halaman 2 dari 2

Memperlambat perubahan suhu ruangan

Sebenarnya, hanya dua dasar tempat dimana kipas perlu diposisikan, yaitu :

      1. tepat di bawah (area dalam ruangan)
      2. di atas langit-langit rumah (area para)

Sebagaimana sifat udara saat dipengaruhi suhu (temperatur), udara panas akan selalu berada di atas udara dingin. Baik udara tersebut memiliki kandungan air (lembab) atau tidak, udara panas akan selalu berada di bagian atas ruangan.

Agar udara panas bisa meninggalkan bagian atas ruangan, perlu dibuat lubang ventilasi di langit-langit rumah. Udara panas akan mengalir melalui lubang tersebut, namun dengan kondisi kelembaban udara di area bawah genteng rumah “harus” lebih rendah dibanding kelembaban udara dalam ruangan. Cara paling efektif untuk menurunkan tingkat kelembaban udara di area para adalah dengan menggunakan kipas angin. Setelah kondisi kelembaban udara di area para relatif lebih kering, di samping bantuan kipas angin, udara panas di bagian atas ruangan otomatis akan mengalir melalui lubang ventilasi. Seiring berkurangnya kandungan air dalam udara panas di area para, sebagian diantaranya akan keluar melalui lubang celah genteng.

Secara teori, penempatan unit kipas di area para akan terasa efektivitas-nya dalam kondisi cuaca cerah dan panas. Namun pada prakteknya, hal itu berlaku untuk segala kondisi cuaca. Eksperimen yang saya kerjakan dengan menempatkan satu unit kipas di setiap ruangan dan satu unit di area para rumah, menunjukkan bahwa kipas di area para akan lebih sering dinyalakan dibanding kipas dalam ruangan. Kipas dalam ruangan dinyalakan antara pukul 15.00 hingga 09.00 keesokan harinya. Sedangkan kipas di area para dinyalakan antara pukul 08.00 s/d 22.00.

Penyalaan kipas, baik di area para maupun dalam ruangan, difungsikan untuk menjalankan perputaran udara agar kelembaban tidak ter-konsentrasi di kedua tempat tersebut. Mulai pukul 07.00 s/d 22.00, proses kelembaban udara terus terjadi di area luar sekitar rumah. Pada pukul 08.00, panas matahari akan menaikkan temperatur udara di sekitar rumah dan berkurang secara bertahap mulai pukul 15.00.

Intinya, untuk mempertahankan suasana sejuk dalam ruangan, waktu penyalaan kipas di area para akan terasa efektif saat selama terjadi proses kelembaban (menjelang fajar, siang hingga menjelang tengah malam). Fungsi penyalaan kipas dalam ruangan lebih ditujukan untuk kepentingan menurunkan tingkat kelembaban. Dalam kondisi iklim / cuaca apa pun, penyalaan kipas di area para cenderung menurunkan suhu ruangan di bawahnya. Sedangkan penyalaan kipas dalam ruangan, akan menciptakan sensasi berlawanan daripada kondisi iklim / cuaca yang ada. Hangat ketika musim hujan, sejuk saat musim panas.

Siklus nyala-mati kedua kipas diterangkan di atas merupakan dasar waktu saya untuk penyetelan dua timer harian yang terhubung pada masing-masing kipas di rumah (Bogor – Jawa Barat). Siklus tersebut bisa jadi sama, sedikit berbeda atau berbeda sama sekali dengan kondisi di tempat tinggal anda. Hal itu lebih dikarenakan pengaruh dari tata ruang, posisi / letak rumah dan kondisi iklim / cuaca.

Perlu sedikit kesabaran dan usaha

Jadi, kondisi idealnya adalah terdapat dua kipas (satu unit di area para dan lainnya di dalam ruangan) yang harus dioperasikan di satu rumah agar sirkulasi udara dalam ruangan dapat terakomodasi dengan baik. Disamping itu, kedua kipas dapat difungsikan secara bersamaan di saat cuaca udara panas. Demikian juga sebaliknya pada saat udara dingin, dapat satu unit saja dioperasikan atau kedua-duanya dimatikan. Ini hanya masalah pilihan saja.

Dari semua modifikasi dan usaha untuk membangun dan membentuk sirkulasi udara dalam rumah, bagian tersulit yang saya alami adalah membuat bilah baling-baling terbalik berbahan aluminium dan saat penyetelan baling-baling tersebut pada mini-ceiling-fan. Benar-benar dibutuhkan kesabaran selama menjalani tahapan tersebut. Namun, hasil yang didapat-pun benar-benar sepadan. Setelah penyetelan baling-baling bisa dikerjakan dengan sempurna, tidak banyak tindakan dibutuhkan selama penggunaan dan pemeliharaan kipas.

Anda hanya butuh melumasi poros kipas satu bulan sekali atau setiap saat terdengar suara bising akibat mengeringnya minyak di putaran poros kipas. Seandainya rusak, baling-baling dilepaskan dari kipas lama dan tidak perlu di-setel ulang saat setelah dipasang pada kipas baru. Jangan merubah kondisi baling-baling yang ada, kecuali anda merasa perlu untuk lebih menyempurnakan kesenyapan-nya selama dioperasikan. Bersihkan seperlunya saja.

Semoga bermanfaat! 🙂

Next Article : Meratakan sebaran angin