selama 2 minggu.

Bagaimana jika metode perhitungan konsumsi daya dilakukan dengan cara mengeluarkan semua isi dalam kulkas terlebih dulu?

Jika hendak menggunakan metode perhitungan seperti itu, maka cukup dengan melihat spesifikasi konsumsi daya yang tertera di bagian punggung kulkas. Tidak perlu dengan mengeluarkan makanan/minuman yang tersimpan didalamnya. Konsumsi daya kulkas yang sebenar-benarnya adalah saat kulkas dipakai sebagaimana pemakaian yang kita kerjakan sehari-hari.

Untuk mengetahui jumlah pemakaian listrik “terbesar” yang dikonsumsi kulkas di rumah, kita harus menggunakan parameter konsumsi daya saat kulkas dalam kondisi defrost. Walau pun kulkas tidak selamanya berada dalam kondisi defrost, kita tetap harus mempersiapkan cadangan pemakaian daya untuk kondisi defrost. Jika kita mengabaikannya, bisa terjadi kemungkinan MCB “trip” saat kulkas hendak melakukan proses defrost.

Menghemat Listrik dengan Memadamkan Kulkas?

Merupakan tindakan yang salah untuk mengurangi pemakaian daya kulkas dengan cara mematikan / memutuskan aliran listriknya. Walau pun (secara kasat mata) metode tersebut mirip dengan konsep fitur defrost (pencairan bunga es), pemutusan aliran listrik akan mematikan kerja sensor thermostat sebagai penentu tingkat suhu yang beredar dalam kulkas.

Fungsi utama dari kulkas adalah menjaga suhu pada tingkat tertentu agar makanan yang ada di dalamnya relatif lebih awet. Pemutusan aliran listrik dalam beberapa jam akan mempengaruhi kondisi makanan dalam kulkas itu sendiri karena tidak bekerjanya fungsi thermostat.

Tindakan mematikan kulkas secara rutin untuk mengurangi beban biaya rekening listrik bulanan, menurut saya pribadi, lebih banyak sisi merugikan daripada menguntungkan. Selain mengurangi umur ke-awet-an makanan, akan menyebabkan perangkat kulkas bekerja lebih berat saat kembali dinyalakan.

Mengapa?

Setiap kali kembali dinyalakan, kulkas akan terus melakukan proses pendinginan hingga mencapai suhu yang ditentukan oleh sensor thermostat.

Berapa lama proses itu berlangsung?

Tergantung dari kondisi yang ada. Mulai dari kestabilan voltase listrik hingga tingkat kepadatan makanan/minuman yang tersimpan di dalam kulkas, akan memengaruhi lama waktu proses pendinginan. Faktor lain yang sering terabaikan dari tindakan mematikan listrik kulkas adalah proses mendinginkan bagian interior dari kulkas itu sendiri.

Jika kita membeli kulkas, hal yang pertama kali diwanti-wanti adalah menyalakan kulkas dengan membiarkannya tanpa isi selama waktu kira-kira satu jam. Tindakan tersebut ditujukan agar proses mendinginkan interior kulkas dapat berlangsung sesingkat mungkin dan meminimalkan beban kerja dari kompresor. Dari situ, kita bisa mendapatkan gambaran estimasi bagaimana pemakaian listrik secara non-stop atas lama waktu dan tingginya beban kerja kompresor pada kulkas yang dimatikan aliran listriknya.

Fitur defrost dan fungsinya

Berkembang biaknya bunga es di bagian freezer kulkas, bukan merupakan hal yang patut dibiarkan. Banyaknya bunga es, secara tidak langsung, memang menandakan kulkas masih berfungsi dengan baik. Namun, keberadaan bunga es yang berlimpah dalam freezer harus diminimalisir agar tidak menutup jalur keluar pendistribusian udara dingin yang dihembuskan oleh mesin.

Disinilah sebenarnya letak kegunaan fitur defrost pada freezer, yaitu mengembalikan (membuka) ruang yang telah dipenuhi bunga es agar kelancaran pendistribusian udara dingin di bagian ini bisa terjaga. Freezer merupakan bagian paling dingin, dimana juga merupakan tempat distribusi udara ter-dingin yang dihasilkan di dalam kulkas. Jika terjadi gangguan di bagian ini, maka bisa dipastikan akan berdampak ke seluruh bagian interior kulkas.

Konsumsi daya kulkas akan menjadi lebih besar ketika fitur defrost diaktifkan. Karena saat berlangsungnya proses pencairan bunga es, mesin juga harus bekerja menjaga suhu di bagian ini agar tetap berada di level yang telah ditentukan. Jadi, ada dua proses dikerjakan pada waktu yang sama.

Air hasil pencairan bunga es dialirkan ke tempat penampungan melalui saluran pembuangan secara bertahap. Dengan demikian, tidak akan ditemukan lempengan es yang membeku di dasar freezer begitu setelah proses defrost selesai dikerjakan.

Itulah bedanya antara mencairkan bunga es menggunakan fitur defrost dibanding mematikan kulkas. Terbentuknya lempengan es di dasar freezer (akibat kulkas dimatikan cukup lama) akan me-rekat makanan di atasnya menjadi sulit dikeluarkan dari dalam freezer.

Jangan memaksa memecah lempengan es ini dengan cara / alat apapun selain dengan kembali men-defrost kulkas. Para penggiat kuliner, biasa mengatasinya dengan cara menyiramkan air panas ke dalam freezer. Saya belum dan tidak pernah mau mencoba untuk mengetahui kebenaran cara tersebut.

Walaupun tindakan pencairan bunga es telah dilakukan, posisi peletakkan makanan harus tetap menghindari tertutupnya / terhalangnya lubang jalur distribusi udara dingin yang dihembuskan oleh mesin.

Variasi Fitur Defrost pada Kulkas

Pada kebanyakan produk lama dari lemari es, biasanya, fitur defrost masih harus dikerjakan secara manual (tidak otomatis). Untuk itu, pemakai harus mengaktifkan defrost secara manual dan berkala (biasanya 2 minggu sekali) agar pendistribusian udara dingin tetap maksimal. Berbeda dengan produk lemari es generasi terakhir, yang mana fitur defrost dibuat secara otomatis (auto defrost). Ini memudahkan pemakai untuk tidak perlu mengingat kapan proses defrost harus diaktifkan.

Produk kulkas yang dilengkapi fitur auto-defrost itu sendiri, terbagi menjadi dua : full auto-defrost dan semi auto-defrost.

Keduanya sama-sama mengerjakan proses defrost secara otomatis. Bedanya, pada full auto-defrost (atau lebih dikenal dengan auto-defrost saja) tidak ada air buangan hasil proses pencairan bunga es. Sedangkan yang semi auto-defrost, air buangan hasil pencairan bunga es ditampung di satu wadah. Jika wadah sudah terisi hampir penuh, maka air di dalamnya harus kita buang agar tidak luber. Kebersihan wadah harus tetap terawat supaya tidak ber-bau.

Jadi, pada kulkas ber-fitur semi auto-defrost, kondisinya mirip dengan kulkas generasi awal yang ditambahkan otomatisasi waktu pencairan bunga es saja. Sisa pekerjaan menangani air buangan hasil proses defrost, harus ditangani sendiri layaknya produk kulkas dengan defrost manual.

Dampak Perawatan Isi Kulkas terhadap Pemakaian Listrik

Pengaturan posisi makanan pada kulkas, tidak hanya berlaku untuk di bagian freezer semata. Melainkan juga dibagian lainnya dalam kulkas, seperti : chiller dan fresh case (kecuali tempat sayur segar). Terdapat lubang pendistribusian udara dingin tersendiri untuk bagian-bagian tersebut. Malahan, sekarang ini, bagian pintu kulkaspun dibuat sedemikian rupa agar pendistribusian udara dingin lebih cepat merata ke seluruh bagian kulkas. Menghindari terhalangnya lubang-lubang jalur distribusi udara dingin ini dari makanan akan membuat kerja mesin lebih efektif.

Efek yang sama terhadap kinerja mesin adalah tindakan membersihkan / membuang makanan yang tidak diperlukan / kadaluwarsa secara berkala. Dengan demikian, kerja proses pendinginan akan terbatas hanya pada makanan yang memiliki kondisi layak dikonsumsi saja.

Selain tidak terhalangnya lubang distribusi udara dingin, kondisi interior yang tidak sesak akan menambah proses pendistribusian udara dingin relatif bertambah cepat. Situasi ini akan berefek semakin sedikit waktu kerja mesin dalam menghasilkan udara dingin guna didistribusikan di dalam area kulkas. Ketika “makanan baru” dimasukkan, kerja mesin akan terbantu dengan situasi interior yang tidak sesak dan lancarnya pendistribusian udara dingin.

Menggunakan cara seperti ini, tidak memerlukan pengaturan suhu kulkas pada posisi maksimum (high). Cukup di posisi medium. Konsumsi daya pada posisi medium, lebih kecil 1/3 – 1/4 dari high dikarenakan jeda waktu melakukan proses pendinginan yang relatif lebih lama. Menciptakan kondisi kulkas seperti ini, akan memaksimalkan efisiensi listrik yang dikonsumsi kulkas.

Menurut saya, spesifikasi daya yang tercantum di bagian belakang (punggung) kulkas merupakan keterangan standar konsumsi daya kulkas. Saat suhu ruangan dalam kulkas telah stabil, daya yang dikonsumsi adalah sebesar yang tercantum di punggungnya.

Faktor terbesar yang menyebabkan suhu interior kulkas tidak stabil adalah seberapa sering tindakan yang kita kerjakan untuk menaruh dan mengambil makanan dalam kulkas. Sulit untuk mensiasati agar para penghuni di rumah dapat memiliki kesadaran untuk bertindak tidak terlalu sering menaruh dan mengambil makanan dalam kulkas.

Cara terbaik yang dapat diterima dengan tanpa mengganggu kenyamanan para penghuni rumah adalah dengan mengatur peletakkan dan isi makanan di dalam kulkas. Setidaknya, tindakan tersebut akan mempercepat kestabilan suhu interior kulkas dan mempersingkat waktu kerja mesin dalam melakukan proses pendinginan.

Kapasitas besar = konsumsi daya besar ?

Pada beberapa kasus yang saya temukan, lemari es berkapasitas ± 600 liter dengan kondisi ruang interior cukup luas dibarengi pengaturan isi yang sewajarnya, akan meng-konsumsi jumlah daya sama besarnya dengan lemari es berkapasitas ± 300 liter dengan isi tidak teratur dan sesak.

Apakah kasus ini ditentukan oleh lemari es dengan brand tertentu, saya tidak mengetahui secara pasti.

Asumsinya, teknologi yang dimiliki mayoritas lemari pendingin adalah mirip. Perbedaannya lebih difokuskan pada design tampilan exterior dan interior saja. Jadi, menurut saya, kasus tersebut dapat dijadikan sebagai parameter yang berlaku umum pada setiap produk lemari es yang beredar dipasaran.

Dengan demikian, tidak berarti lemari es berkapasitas besar harus mengkonsumsi daya listrik yang besar juga. Dengan tindakan perawatan dan pengaturan isi yang benar, lemari es berkapasitas besar akan lebih menguntungkan dalam pemakaiannya. Baik dari segi kenyamanan, kapasitas liter dan pembiayaan operasionalnya.

Sumber daya kulkas

Kabel input daya pada kulkas, biasanya dilengkapi dengan steker yang memiliki bagian untuk arde. Terutama pada kulkas berkapasitas di atas 300 liter. Dengan demikian, sebaiknya stopkontak tempat steker kulkas ditancapkan telah dilengkapi dengan kawat arde. Menurut saya, berapa pun kapasitas yang dimiliki sebuah kulkas, sebaiknya stopkontak tempat steker ditancapkan telah dilengkapi dengan kawat arde. Setidaknya ini dapat meredam arus listrik yang timbul dan beredar di badan kulkas.

Pada dasarnya, kulkas beroperasi dengan menggunakan motor mesin. Saya mengistilahkannya dengan kompresor, entah apa penamaan resminya. Walaupun berupa motor, kompresor ini tidak bekerja sendirian. Pengoperasiannya terintegrasi dengan unit pengatur suhu (thermostat). Semua perangkat elektronik / listrik dengan dilengkapi thermostat di dalamnya yang saya temukan, sangat peka terhadap kestabilan dan kualitas arus listrik yang dikonsumsinya. Terganggunya fungsi thermostat akan berefek pada kinerja keseluruhan dari sebuah kulkas.

Jika Anda telah merawat dengan baik keseluruhan isi kulkas di rumah, namun kinerjanya masih tidak benar, maka ada dua kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Pertama, kulkas Anda adalah produk gagal. Kedua, asupan voltase listrik yang tidak stabil.

Tidak ada penyelesaian terbaik untuk sebuah produk gagal selain menggantinya dengan tipe dan model yang berbeda. Sedangkan penyebab dari asupan voltase listrik, dapat diatasi dengan memasang stabilizer.

Memasang Stabilizer untuk Kulkas

Saya memiliki sedikit pengalaman dalam menggunakan stabilizer untuk kulkas di rumah. Kulkas berkapasitas 450 liter dengan konsumsi daya rata-rata rata-rata 128 Watt per jam, dapat diakomodasi dengan menggunakan stabilizer berkapasitas 350VA (128 ÷ 0,8 ÷ 0,75 = 213VA atau kapasitas terdekatnya adalah 350VA).

Awalnya, saya menggunakan stabilizer berkapasitas 500VA. Tidak sampai 6 bulan sejak pemasangan stabilizer, kinerja kulkas terlihat menurun (freezer kurang dingin). Stabilizer diganti dengan yang berkapasitas 1000VA dan kinerja kulkas kembali normal. Namun, hanya berlangsung kurang dari 1 tahun dan kinerja kulkas kembali memburuk. Kemudian, saya pasang stabilizer 3000VA untuk melayani pamakaian listrik seluruh rumah. Dan, kinerja kulkas berjalan normal hingga saat ini.

Secara kasat mata, tidak ada kerusakan yang terjadi pada fisik stabilizer, baik yang berkapasitas 500VA maupun 1000VA. Keduanya digunakan khusus hanya untuk melayani pemakaian listrik dari kulkas saja. Lalu, apa yang menyebabkan kinerja kulkas menurun setelah beberapa bulan sejak dipasangi stabilizer 500VA dan 1000VA?

Salah seorang sahabat saya, memiliki kulkas berkapasitas 615 liter dengan rata-rata konsumsi daya per jam 150 Watt. Saya melihat satu stabilizer berkapasitas 1000VA yang juga dipasang khusus hanya untuk melayani kebutuhan listrik kulkas tersebut. Dia menyatakan bahwa tidak pernah ada masalah dengan kinerja kulkasnya walaupun hanya dilengkapi stabilizer 1000VA. Kebenaran pernyataan itu saya buktikan saat membuka pintu kulkas dengan dibarengi banyaknya semburan kabut es yang keluar. Mengapa stabilizer 1000VA dengan kulkas 615 liter ini tidak pernah bermasalah?

Saya menemukan bahwa satu-satunya perbedaan dari kedua situasi tersebut terletak pada manajemen / pengaturan isi dari masing-masing kulkas.

Manajemen / pengaturan perawatan isi kulkas memang terlihat sepele. Isi kulkas yang tertata rapi dan tidak sesak, bukan sekedar enak dipandang mata saja. Jika kondisi tersebut dapat mengurangi konsumsi daya kulkas, otomatis supply daya dari stabilizer pun akan berkurang. Memang benar, kulkas akan tetap mengkonsumsi daya untuk memonitor suhu interiornya. Namun demikian, konsumsi daya yang terjadi hanya dalam jumlah sangat kecil (tidak sebesar saat proses mendinginkan interior). Dengan kondisi kulkas cenderung mengkonsumsi daya dalam jumlah sedikit, maka stabilizer pun akan cenderung bekerja menstabilkan arus listrik dalam jumlah yang kecil pula.

Jadi, berapa besar kapasitas stabilizer yang dibutuhkan untuk sebuah kulkas? Mengapa saya harus menggunakan stabilizer 3000VA agar kinerja kulkas di rumah bisa berfungsi dengan baik?

Jika Anda memiliki kebiasaan rajin memelihara, menata dan merawat isi kulkas, maka dapat menggunakan stabilizer siap pakai berkapasitas sebagaimana kebutuhan input daya kulkas Anda saat ini, yaitu :

Kapasitas Stabilizer = Watt kulkas / 0,8 / 0,75

Sudah tentu, seandainya nilai kapasitas itu yang hendak dipakai, harus diikuti dengan konsistensi tindakan perawatan isi kulkas itu sendiri. Jika Anda malas melakukan perawatan isi kulkas sebagaimana juga halnya saya, lebih baik Anda memasang stabilizer untuk seluruh rumah. Sehingga, bagaimana pun kondisi isi kulkas yang ada, tidak akan mempengaruhi kinerja dan daya tahan dari stabilizer.

Stabilizer + Perawatan Isi Kulkas = Hemat Listrik

Tidak hanya membandingkan isi yang ada dalam kulkas saja, saya juga melakukan perbandingan total biaya tagihan rekening listrik bulanan (selama enam bulan berturut-turut) pemilik kulkas ini yang ternyata secara rupiah lebih rendah setiap bulannya dari milik saya.

Sedemikian besarkah efek dari tindakan perawatan isi kulkas?

Saya memang tidak melakukan perbandingan data dan nilai dari pemakaian daya antara kedua rumah selama enam bulan secara terperinci. Namun, berdasarkan perkiraan gampang saja, perangkat elektronik / listrik yang menyala selama 24/7 hanyalah kulkas. Jadi, apapun ceritanya, yang menjadi penentu besar-kecilnya “standar” pemakaian listrik di sebuah rumah dipengaruhi dari kondisi kulkas yang terdapat didalamnya.

Apa yang saya temukan adalah kulkas dengan kapasitas dan konsumsi daya lebih besar, mampu menghasilkan biaya listrik bulanan yang lebih kecil (?) hampir tidak masuk akal, tapi begitulah kenyataannya. Biaya rekening bulanan lebih kecil merupakan parameter / ukuran pasti lebih rendahnya konsumsi daya kulkas di rumah sahabat saya.

Stabilizer memang harus dipasangkan agar menghasilkan kualitas voltase listrik untuk menjadikan kinerja kulkas lebih baik. Jika kondisi kestabilan voltase dapat terpenuhi ditambah dengan manajemen perawatan isi kulkas yang baik, tentu akan meringankan serta memaksimalkan kinerja kulkas dalam mendinginkan interior kulkas dengan lebih cepat. Semua itu berujung pada rendahnya konsumsi daya kulkas.

Pada akhirnya, kita sendiri juga yang menikmati dampaknya. Kulkas menjadi awet dan irit pemakaian listriknya.

Membiarkan Kulkas Tetap Menyala saat Berlibur

Jika Anda tidak berniat membersihkan isi lemari es sebelum bepergian meninggalkan rumah dalam waktu lama, saya sarankan untuk tidak mematikan aliran konsumsi listrik lemari es Anda. Sehingga saat pulang nanti, Anda tidak akan mendapati bau tidak sedap keluar dari dalam lemari es Anda. Jenis makanan tertentu akan meninggalkan bau yang menempel pada interior kulkas dalam waktu relatif lama.

Saya cenderung untuk tetap meninggalkan lemari es dalam keadaan menyala namun membuang makanan yang cepat kadaluwarsa. Terutama untuk makanan yang telah melalui proses pengolahan (dimasak), seperti : kue, roti dan semua makanan yang sekiranya bisa langsung di santap setelah dihangatkan. Karena, makanan yang telah diolah memiliki waktu proses fermentasi jauh lebih cepat dibanding makanan yang belum diolah.

Semua jenis makanan yang berada dalam lemari es akan tetap mengalami proses fermentasi (pelapukan). Suhu dingin dalam lemari es hanya berfungsi untuk memperlambat, bukan meniadakan proses pelapukan. Entah bagaimana kasusnya jika makanan yang dengan sengaja dibungkus dalam bongkahan batu es. Saya belum pernah mencobanya.

Jadi…

Mungkin, teknis kerja lemari es yang saya jabarkan di atas tidak sepenuhnya benar. Saya hanya melakukan sedikit observasi dan eksperimen untuk mengetahui perilaku kinerja dari lemari es yang ada di rumah. Tujuannya untuk mendapatkan logika penggunaan dan perawatan yang lebih efektif, tanpa harus memahami secara teknis kerja keseluruhan sebuah unit lemari es.

Apapun cara yang ditempuh dalam rangka mengefektifkan manfaat energi listrik yang di konsumsi oleh kulkas, alangkah baiknya untuk kita memahami bahwa makanan yang ada di dalam kulkas itu sendiri sebagai aktor utamanya. Dengan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang karakteristik makanan yang biasa beredar di rumah, maka, makanan yang bakal menghuni kulkas pun akan terseleksi dengan sendirinya.

Jadi, bukan sebuah tindakan sia-sia untuk lebih memerhatikan karakteristik makanan yang biasa kita makan. Tidak sekedar membuat hidup menjadi lebih sehat saja, karena kulkas pun akan menjadi efisien mengkonsumsi daya jika diisikan dengan makanan yang semestinya.

Semoga bermanfaat…! 🙂

5 tanggapan untuk “Mengefisiensikan Lemari Es / Kulkas

  1. jmpa lgi en nnya lgi pak om…sya kan pembuat/pedagang es batu.prtnyaan sya; gmna cara (ngisi & ngluarin/perlakuan) ke freezer yg bnar.mengingat stiap hri isi freezer slu di kluarin & di gnti dgn isi yg bru scra keseluruhan.tq

    1. Saya belum pernah melakukan eksperimen dari kondisi tersebut terhadap dua kulkas yang sama. Tetapi, saya memiliki sedikit teori mengenai keadaan yang anda tanyakan.
      Kalau menurut saya, ada sedikit perbedaan dalam konsumsi energi listrik dari kedua kulkas. Namun tidaklah terlalu besar. Makanan akan selalu mengalami proses fermentasi selama tidak dalam kondisi beku (es). Proses fermentasi akan menghasilkan “sedikit” hawa hangat dan kondisi ini akan menjadikan terjadinya perubahan terhadap suhu ruang dalam kulkas.

      Sedangkan makanan yang diletakkan pada tempat / container kedap udara, kemudian dimasukkan ke dalam kulkas, suhu ruang dalam kulkas menjadi relatif lebih stabil. Ini dikarenakan proses fermentasi akan berjalan lebih lambat dalam kondisi kedap udara dengan suhu ruang yang dingin.

      Salam.

Komentar ditutup.