Menentukan Input Listrik Laptop secara Umum

Dari deskripsi tentang cara adaptor menangani input listrik PLN supaya bisa dikonsumsi oleh laptop dan baterainya, maka kita bisa mulai “meraba” jumlah listrik yang sebenarnya terpakai selama menggunakan laptop.

Gambar : Ilustrasi Perangkat Laptop

Saya akan gunakan nilai listrik 352 Watt sebagaimana yang telah dicontohkan supaya lebih ringkas dalam menyampaikan besaran input listrik laptop. Disamping itu, biaya listrik yang harus dibayar ke PLN adalah dengan berdasarkan nilai input listrik adaptor. Bukan outputnya.

Pada saat dipakai, laptop tidak selalu mengkonsumsi daya sebesar 352 Watt. Ketika sedang dalam kondisi “peak processing”, maksimum listrik yang di konsumsinya memang sebesar 352 Watt. Tapi, jika tidak, maka nilainya akan kurang dari 352 Watt.

Persoalannya, kapan waktu “peak processing” itu terjadi dan berapa lama waktu berlangsungnya, kita sama sekali tidak tahu. Apakah itu akan terjadi secara background atau foreground, si laptop sepihak yang menentukan. Demikian juga halnya saat laptop dalam kondisi “low processing”.

Dengan dinamika pemakaian listrik seperti itu, berapa nilai pemakaian listrik yang sebenarnya bisa dijadikan acuan?

Hingga saat ini, saya cenderung untuk men-standar-kan pemakaian listrik perangkat elektronik yang berperilaku demikian (termasuk Personal Computer) dengan mengambil nilai pemakaian listrik terbesar. Dimana dalam kasus laptop di atas, menjadi 352 Watt per jam. Baik itu dipakai dalam kondisi peak atau low processing, nilai pemakaian listrik yang terjadi tetap sebesar 352 Watt per jam (1,6 Ampere x 220 Volt).

Menghitung Biaya Input Listrik Laptop

Tidakkah terlalu berlebihan dengan memukul rata jumlah pemakaian listrik laptop di batas maksimumnya (“peak processing”)?

Bukankah pemakaian laptop lebih sering terjadi dalam kondisi “low processing”?

Dulu, saya pernah melihat “demo” perangkat lunak (software) yang bisa merekam seraya menampilkan konsumsi listrik komputer (DC) di layar monitor secara real-time. Tapi, saat itu saya abaikan, karena tidak ada kepentingan apapun yang mengaitkan saya akan kebutuhan informasi yang demikian.

Jika software seperti itu masih ada dan ter-install di komputer / laptop anda saat ini, besar kemungkinan perhitungan konsumsi listrik laptop bisa dihitung secara lebih akurat. Tapi, dengan syarat, software tersebut memiliki fitur utama perekaman (log file) nilai konsumsi listrik dan fitur opsi perekaman lama waktu pemakaian komputer yang telah terjadi.

Caranya, anda harus membuat urutan perhitungan pemakaian listrik seperti di deskripsikan di bagian awal artikel ini untuk mendapatkan nilai persamaan peng-konversi nilai pemakaian listrik AC ke format listrik DC. Nilai persamaan dari adaptor laptop saya adalah 4,267. Nilai tersebut bisa juga langsung anda pakai asalkan spesifikasi adaptor laptop anda sama dengan spesifikasi yang tertera diawal artikel.

Kemudian, total nilai konsumsi listrik laptop yang DC (satu arah) tinggal dikonversikan terbalik ke nilai listrik AC (dua arah). Maka, akan diperoleh nilai konsumsi listrik laptop dalam “format” listrik AC dan bisa digunakan untuk menghitung biaya pemakaian listrik sesuai tarif listrik yang berlaku.

Misal : data total (rata-rata) konsumsi listrik yang terjadi adalah sebesar 150 Watt selama 2 jam.

= 150 Watt (DC) x 4,267
= 640,05 Watt (AC)

Dengan tarif listrik Rp. 1.359,- per kWh, maka biaya listrik untuk pemakaian laptop selama 2 jam adalah :

= (640,05 Watt / 1.000) x Rp. 1.359,-
= 0,64005 kWh x Rp. 1.359,-
= Rp. 869,82795,- dibulatkan menjadi Rp. 869,83,-

Jadi, biaya yang harus dibayar dari konsumsi listrik laptop sebesar 640,05 Watt selama 2 jam adalah Rp. 869,83,-.

Gampang, bukan?

Menghitung dengan cara Manual

Lalu, bagaimana jika kita tidak memiliki software pencatat seperti yang saya deskripsikan di atas?

Bisa dengan menghitung secara manual sebagaimana yang pernah saya kerjakan sebelumnya. Kita cukup mengetahui nilai input daya listrik adaptor, kemudian meng-kali-kan dengan lama waktu pemakaian laptop.

Pada spesifikasi adaptor yang menjadi contoh di atas, nilai jumlah input dayanya adalah sebesar 352 Watt per jam di level tegangan 220 Volt.

Seandainya pemakaian laptop berlangsung selama waktu 2 jam 37 menit, maka perhitungannya menjadi :

= (352 Watt / 1.000) x (2 jam + (37 menit / 60))
= 0,352 kWh x (2 jam + 0,62)
= 0,352 kWh x 2,62 jam
= 0,92224 kWh

Dengan tarif listrik Rp. 1.359,- per kWh, maka biaya listrik untuk pemakaian laptop selama 2,62 jam adalah :

= 0,92224 kWh x Rp. 1.359,-
= Rp. 1.253,32416,- dibulatkan dua digit dibelakang menjadi Rp. 1.253,32,-

Dalam mengerjakan perhitungan cara manual seperti ini, sudah tentu hasil akhirnya pasti lebih besar dari nilai yang sebenarnya. Namun, setidaknya, kita bisa mengetahui gambaran nilai maksimum jumlah daya yang dikonsumsi dan besar biaya listrik yang harus dibayar.

Semoga bermanfaat! 🙂


Sehubungan masuknya e-mail spam yang kian masif, kolom komentar terpaksa saya tutup. Bagi Anda yang hendak menanyakan perihal topik di artikel ini, bisa disampaikan pada kolom komentar di bagian Q & A.

Harap maklum dan terimakasih atas pengertiannya. 🙂


 

33 tanggapan untuk “Cara Menghitung Biaya dan Konsumsi Listrik Laptop

  1. Kalau boleh tau nama software untuk penghitung penggunaan liatrik real time nya apa namanya?
    Kalo ada link nya boleh saya tau?

    1. Saya tidak mencatat maupun mengingatnya. Saat itu masih jaman Windows 98.

      Coba klik disini. Software ini belum pernah saya coba, tapi dari penampakannya, memiliki kemiripan dengan yang saya dulu lihat.

      Salam. ☺

  2. Kalau adapter laptop dicolokkan, listrik rumah terkadang turun (jepret). Itu sebabnya apa ya? Listrik rumah 900 VA, dan di adapter laptop tertulis input: 100-240 V ~ 2.5 A.

  3. mohon maaf kalau boleh tanya mengapa faktor daya tidak ikut dalam perhitungan nilai daya (watt) pada sisi ac?

  4. Om mau tanya dong kalau pada power supply untuk led strip ada keterangan input voltage AC 100V-240V 50/60Hz Output current 12.5A Output voltage DC 12V Output power 150W berarti berapa watt konsumsi daya listrik yang di butuhkan untuk menghidupkan power supply tersebut? Terima kasih ya om sebelumnya.

    1. Tentukan kepentingannya dulu saja. Kalau di blog ini cenderung untuk belajar menghitung kebenaran besaran biaya listrik yang harus dibayar ke PLN. Tidak untuk menjadi seorang ahli di bidang teknik listrik.

      Seandainya memang demikian tujuan kepentingannya, anda bisa mengawali dari artikel-artikel di bawah ini :

      Cara menghitung daya listrik pada Perangkat Elektronik
      Cara menghitung biaya listrik perangkat elektronik
      Memasang Stabilizer di Rumah

      Salam. ☺

      1. terima kasih bapak sudah memberi saya ilmu.
        saya ingin menjadi teknisi listrik dan teknisi komputer,programmer dan desain graifs karena itu saya mau belajar tentang teknisi listrik .apalagi saya ikut-ikut orang kerja listrik,bangun lab komputer dan pernah menjadi desain grafis . oleh,karena itu saya mau menambah wawasan apalgi saya masih muda 18 tahun baru tamat seklah jadi saya perlu banyak skill,apalagi ditambah mencari kerjaan susah.kalau cuman ijazah tapi gak ada skill sama saja.

  5. Trims banget ilmunya! Soalnya saya ingin menentukan harga jasa saya dan poin utamanya ialah menghitung tarif listrik laptop yang saya gunakan. Yah kalau sekilas rada mumet sih. Tapi kalau saya sudah niat, semuanya bakal tercapai :).

    Semoga terus semangat buat postingan lainnya yah 🙂

    Salam,
    Indra Wahid

  6. pemakaian 352 Watt per jam itu pada saat ngecas(kondisi laptop mati) atau bukan ya?

  7. “Jadi, biaya yang harus dibayar dari konsumsi listrik laptop sebesar 640,05 Watt selama 2 jam adalah Rp. 869,83,-.”

    Maaf, bukannya itu hitungan 1 jam?

  8. berarti klo daya listrik PLN yg ada dirumah cuma sebesar 450 Watt, klo tuk nyalakan 2 bh laptop yg sma dgn spek seprti diatas secara bersamaan, listriknya pasti balik? (gk tarik)

    mohon pencerahan.

      1. Saya rasa tdk akan terjadi trip. Listrik 450VA saya yakin msh kuat bahkan untuk 3 laptop sekaligus. Menurut sebatas pengetahuan saya, penjelasan pada artikel di atas semua berdasarkan perhitungan DC. Padahal listrik dr PLN itu AC. Tentunya tidak sama hasilnya. Daya listrik AC yg digunakan tentunya akan lebih rendah dibandingkan perhitungan di atas. Seharusnya ada komponen pengali faktor daya disitu. Untuk mengetahui daya listrik AC sebuah perangkat tidak bisa langsung Volt x Ampere.

        Lalu output tegangan sebuah charger itu nilainya fix. 19vdc ya akan terus 19vdc. Meskipun kita pakai di jepang dgn listrik 100v ac, output charger tetap akan 19vdc. Karena dia jg berfungsi sebagai regulator. Namun kalau melihat perhitungan di atas, tidak lah demikian. Perhitungan di atas, menjelaskan bahwa output tegangan charger ikut berubah mengikuti tegangan inputnya.

        Kalau apa yg saya sampaikan salah tolong dikoreksi..hehe

  9. tapi di dirumahku biaya listrik kok cuma kisaran 230rb. laptop nyala 24jam 19V-4,74A ada kulkas, magicom, pompa air, mesin cuci dan 3 kipas. katakan lah laptop makan 360 watt maka bulanan untuk laptop saja harusnya kisaran 352rb. 360watt x 24jam x 30hari / 1000 x 1359 = 352rb. tapi kalau dihitung berdasarkan output 90watt maka jatuhnya biaya listrik laptop 88rb/bln

    1. Benar laptop anda terus dikondisikan peak processing per detiknya dalam 24 jam setiap hari selama 30 hari?

      Kalau benar seperti itu, berarti konsep perhitungan listrik saya yang salah.

      Salam.

      1. Saya update hasil percobaan di lapangan. Mungkin bisa membantu..
        Baru saja saya beli alat ukur power meter.
        Saya ukur bahwa konsumsi charger laptop 13 inch hanya 12W dalam kondisi laptop menjalankan video dan posisi baterai sdh full. TV lcd 32 inch 45W. Pengisian batterai HP 3300mah saat 65% adalah 9W.

      2. Anda telah 3 kali berkomentar yang cenderung menyanggah konsep perhitungan yang saya buat. Tapi, tidak satupun dari ketiga komentar memberikan inti pemahaman bagaimana cara saya mengoreksinya.

        Kalau anda sedang bereksperimen mengenai konsumsi daya laptop, silakan diselesaikan terlebih dulu. Deskripsikan hasilnya jika sudah nyata dan tunjukkan perbedaan yang anda dapatkan.

        Kalau anda memang memiliki teori perhitungan sendiri mengenai konsumsi daya laptop, tolong dideskripsikan. Tunjukkan dimana letak kesalahan saya. Itu mungkin dapat mempermudah saya agar bisa memahami korelasi antar kalimat pada komentar-komentar yang telah anda buat.

        Salam. 🙂

    2. Apa yg tertulis di casing power supply laptop itu sebenarnya tdk bisa dijadikan patokan sepenuhnya. Misalkan di casingnya tertulis AC 100-240v. 1.6A. Maka itu adalah nilai maksimalnya. Dalam pemakaian real, kita biasanya jauh dibawah itu. Karena sebuah power supply laptop tentunya memang harus mampu dipakai untuk charge battery laptop + mensupply daya operasional laptop. Jd dia harus mampu disedot daya dobel. Namun setelah battery full, power supply laptop hanya akan menangani operasional kerja laptop saja. Menurut saya pribadi entah ini benar atau salah, laptop pada umumnya tidak butuh daya listrik tinggi. Rata2 mungkin hanya 25-70 watt saja. Di kos saja, hanya disuruh nambah bayar max 70 rb kalau kita punya laptop.

    1. Parameter boros atau tidaknya pemakaian listrik laptop, mengikuti aktivitas/pemakaian kita pada laptop itu sendiri. Bukan berdasarkan spesifikasi perangkat keras yang tertanam di jeroan laptop.

      Memang benar kalau untuk aktivitas standar (paper work), pemakaian listrik laptop yang khusus gaming lebih besar daripada laptop pada umumnya. Tapi, perbedaan itu menjadi tidak berarti jika anda lebih sering menggunakannya untuk nge-game. Kondisi tersebut akan terbalik jika laptop standar yang anda pakai untuk sering nge-game namun jarang untuk pekerjaan yang bersifat paper work.

      Jadi, kuncinya ada pada frekuensi dari jenis aktivitas yang kita kerjakan pada laptop.

      Salam.

  10. Gan mau nanya saya baru beli charger laptop ternyata dayanya 65 W dan tegangannya 19,5 V lebih besar dibanding daya baterai laptop saya (40 W & 14,8 V). Apakah berpengaruh atau tidak? Trims

    1. Kalau pun bisa dipakai, sebaiknya jangan dikerjakan. Mekanisme pemakaian dan pengaturan sumber daya listriknya berbeda dengan handphone.

      Lebih baik gunakan charger sebagaimana yang direkomendasikan.

      Salam.

  11. Tolong di perbaiki lg gan itung2an nya..
    Bnyak yg salah itu..,,
    Contoh pemakaian listrik 2 jam lngsung anda kalikan 1.359 tanpa di kalikan 2 jam…
    sedangkan pemakaian 2,62 jam anda kalikan 1.359 x 2,62 jam pemakaian..

Komentar ditutup.