Kata RADAR yang digunakan dalam beberapa artikel tentang tangki air di blog ini, mengacu pada sebuah perangkat listrik yang di pasang di tangki air.

Foto : Produk RADAR

Pemahaman singkat fungsi RADAR

Sejatinya, kata RADAR merupakan nama merk / brand sebuah perangkat elektronik yang dijual dalam kemasan berisi sepasang pemberat, sebuah saklar dilengkapi tali dan sebuah penyangga (bracket) saklar tersebut.

Foto : Isi Produk RADAR

Fungsi RADAR itu sendiri sama dengan saklar lampu. Bedanya, kalau pada saklar lampu, kita sendiri yang harus menyala-matikan switch. Sedangkan pada saklar RADAR, menyala-matikan switch dikerjakan oleh kedua pemberatnya. Saklar RADAR bereaksi berdasarkan berat dari tali yang diikatkan ke kedua pemberat tersebut.

Konsep kerja dan kegunaan RADAR

Kalau ditaruh ke air tanpa terikat tali, 90% bagian dari kedua pemberat akan tenggelam.

Gambar : Kondisi Sepasang Pemberat RADAR saat ditaruh ke dalam Air

Sehingga, jika kondisi air dalam tangki penuh, keduanya seharusnya berada di permukaan air. Sedangkan, saat kondisi air dalam tangki surut, keduanya harus dalam posisi tergantung. Perbedaan berat yang dihasilkan dari kedua pemberat dari kedua kondisi permukaan tinggi air dalam tangki itulah, yang digunakan sebagai pemicu menyala-matikan saklar RADAR.

Gambar : Ilustrasi Pemberat RADAR dalam kondisi Air Toren PENUH

Secara default, ketika kedua pemberat mengambang di permukaan air, akan memicu saklar RADAR menjadi OFF. Sedangkan ketika kedua pemberat menggantung di atas permukaan air, akan memicu saklar RADAR menjadi ON. Seandainya saklar RADAR di sambungkan dengan kabel listrik pompa pengisi air ke tangki, maka pompa akan mati saat kedua pemberat mengambang dan kembali menyala ketika kedua pemberat menggantung.

Gambar : Ilustrasi Pemberat RADAR dalam kondisi Air Toren KOSONG/SURUT

Sederhana, bukan?

Default kondisi saklar RADAR yang demikian, saya namakan dengan istilah RADAR Pengisi (air). Dimana pemasangan kabel pada saklarnya sesuai posisi yang ditunjukkan panah berwarna biru (bagian yang ditandai dengan kode A1 dan A2) seperti gambar di bawah.

Namun begitu, kondisi default tersebut bisa diubah, yang sebelumnya bertindak mengisi air menjadi menguras air. Saya menamakannya RADAR Penguras (air).

Untuk membuatnya berfungsi sebagai RADAR Penguras, cukup dengan memindahkan letak pemasangan kabel yang semula di tempat panah berwarna biru ke tempat panah berwarna merah (bagian yang ditandai dengan kode B1 dan B2) seperti yang terlihat pada gambar di bawah.

Foto : Setelan SAKLAR untuk mengkondisikan fungsi otomatisasi dari RADAR

Pada kondisi sebagai penguras air, saklar RADAR akan menyalakan pompa ketika kedua pemberatnya mengambang di permukaan air dan akan mati saat kedua pemberat menggantung di atas permukaan air.

Kedua fitur saklar RADAR tersebut bisa digunakan pada pompa untuk memindahkan air dari satu tangki ke tangki lainnya. Terutama pada kondisi dimana masing-masing tangki diletakkan di tempat dengan ketinggian berbeda.

Jadi, definisi kata RADAR disini bisa disebut sebagai sebuah merk dari produk saklar untuk menyala-matikan pompa secara otomatis berdasarkan posisi ketinggian tertentu dari permukaan air dalam sebuah wadah / tempat.

Mungkin, ada produk saklar seperti itu yang bukan ber-merk RADAR, saya belum mendapatkan informasi lebih jauh tentang itu. Hanya saja untuk saat ini, RADAR lebih mendominasi pasar dibanding merk lain. Entah apa alasannya, saya tidak tahu.

Contoh Model Instalasi RADAR

Realita di lapangan, ada 3 (tiga) model cara instalasi RADAR :

  1. Instalasi RADAR Pengisi
  2. Instalasi RADAR Penguras
  3. Instalasi RADAR Pengisi dan RADAR Penguras

Berikut penjelasannya :

1. Instalasi RADAR Pengisi

Gambar : Ilustrasi Instalasi RADAR Pengisi

Instalasi RADAR Pengisi biasa dipakai untuk otomasi pengisian air toren. Pompa menyala di saat air dalam toren sudah kosong dan mematikannya ketika toren sudah penuh. Fungsi utamanya lebih pada menjaga ketersediaan air dalam toren.

Model instalasi RADAR ini biasa dipasang untuk mengisikan toren dengan air yang bersumber dari sumur atau tangki tanam. Atau, sumber air yang memiliki kapasitas tampung lebih besar dari toren yang hendak diisi air.

2. Instalasi RADAR Penguras

Gambar : Ilustrasi Instalasi RADAR Penguras

Berbeda dengan RADAR Pengisi, instalasi RADAR Penguras diutamakan untuk mencegah pompa menyala dimana toren dalam kondisi kosong. Ketersediaan air dalam toren bukan menjadi prioritas utama. Menjaga pompa agar tidak menghisap udara akibat air dalam toren habis terpakai, merupakan kepentingan utama dari instalasi RADAR Penguras.

Keberadaan pemasangan pompa disini semata-mata untuk kepentingan memperkuat dorongan keluaran air dari toren. Baik untuk keperluan menyalakan water heater, mencuci mobil, menyiram tanaman dan keperluan lain yang sekiranya membutuhkan dorongan tekanan air cukup kuat.

Instalasi RADAR Penguras biasa dibarengi dengan pemasangan saklar di jalur kabel antara RADAR dengan pompa. Dengan begitu, pompa dapat dinyala-matikan secara manual selama dalam toren masih terisi air. Begitu air dalam toren kosong, pompa dan saklar otomatis mati. Pompa kembali menyala dan saklar kembali berfungsi setelah toren terisi penuh.

Pemasangan saklar dapat diabaikan jika pompa yang dipakai memiliki fitur otomatis nyala-mati atau pompa yang dipakai adalah pompa dorong.

3. Instalasi RADAR Pengisi dan RADAR Penguras

Gambar : Ilustrasi Instalasi RADAR Pengisi dan RADAR Penguras

Kedua model instalasi RADAR di atas, dapat digabungkan untuk kepentingan otomasi nyala-mati satu pompa yang bekerja guna memindahkan air dari satu toren ke toren lainnya.

Penggabungan dua model instalasi RADAR ini sangat efektif untuk mengotomasi perpindahan air antar toren tanpa perlu diawasi sama sekali. Sangat membantu untuk diterapkan pada kondisi lapangan dimana pasokan air PDAM sering mati.

Dengan model instalasi RADAR seperti ini, kemungkinan pompa menyala dengan kondisi toren sumber kosong/tanpa air dapat dihindari. Secara bersamaan, proses pengisian air pada toren target akan tetap berkelanjutan mengikuti ketersediaan air dalam toren sumber.

Perbedaan dalam Penerapan

Pada manual pemasangan yang disertakan dalam boks kemasan produk RADAR, dikatakan bahwa saklar akan bereaksi saat posisi ketinggian air berada di bagian tengah pemberat. Baik ketika RADAR difungsikan sebagai pengisi maupun penguras. Tetapi, dari yang saya pernah coba, posisi permukaan air harus lebih di atas atau lebih di bawah batas standar posisi tengah yang disebutkan di manual pemasangan perangkat.

Saya tidak mengetahui pasti apakah kondisi ini hanya berlaku pada produk yang saya beli saja atau semua produk RADAR. Oleh sebab itu gambar ilustrasi yang di buat di atas mengikuti apa yang pernah saya alami. Bukan sebagaimana yang tertera pada manual pemasangan.

Dua pemilik rumah berbeda yang menggunakan RADAR, menyampaikan kepada saya bahwa saklar RADAR tidak berfungsi untuk menyalakan pompa di rumah mereka sebagaimana semestinya. Kadang menyala, kadang tidak. Saya tidak melihat kondisi pemasangan secara langsung. Dugaan saya, ada tiga kemungkinan yang menjadi penyebabnya, yaitu :

  • ketidaksesuaian posisi pemberat.
  • kandungan mineral garam dalam air yang cukup tinggi.
  • kedua kemungkinan di atas berada dalam satu kondisi.

Namun, sekali lagi, itu hanyalah dugaan. Ketika saya berkunjung ke TKP, mereka sudah menggantinya dengan pelampung analog. Sehingga sulit untuk memastikan kebenaran dari ketiga dugaan tersebut.

Teknik pemasangan Kabel

Teknik cara pemasangan kabel dari RADAR ke pompa air adalah sama dengan teknik pemasangan kabel untuk saklar tunggal. Anda dapat membaca uraiannya di artikel Memasang “Dua” Tangki Air di Rumah .

Semoga bermanfaat! 🙂

 

2 tanggapan untuk “Apa itu RADAR?

  1. Saran tolong di gambarkan dengan jelas wiring diagram sambungan cable dari mesin pumpa air ke dua pelampung /pemberat /pemutus arus listrik ke mesin pompa air . pada saat pengisian dan dan setelah tangki air sudah penuh dg air / dan juga saat pengurasan air tangki.

    Terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya .

    1. Selamat siang Melkias Imbiri,

      Terimakasih atas sarannya. 🙂

      Jika diagram sambungan antar kabel yang Anda maksudkan untuk kepentingan otomasi pengisian dua toren yang diletakkan pada berbeda ketinggian, Anda bisa menemukan gambar dan penjelasannya pada tautan yang disertakan pada akhir artikel ini.

      Untuk mendapatkan pemahaman lebih baik dari alur kerja dari diagram tersebut, Anda perlu membaca uraian pada artikel Skema Sambungan Antar Kabel.

      Sedangkan untuk menyambungkan kabel pada saklar RADAR, yang menjadi dasarnya adalah sama dengan teknik memasang saklar lampu. Anda hanya perlu mengerti konsep cara memasang saklar lampu untuk bisa memasang kabel pada saklar RADAR. Sisanya hanyalah permainan logika sederhana saja.

      Toren yang bakal diisikan air dipasangi RADAR Pengisi, dan toren yang bakal menjadi sumber air untuk mengisikannya dipasangi RADAR Penguras.

      Salam. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *