Dalam tema pembahasan mengenai Sirkulasi Udara di Rumah di blog / situs ini, anda akan sering mendapatkan disebutkannya istilah “kipas BBT“. BBT adalah singkatan dari Bilah Baling-baling Terbalik. Jadi, “kipas BBT” sama dengan arti kipas ber-bilah baling-baling terbalik. Kata kipas itu sendiri merujuk pada perangkat mini-ceiling-fan yang seperti pada umumnya di jual di pasaran. Hanya saja, dalam hal ini, pemakaian bilah baling-baling standar di ganti dengan bilah baling-baling berbahan aluminium yang di buat sendiri.

Tujuan membuat sendiri bilah baling-baling berbahan aluminium adalah untuk mengubah arah hembusan udara, yang sebelumnya mengarah ke area bawah ruangan menjadi ke area atas ruangan (plafond rumah). Di bawah ini saya sertakan gambar pembanding dari mini-ceiling-fan berbilah standar dengan terbalik.

Anda dapat membandingkan model tekukan pada hulu bilah dari masing-masing gambar yang membedakan posisi kemiringan bilah dalam mengayuh udara. Pada mini-ceiling-fan ber bilah standar, tinggi kemiringan baling-baling mengarah ke bawah (Gambar 1). Sedangkan pada “kipas BBT”, tinggi kemiringan baling-baling mengarah ke atas (Gambar 2). Namun, posisi mengarah ke atas ini (Gambar 2) dapat di balik dan mengarah ke bawah (Gambar 3)

Pada penerapannya, penyetelan BBT pada Gambar 3 lebih mudah daripada BBT di Gambar 2. Mudah dalam pengertian cepat untuk disetel menjadi seimbang dan tidak berisik. Saya tidak mengerti apa penyebabnya.

Secara fisik, hanya itu saja yang membedakan antara mini-ceiling-fan berbilah standar dengan modifikasi-nya (BBT). Perbedaan arah hembusan udara dari perbedaan bentuk kemiringan bilah antara baling-baling standar dengan BBT ini, menghasilkan peredaran udara dalam ruangan yang berbeda. Demikian juga dengan sensasi yang dirasakan dari hembusan udara keduanya.

Beberapa ceiling-fan standar (contemporary ceiling fan), memiliki fitur untuk membalikkan arah hembusan udara tanpa harus merubah format / bentuk bilah baling-baling. Namun demikian, rotasi pada putaran mesin kipas-pun turut berubah. Default dari rotasi putaran kipas adalah sesuai arah jarum jam, dimana akan menghasilkan hembusan udara ke bawah. Seandainya rotasi putaran kipas dibalikkan (melawan arah jarum jam), otomatis akan menghasilkan hembusan udara ke atas.

Sepintas, hembusan udara ke atas yang dihasilkan BBT adalah sama dengan fitur membalikkan hembusan udara yang dimiliki ceiling fan standar. Saya pun, sebelumnya, berpikir demikian. Namun, dalam prakteknya, arah putaran kipas BBT yang tetap (sesuai arah jarum jam) dengan hembusan udara terbalik (ke atas), memiliki efek tersendiri. Salah satunya adalah mengurangi jumlah peredaran serangga (khususnya nyamuk) dalam ruangan.

Meskipun demikian kondisi yang terjadi, saya sendiri masih meragukan kebenaran fakta tersebut. Hingga saat ini, saya masih berpedoman pada alasan yang paling masuk akal untuk mendeskripsikan perubahan suasana dalam ruangan hasil kinerja kipas BBT.

Anda dapat menemukan kumpulan tulisan mengenai evolusi dan peforma kipas BBT pada menu Artikel Sirkulasi Udara di Rumah di blog ini.

Tidak ada maksud apa pun untuk menggunakan istilah “kipas BBT” selain memudahkan penyebutan dan penulisan “mini-ceiling-fan ber-bilah baling-baling terbalik”. Semoga sedikit penjelasan di atas dapat membuat anda lebih memahami mengenai istilah dan keberadaan kipas BBT dalam pembahasan Sirkulasi Udara di Rumah.

Semoga bermanfaat! 🙂