Stabilizer atau Automatic Voltage Regulator – AVR (Pengatur Otomatis Voltase Listrik) atau lebih sering disebut dengan Stavol, fungsinya adalah untuk menjaga lonjakan mendadak voltase listrik yang masuk ke dalam satu / beberapa perangkat elektronik. Secara sederhana, proses kerjanya adalah menampung sementara daya listrik yang masuk, kemudian menyalurkannya pada perangkat elektronik hanya sebatas konsumsi daya dan voltase kebutuhan perangkat tersebut.
Secara teori, kualitas keluaran daya listrik dari stabilizer sudah dalam batas aman untuk dijadikan konsumsi sumber daya perangkat elektronik yang menerima. Namun, pada kenyataannya, tidak seperti demikian kondisi yang sering dialami oleh kebanyakan orang. Walau pun stabilizer sudah di pasang, tetap saja perangkat elektronik yang telah tersambung mengalami masalah. Mengapa?
Membeli stabilizer
Pada dasarnya, setiap unit stabilizer memiliki standar ukuran dan batas kemampuan sesuai dengan kapasitasnya dalam menerima sumber daya yang menjadi masukkan dari instalasi listrik terpasang di rumah.
Dulu, saat hendak membeli stabilizer, pemikiran yang ada di kepala saya adalah kapasitas daya stabilizer yang hendak di beli harus dapat mendukung konsumsi listrik dari perangkat elektronik yang nantinya akan tersambung. Jadi, pengertiannya hanya sebatas pada keluaran (output) daya listrik yang dihasilkan stabilizer harus sama / lebih besar dari masukkan (input) daya dari perangkat elektronik yang tersambung dengannya.
Cuma sampai disitu saja.
Padahal, ada sebagian informasi lagi yang jarang terdengar dan sampai di telinga saya (pemakai), yaitu besaran daya listrik yang menjadi masukkan (input) bagi unit stabilizer tersebut.
Dalam kondisi voltase listrik dari PLN relatif stabil atau hanya terjadi lonjakan kecil, stabilizer dapat meredamnya dan keluaran daya yang dihasilkan masih ideal untuk dikonsumsi perangkat elektronik yang tersambung dengannya. Namun ketika voltase listrik PLN mendadak melonjak cukup tinggi, dampak negatif yang dihasilkan diantaranya :
- sikring stibilizer menjadi putus.
- kumparan tembaga pada unit stabilizer terbakar (hangus).
- peralatan elektronik yang terhubung pada unit stabilizer menjadi rusak (biasa terjadi pada stabilizer bermutu rendah).
Bisa terjadi hanya satu dari ketiga kemungkinan diatas, atau gabungan dua dari tiga kemungkinan, atau bisa juga ketiga-tiganya terjadi dalam waktu bersamaan.
Mengambil kesimpulan dari kejadian rusaknya stabilizer berkapasitas sedang (500 VA & 1000 VA) akibat lonjakan voltase listrik yang saya alami, membuat saya berpikir, bahwa pada dasarnya stabilizer merupakan sebuah perangkat elektronik biasa yang juga bisa rusak akibat lonjakan voltase listrik cukup tinggi.
Kalau demikian halnya, untuk apa menggunakan stabilizer?
Tiga dari lima unit stabilizer berbagai merek dengan kapasitas sedang telah menjadi bangkai di rumah saya. Jadi, pada saat itu, saya menghentikan proyek “me-stabilizer-kan” listrik di rumah untuk sementara waktu.
Kapasitas Stabilizer > 25% …?
Beberapa bulan kemudian, seorang teman bercerita telah membeli stabilizer berkapasitas daya sedang (1000 VA), buatan China.
Singkat cerita… saya membaca manual pemakaian yang ada dalam kardus stabilizer tersebut. Salah satu informasi yang tertera di dalamnya menyatakan bahwa kapasitas minimal daya yang dimiliki stabilizer harus 25% lebih besar dari kapasitas daya listrik yang menjadi input.
Berulang kali membaca poin tersebut, sampai akhirnya saya mengambil kesimpulan : seandainya input daya listrik harus 25% lebih kecil dari kapasitas stabilizer yang hendak dipasang, maka kapasitas daya yang harus dimiliki stabilizer adalah 125% dari daya listrik yang dibutuhkan.
Jadi, kalau hendak menstabilizerkan kulkas berdaya 150 Watt, maka kapasitas stabilizer yang dibutuhkan adalah sebesar : 150 x 125% = 187,5 Watt.
Lalu, bagaimana jika hendak menstabilizerkan listrik untuk satu rumah?
Jika rumah dengan kapasitas listrik terpasang 1300 VA, maka kapasitas stabilizer yang dibutuhkan adalah : 1300 x 125% = 1625 VA.
Namun, pernyataan kapasitas stabilizer lebih besar 25% itu sendiri memiliki dualisme pemahaman.
Jika kemudian nilai dasar perhitungan 1300 VA = 75%, maka untuk menjadikannya 25% lebih besar adalah : 1300 / 0,75 = 1733 VA (?).
Jadi, mana yang benar antara 1625 VA dengan 1733 VA?
Mungkin, deskripsi yang tertera hanya sekedar informasi pengantar biasa atau informasi asal-cetak untuk memenuhi lembar manual saja (LOL). Namun, jika dipikir-pikir lebih jauh lagi, ada benarnya juga.
Bagaimana sebuah stabilizer dapat berfungsi dengan benar jika kapasitas daya tampung listrik yang dimilikinya lebih kecil dari daya listrik yang masuk ke dalamnya?
Analoginya seperti menuangkan air dari jerigen berkapasitas 50 liter ke dalam ember berkapasitas 6 liter. Sementara air dalam ember yang telah tertuang belum sempat terpakai, air dari jerigen terus masuk ke dalam ember hingga luber.
Karena tidak sepenuhnya meyakini keterangan yang tercetak pada lembar manual stabilizer tersebut, saya mencoba mencari informasi lain yang sekiranya dapat mendukung teori yang telah dinyatakan. Namun, di tahun 2005, peredaran informasi di internet masih merupakan “sesuatu yang bersifat spesifik”. Saya kesulitan mendapatkan informasi yang sekiranya dapat dipahami awam di bidang teknik listrik.
Setelah beberapa minggu kemudian tanpa mendapat hasil informasi cukup akurat, saya putuskan membeli stabilizer berkapasitas 3000 VA buatan Cina ber-merek sama dengan yang sebelumnya dibeli oleh teman saya, guna meng-cover daya listrik terpasang sebesar 1300 VA di rumah. Saat itu saya hanya berharap semoga informasi / teori yang tercetak di manual yang saya baca sebelumnya memiliki kebenaran dalam penerapannya.
Tujuan sebenarnya membeli unit berkapasitas lebih besar ±130% dari kapasitas daya listrik terpasang di rumah adalah agar sisa kapasitas dapat mengantisipasi kapasitas asli yang dimiliki oleh unit / produk stabilizer itu sendiri.
Apakah benar kapasitas asli dari stabilizer tersebut sama dengan yang tertulis pada kardus kemasannya?
Saya tidak pernah tahu mengenai hal itu dan tidak mau mengambil risiko untuk itu. Lagi pula, tidak ada ruginya jika memang kapasitas asli yang dimiliki unit stabilizer sama dengan yang tertulis pada kardus kemasannya. Semakin besar kapasitas stabilizer, semakin ringan kerjanya dalam menstabilkan daya listrik yang diterima sebagai masukkan (input). Begitu teori yang ada di kepala saya.
Kapasitas Watt vs VA Stabilizer
Kini, ada satu kepastian kalau kapasitas stabilizer yang dipasang harus 25% lebih besar dari kapasitas listrik yang menjadi input nya. Jadi, untuk rumah dengan instalasi 1300 VA, dibutuhkan stabilizer berkapasitas 1625 VA atau 1733 VA.
Saya putuskan untuk menggunakan nilai yang lebih besar, yaitu 1733 VA. Karena, dalam logika sederhananya, yang perlu dipastikan adalah besaran nilai daya yang masuk ke stabilizer harus lebih kecil minimal 25% dari kapasitas stabilizer. Jadi, tidak masalah seandainya nilai kapasitas stabilizer yang dipakai melebihi minimal 25% yang dibutuhkan.
Namun, mengapa VA bukan Watt yang dijadikan satuan listriknya?
Satuan daya yang tertera pada stabilizer, pada umumnya menggunakan satuan VA (Volt Ampere), bukan Watt.
Apa perbedaan antara VA dengan Watt?
Saya pernah menanyakan hal itu pada seorang teknisi lapangan PLN dan jawabannya adalah sama. Tidak ada bedanya. Beberapa penjual perangkat listrik juga meng-idem-kan jawaban dari teknisi lapangan tersebut. Menurut mereka, total Watt diperoleh dari perkalian Voltase dengan Ampere (Voltase x Ampere = Watt).
Saat saya mem-browsing di internet, beberapa situs menyatakan hal serupa. Namun, beberapa lainnya menyatakan berbeda. Beberapa situs yang menyatakan berbeda, menjabarkan detail teknis perbedaan tersebut; dimana bagi awam listrik seperti saya, sungguh sulit dimengerti. Ada artikel yang mendefinisikan kedua perbedaan tersebut secara sederhana dan cukup mudah dimengerti, alamatnya : agungriyanto1016.blogspot.com/2011/03/perbedaan-watt-dan-va.html?m=1.
Garis besar pengertian yang saya peroleh dari pembahasan perbedaan kedua satuan daya di artikel tersebut adalah VA merupakan daya semu. Sedangkan Watt merupakan daya sebenarnya. Untuk mengkonversi nilai VA ke Watt, diperlukan satu nilai lagi dari satuan yang dinamakan Faktor Daya. Default / standar nilai Faktor Daya yang biasa ditemukan pada perangkat elektronik (mis. UPS atau stabilizer) adalah 0,8. Sehingga nilai daya sebenarnya (Watt) perangkat elektronik berdaya 3000 VA adalah : 3000 x 0,8 = 2400 Watt.
Sekarang, mari kita hitung dan tentukan berapa daya sebenarnya (Watt) pada instalasi listrik PLN di rumah yang berkapasitas 1300. Pengertian instalasi listrik berkapasitas 1300, lebih banyak dimengerti (secara awam) dengan 1300 Watt. Bukan 1300 VA. Beberapa sumber menyatakan bahwa yang benar adalah 1300 VA dan bukan 1300 Watt.
Seandainya memang berbeda, berarti instalasi listrik terpasang sebesar 1300 VA yang merupakan daya semu, harus dikalikan dengan nilai Faktor Daya sebesar 0,8 (?) untuk mendapatkan nilai daya sebenarnya. Sehingga, kapasitas dari instalasi listrik terpasang hanya sebesar 1300 x 0,8 = 1040 Watt.
Benarkah demikian?
Saya tidak tahu dan tidak pernah mengukur atau men-test total kapasitas daya listrik di rumah saya. Praktis, saya tidak mengetahui kebenaran dari teori di atas.
Bagaimana menemukan nilai untuk dijadikan parameter kapasitas stabilizer yang hendak dipasang?
Saya mencoba mengambil jalan tengahnya dengan menggunakan nilai tertinggi, yaitu nilai parameter kapasitas listrik yang harus di-cover adalah 1300 Watt (bukan 1040 Watt).
Jika kapasitas stabilizer harus lebih besar 25% dari instalasi daya sebenarnya yang terpasang di rumah, maka kapasitas kebutuhan Watt dari stabilizer adalah :
1300 / 0,75 = 1733,33 Watt
Jika di konversi ke dalam satuan VA, akan menjadi :
1733,33 / 0,8 = 2166,67 dibulatkan ke atas : 2167 VA
Jadi kapasitas daya VA terendah dari stabilizer yang hendak dipasang di rumah berdaya 1300 sebaiknya 2167 VA. Seandainya stabilizer dengan kapasitas tersebut tidak ada, diusahakan menggantinya dengan kapasitas yang lebih tinggi (>=2500 VA). Tindakan ini diambil untuk menjaga kemungkinan kapasitas asli unit stabilizer itu sendiri lebih rendah dari yang tertulis pada kemasannya.
Kualitas stabilizer, dalam kasus ini, sangat menentukan performa akhir dari kualitas daya listrik yang dihantarkan ke dalam instalasi kabel di rumah. Harga stabilizer berkualitas bagus (branded), cukup tinggi.
Jika anda tidak mengalami masalah dengan tingginya harga yang harus dibayarkan, perlu dipastikan kredibilitas dari toko / penjualnya. Terlalu banyak produk stabilizer branded “aspal” beredar dipasaran dan digunakan sebagai kesempatan dalam mengeruk keuntungan dari ketidaktahuan konsumen oleh produsen yang tidak bertanggung jawab.
Seandainya harga tinggi merupakan masalah bagi anda, saya sarankan untuk membeli unit non-branded namun produk pabrikan asli dan memiliki standar QC (kontrol kualitas) sendiri, daripada produk branded yang tidak diketahui secara pasti keasliannya.
Biasanya, produk non-branded seperti itu memiliki kualitas “sedikit” lebih rendah dibandingkan produk asli dari branded terkenal. Cara menyiasatinya adalah dengan menaikan standar kapasitas dari yang kita perlukan (lebih tinggi setingkat). Umumnya, unit berkapasitas lebih besar memiliki kualitas dan ketahanan lebih tinggi (di atas kualitas unit yang kita butuhkan).
Sebenarnya, agak sulit untuk sepenuhnya menimpakan kesalahan atas rendahnya kualitas sebuah produk selalu pada penjual / produsen. Mayoritas dari mereka lebih berfokus pada kelancaran dan distribusi barang yang mereka jual. Jarang yang memiliki pengetahuan teknis secara detail tentang barang dagangan mereka. Terlebih lagi untuk produk seperti stabilizer yang “jeroannya” dibungkus dengan casing.
Oleh sebab itu dalam menentukan kualitas sebuah produk, mereka lebih berpedoman pada keluhan yang disampaikan oleh konsumen. Semakin sering keluhan diterima, semakin rendah kualitas sebuah produk. Demikian juga sebaliknya.
Lebih lanjut mengenai Faktor Daya
Terdapat kemungkinan bahwa anjuran untuk menaikkan kapasitas stabilizer lebih besar 25% dari kapasitas daya listrik terpasang di rumah adalah untuk menambah nilai Faktor Daya sebesar 0,8 yang dimilikinya (stabilizer). Hal ini menjadikan stabilizer memiliki besaran kapasitas daya sebenarnya (minimal) sama dengan kapasitas daya sebenarnya dari listrik yang terpasang di rumah. Dari beberapa informasi yang saya peroleh, pada umumnya, besaran nilai Faktor Daya berada pada kisaran 0,8 (terendah) hingga 1 (tertinggi).
Namun, nilai Faktor Daya dapat lebih kecil dari 0,8. Tinggi-rendahnya nilai Faktor Daya akan mempengaruhi jumlah daya yang dikonsumsi oleh perangkat elektronik. Semakin kecil nilai Faktor Daya, semakin besar jumlah daya yang dikonsumsi. Beberapa informasi mengenai UPS yang saya dapatkan, nilai Faktor Daya sebesar 0,7 merupakan nilai cukup ideal bagi sebuah UPS. Dari semua informasi-informasi tersebut, saya menyimpulkan bahwa terdapat satu area / ruang yang cukup luas untuk dapat dipahami sepenuhnya mengenai Faktor Daya.
Logika gampangnya adalah jika kapasitas listrik terpasang di rumah sebesar 1300 VA dengan nilai Faktor Daya sebesar 1, maka besar daya sebenarnya adalah 1300 Watt. Sehingga untuk meng-cover-nya, dibutuhkan stabilizer berkapasitas minimal 2167 VA sebagaimana yang telah dicontohkan sebelumnya.
Seandainya kapasitas listrik terpasang sebesar 1300 VA dengan Faktor Daya sebesar 0,8; maka dibutuhkan stabilizer berkapasitas VA sedikit lebih kecil untuk meng-covernya. Jadi, jika anda merasa yakin kapasitas listrik terpasang di rumah sebesar 1300 VA memiliki Faktor Daya sebesar 0,8; cukup menggunakan stabilizer berkapasitas minimal 1733 VA saja.
Saya sendiri tidak mengerti bagaimana caranya mengetahui dan menentukan nilai dari Faktor Daya ini.
Terlalu jauh (menurut saya) untuk mempelajari teknik kelistrikan secara lebih mendalam hanya sekedar demi memenuhi kebutuhan kualitas listrik yang lebih baik di sebuah rumah pada umumnya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi dari ketidaktahuan tersebut, saya mengambil jalan tengah (langkah aman) dengan mengasumsikan kapasitas listrik terpasang di rumah menggunakan satuan Watt bukan VA (sebesar 1300 Watt). Sehingga, dibutuhkan kapasitas stabilizer jauh lebih besar dari yang (mungkin) semestinya terpasang (>= 2167 VA).
Seandainya ada argumen yang menyatakan cara seperti ini tidak / kurang tepat, saya tidak terlalu mau memikirkan atau pun menanggapinya. Selama tindakan yang telah dilakukan masih berada pada jalur yang benar (tidak membahayakan), tidak merugikan atau melanggar hukum, serta secara umum menghasilkan satu keadaan lebih baik; bagi saya, layak untuk dicoba.
Memasang stabilizer
Saya memasang unit stabilizer pada jalur kabel yang keluar dari kotak MCB di dalam rumah. Jadi keluaran daya listrik dari meteran, mengalir masuk ke MCB dalam rumah. Keluaran daya dari MCB, dialirkan sebagai masukkan daya untuk stabilizer. Keluaran daya listrik dari stabilizer inilah yang kemudian disebarkan ke seluruh rumah.
Ilustrasinya :
Sebelum :
Setelah :
Untuk mengerjakannya, saya menggunakan jasa seorang pensiunan pegawai lapangan PLN. Total biaya yang harus saya keluarkan hingga semua perangkat, peralatan tambahan dan jasa pemasangan selesai ± Rp. 1.000.000,-.
Tahun 2012 adalah tahun ke -7 sejak instalasi itu dikerjakan dan menyala non-stop selama 24 / 7, dan berjalan normal tanpa gangguan berarti.
Pengertian dari “berjalan normal tanpa gangguan berarti” adalah selama hampir tujuh tahun, kerusakan perangkat elektronik hanya terjadi pada dua unit kipas pendingin audio saja. Saya memiliki 6 unit kipas audio terpasang di rumah dan semuanya aktif beroperasi setiap hari pada jam-jam tertentu secara bergilir. Saya berpendapat, kerusakan pada dua unit diantaranya, lebih cenderung pada produksi unit yang kurang sempurna daripada efek yang ditimbulkan oleh daya listrik. Karena 4 unit yang tersisa masih beroperasional secara normal.
Percobaan sangat sederhana yang pernah dilakukan untuk membandingkan keadaan sebelum dan setelah instalasi adalah menyalakan lampu bohlam 5 watt selama 24 jam. Sebelum instalasi, rata-rata umur bohlam ± 2 bulan saja. Setelah instalasi, rata-rata umur lampu bohlam ± > 6 bulan. Hal lain yang terasa berbeda adalah penggantian lampu SL (lampu hemat energi) yang biasanya dilakukan setahun sekali, menjadi > 3 tahun sekali untuk pemakaian dalam jumlah jam yang sama (± 8 jam per hari) dan itu dilakukan pada rumah lampu yang sama.
Jika lampu bohlam yang jelas terlihat tidak memiliki unit stabilizer internal, dapat bertahan lebih lama, tentu saja perangkat elektronik yang sudah dilengkapi unit stabilizer internal (mis. televisi / lemari es) dapat bertahan lebih baik dari lampu bohlam.
Untuk anda yang terbiasa mengerjakan kebutuhan pemasangan alat-alat listrik sederhana, saya rasa, tidaklah sulit untuk memasang sendiri stabilizer berkapasitas di atas 1500 VA. Karena unit dengan kapasitas di atas 1500 VA memang berbeda pemasangannya dengan unit yang berkapasitas sama atau lebih rendahnya.
Seandainya anda tidak pernah berurusan dengan kelistrikan, lebih baik untuk menggunakan jasa orang yang mengerti untuk melakukan instalasi stabilizer.
Selain perangkat unit dari stabilizer itu sendiri, anda membutuhkan beberapa meter kabel dan rak kecil sebagai tempat tersendiri dari stabilizer agar terlindung dari jangkauan dan tidak membahayakan anak-anak. Jangan menempatkannya pada rak / lemari yang tertutup rapat. Sebaiknya, diletakkan pada tempat dimana kondisi keseluruhan unit dapat langsung terlihat dari kejauhan tanpa harus mendekatinya.
Pada artikel Skema Pemasangan Stabilizer, telah saya sertakan beberapa ilustrasi gambar skema jalur kabel pemasangan stabilizer kelas 3000VA. Baik skema dasar maupun pengembangannya. Anda dapat melihatnya untuk memperoleh gambaran yang lebih baik.
Untuk cara memasang sendiri dan cara pemakaian stabilizer pada umumnya di rumah tinggal, dapat anda temukan ulasannya di artikel : Mengerjakan Sendiri Pemasangan Stabilizer di Rumah.
Jenis Stabilizer
Dari informasi yang saya peroleh dari internet, ada 4 jenis stabilizer yang dapat digunakan untuk kebutuhan skala rumah tinggal, yaitu servo-motor, relay, digital-relay dan ferro-resonant. Dari keempat jenis stabilizer tersebut, saya hanya mengenal dua jenis diantaranya, yaitu : servo-motor dan relay.
Jenis stabilizer yang saat ini terpasang di rumah saya dan menjadi pembahasan pada artikel ini adalah servo-motor berkapasitas 3000 VA. Sebelumnya, saya menggunakan jenis stabilizer berkapasitas <= 1000 VA, baik servo-motor mau pun relay.
Adakah perbedaan antara jenis servo-motor dengan relay?
Secara teori, teknis stabilizer jenis servo-motor memiliki kemampuan lebih baik dari jenis relay. Secara praktek (dari yang saya alami), pada kapasitas <= 1000VA, kedua jenis stabilizer ini memiliki kemampuan mirip. Perbedaannya hanya dari bunyi / suara yang “terdengar” saat terjadi kenaikan-penurunan voltase.
Setelah terjadi bunyi beberapa kali (saya tidak memperhatikan berapa kalinya) akibat proses penyesuaian voltase pada waktu yang berbeda, kemampuan kedua jenis stabilizer <= 1000VA dalam menetralisir ketidakstabilan voltase berkurang. Stabilizer berangsur rusak setelah 2 – 3 tahun kemudian. Dimulai dari sikring putus, kemudian indikator volt-meternya mati hingga akhirnya keseluruhan unit sama sekali tidak berfungsi. Bagaimana teknis terjadinya pengurangan kemampuan stabilizer ini sampai akhirnya rusak total, saya tidak mengerti.
Pada stabilizer 3000VA yang saat ini terpasang, peristiwa lonjakan dan penurunan voltase pernah dialami hingga kondisi cukup ekstrim. Saat terjadi lonjakan voltase, berlangsung cukup lama untuk saya mengetahui dengan melihat indikator unit volt-meter yang terpasang di stabilizer menunjuk pada posisi angka ± 240 Volt. Sama dengan penurunan voltase yang “drop” hingga pada posisi angka ± 170 Volt.
Kondisi stabilizer tidak berubah setelah mengalami kedua kondisi ketidakstabilan voltase ekstrim tersebut. Tetap menjalankan tugasnya menstabilkan voltase dan masih berfungsi dengan baik. Saya mendapat kepastian itu karena pernah terjadi lagi beberapa kali lonjakan dan penurunan voltase setelah kedua kejadian tersebut. Tidak ada perubahan performa pada semua perangkat elektronik yang ada di rumah dan tetap dapat digunakan dengan normal.
Apakah nilai voltase yang menjadi keluaran stabilizer tetap 220 Volt saat terjadi lonjakan / penurunan voltase?
Informasi yang saya peroleh dari lembar manualnya, stabilizer masih beroperasi dengan keluaran voltase bertambah / berkurang hingga kisaran prosentase tertentu. Aliran listrik akan otomatis diputuskan saat voltase berada diluar range (batas) yang dapat ditoleransi oleh stabilizer.
Saya tidak tahu apakah dalam prakteknya jenis stabilizer lainnya dengan kapasitas sama memiliki kemampuan dan performa yang sama, lebih tinggi atau lebih rendah dibanding jenis servo-motor. Melihat kondisi perangkat elektronik yang masih berfungsi dengan normal di rumah selama ini, saya rasa, stabilizer jenis servo-motor dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik hingga tingkat kualitas bisa diterima dengan baik oleh mayoritas perangkat elektronik skala rumah tinggal pada umumnya.
Jadi…?
Bukan perkara gampang bagi seorang awam dibidang kelistrikan seperti saya untuk memutuskan tindakan yang harus dikerjakan saat menghadapi masalah dengan listrik. Ketidaktahuan tentang manfaat stabilizer dan cara pemakaiannya, cenderung berakhir dengan sebuah kesia-siaan. Saya berharap uraian di atas dapat membantu memberikan gambaran bagi sesama awam dibidang kelistrikan untuk dapat memanfaatkan stabilizer guna kepentingan dan keamanan selama pemakaian listrik di rumah.
Tidak perlu ragu untuk memasang stabilizer. Manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan biaya untuk memasangnya.
Selamat mencoba! 🙂
Sehubungan masuknya e-mail spam yang kian masif, kolom komentar terpaksa saya tutup. Bagi Anda yang hendak menanyakan topik perihal stabilizer sebagaimana dideskripsikan di artikel ini, bisa disampaikan pada kolom komentar di bagian Q & A.
Harap maklum dan terimakasih atas pengertiannya. 🙂
Thanks for info nya _/\_
Salam super….artikel yg sangat menarik
artikel yang sangat-sangat bermanfaat.
Saya juga rencananya akan memasang stabilizer 5000VA untuk rumah saya yang berdaya 1300watt. 😀
Thanks bro, good luck dengan rencananya. 😀
mantep nih artikel. saya kebetulan lagi nyari2 data mengenai instalasi listrik di rumah makan saya. tapi saya ada pertanyaan pak, kalau ditempat bapak 7-8 tahun lalu pemasangan dengan MCB+stabiliser++jasa orang listrik habis sekitar Rp.1.000.000, nah klo tahun sekarang (2013) , kira-kira habis berapa ya? patokannya listrik saya 2.200 VA. rata-rata biaya yang saya keluarkan bapak bisa prediksi ga ya? biar saya gak di tembak harga mahal.
Pada saat memasang stabilizer di rumah sendiri tahun 2005, perincian biaya yang saya keluarkan kira-kira adalah sbb. : 1 unit stabilizer 3000 VA = Rp. 700.000,-, 4 meter kabel NYM 3 x 2,5 mm = Rp. 24.000,- , 1 batang besi siku (untuk rumah stabilizer) = Rp. 75.000,-, biaya upah pemasangan stabilizer = Rp. 75.000,- dan sisanya biaya transport.
Pada kasus seperti anda, menurut saya, lebih baik anda mengunjungi satu / beberapa toko khusus penyedia perlengkapan listrik di kota anda yang kredibilitasnya sudah cukup dikenal luas. Anda dapat langsung berbicara kepada pemilik toko mengenai apa yang anda inginkan. Mereka “pasti” dapat menyediakan sesuai kebutuhan anda, baik dari segi alat-alat listrik hingga jasa pemasangannya.
Dari pengalaman saya, pemilik toko-toko seperti itu, sangat profesional dalam melayani konsumen. Mereka tidak perduli siapa anda, berapa dana yang anda miliki, dan apa usaha yang anda jalani. Mereka akan melayani anda sebaik mungkin, selama mereka mengerti apa yang anda kehendaki. Mereka dapat langsung menyesuaikan dan menginformasikan antara budget dengan barang yang anda inginkan berdasarkan kualitas. Negosiasi harga adalah hal biasa dan lumrah bagi mereka. Tidak perlu mengkhawatirkan mereka akan membohongi anda, karena konsumen adalah unsur utama bagi hidup-matinya usaha mereka. Bukti dari kredibilitas toko menunjukkan kualitas pemilik toko dalam menghadapi dan melayani konsumennya.
Semoga saran saya dapat membantu.
Maaf mau tanya, stabilizer saya jatuh k lantai, tadinya mau bersih2 pas saya mau ambil barang bekas saya tarik eh trnyata diatasnya itu stabilizer trs jatuh k lantai.. Dikira masih nyala, tapi kelamaan bbrpa jam ko bau gosong y apakah stabilizernya kepanasan dan trbakar?apakah colokan kulkas yg dicolokkin k stabilizer aman? Saya hawtr, smoga tdk trjadi apa2
Selamat malam, Nay.
Stabilizer tersebut sudah rusak karena terjatuh.
Mengenai kondisi kulkas Anda, semestinya tidak masalah. Lepaskan steker kulkas yang menancap pada stabilizer. Kemudian tancapkan ke stopkontak. Biarkan selama setengah jam sampai satu jam.
Jika setelah satu jam kemudian kulkas masih dingin, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Anda cuma perlu beli stabilizer baru sebagai pengganti yang rusak.
Salam. 🙂
Artikelnya pas dgn apa yg saya cari nih. saya juga sdg mcari stabilizer 3000va.
btw boleh tau merk stabilizer yg anda pakai? soalnya sayang aja kalau uda beli ternyata kurang bagus/cepat rusak.
kalau.bisa sih sekalian tempat belinya.
Tidak seperti dulu, saat ini beberapa merek stabilizer dengan kualitas “cukup” bagus sudah banyak diiklankan di internet. Anda dapat mencatatnya dan mengunjungi toko listrik yang anda kenal (memiliki kredibilitas). Tanyakan merek stabilizer yang biasa dibeli pelanggannya dan bisakah untuk mendapatkan unit dengan spesifikasi yang anda inginkan. Tanyakan juga perlakuan “after sales”-nya.
Kebanyakan barang-barang seperti ini, diimpor langsung oleh supplier yang kemudian didistribusikan ke toko-toko. Selanjutnya, semua keluhan konsumen sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemilik toko. Pemilik toko berkredibilitas, tidak akan mau menyediakan / melayani permintaan barang tanpa mendapat jaminan after-sales dari suppliernya. Mereka tidak akan mempertaruhkan kredibilitas usaha mereka hanya demi sedikit keuntungan. Kalau pun mereka berani mengambil resiko itu, semata-mata dikarenakan hubungan yang “sangat” baik dengan konsumennya.
Semoga penjelasan saya dapat membantu.
kalau bgt, bisa tolong pm ke email saya
mohon tanya, saya pakai stavol merk Power Lite made in Vietnam, 5 kVA. Listrik di rumah saya 2200 watt. Sebelum saya pakai stavol, saya bisa menyalakan mesin cuci (dg air panas) dan AC serta beberapa alat elektronik lain bersamaan. Tapi setelah pasang stavol, mesin cuci sama lampu saja kok meteran PLN nya turun ya (mati listrik)? Saya juga perhatikan selama mesin cuci berjalan, ada beberapa kali jarum Ampere bergerak dari 2 ke 10 atau bahkan lebih (padahal daya 2200 harusnya max 10 A kan ya). Tetapi itu hanya terjadi sekitar semenit, lalu kembali lagi ke 2 A… berkali2 selama mesin cuci berjalan, setelah beberapa kali baru listrik mati (jadi listriknya tidak langsung mati pada saat mesin cuci dinyalakan).
Staff toko yg menjual stavol sempat saya panggil, menurutnya instalatur yg memasang stavol saya salah instalasi. Karena ada 2 kabel input, tapi hanya 1 output. Tapi setelah saya tanyakan ke instalatur saya, dia bilang itu karena netralnya dari dalam stabilizer sudah digabung. (ga ngerti dia ngomong apaan…)
Pertanyaan saya:
1. Ini masalah stavol saya payah, instalasi tidak benar, atau daya saya kurang? Kalau daya saya kurang, knp sebelum pasang stavol tdk apa2?
2. Kalau saya harus tambah daya menjadi 3500, apakah stavol 5 kVA cukup? Katanya kapasitas stavol sebenarnya hanya 50% dari yg ditulis…
3. Jika saya tambah daya dan ternyata stavol saya tidak kuat, bagaimana saya tahu? APa listrik mati atau bagaimana?
Biasanya, kabel dari meteran PLN adalah NYM 3 x 2,5 mm. Maksudnya, isi kabelnya ada tiga dan dibungkus dengan tiga warna berbeda yaitu : hitam, biru dan kuning. Dari ketiga isi kabel itu, yang digunakan untuk keperluan stavol hanya dua yaitu hitam (aktif) dan biru (netral).
Saya coba untuk mendeskripsikan dulu logika pemasangan kabel untuk instalasi stavol secara sederhana.
Asumsikan anda berdiri dengan posisi unit meteran PLN ada di sebelah kiri anda. Kabel dari meteran PLN yang masuk ke dalam rumah dipotong. Potongan kabel sebelah kiri mengarah ke meteran PLN dan sebelah kanan mengarah ke instalasi kabel dalam rumah. Ujung potongan kabel sebelah kiri digunakan untuk dipasang pada bagian input stavol dan ujung potongan kabel sebelah kanan digunakan untuk dipasang pada bagian output stavol.
Kedua ujung kabel itu harus dipasangkan sesuai dengan panel input dan output yang ada dibelakang stavol. Warna panel biasanya merah(+) dan hitam(-). Panel warna merah untuk kabel warna hitam. Panel warna hitam untuk kabel warna biru. Jumlah kabel yang dipasang pada panel dibagian input, harus sama dengan jumlah yang dipasang pada panel dibagian output. Posisi warna kabel yang dipasang di bagian input (hitam dan biru), harus sama dengan warna kabel yang dipasang dibagian output.
Sedangkan untuk kabel warna kuning disambung kembali tanpa melalui stavol.
Sudah, cuma itu saja. Bagaimanapun tekhnik pemasangan kabel yang dilakukan, logikanya harus seperti itu.
Saya berpendapat sama dengan staff toko penjual stavol, kesalahan ada pada kabel dibagian outputnya. Seharusnya ada dua kabel, bukan satu. Tekhnologi stabilizer (stavol) hanya berfungsi menstabilkan tegangan (voltase) listrik. Untuk kebutuhan skala rumah tinggal, apapun merk dan berapapun besar kapasitasnya, tekhnologi dasarnya sama saja. Demikian juga urutan kabel yang terpasang, sama seperti yang saya deskripsikan diatas. Maaf, saya belum pernah mendengar stavol memiliki tekhnologi sebagaimana yang dikatakan oleh instalatur anda (netral sudah digabung). Menurut saya, dia sama sekali tidak mengerti apa yang telah dikatakan dan dikerjakan. Tidak ada yang salah dengan kapasitas daya listrik 2200VA terpasang di rumah maupun Power Lite 5 Kva anda. Instalasi stavolnya yang tidak benar.
Nilai ideal dari kapasitas Watt stavol adalah 25% lebih besar dari listrik terpasang (dalam hal ini 2200 Watt), yaitu sebesar 2200 + (2200 x 0,25) = 2750 Watt yang dikonversikan ke satuan VA menjadi 2750 / 0,8 = 3.437,5VA. Nilai itu < 46% dari kapasitas Power Lite 5000VA anda (5000VA x 0,8 = 4000 Watt).
Memang benar, saya tidak tahu bagaimana kualitas dan kapasitas asli stavol anda. Kalau kualitasnya rendah dan / atau kapasitas aslinya hanya 50% (2000 Watt), perkiraan saya, saat ini sudah ada bagian dalam stavol yang hangus terbakar dan listrik di rumah anda pun sudah dalam keadaan padam sejak terjadi lonjakan voltase di atas 10 Ampere.
Sebaiknya untuk saat ini, perintahkan instalatur anda untuk mengembalikan posisi instalasi kabel listrik seperti semula. Setelah itu, jalankan semua perangkat elektronik sama seperti sebelum pemasangan stavol. Tindakan ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi instalasi kabel telah kembali seperti semula (normal).
Hanya untuk berjaga-jaga saja, saya sarankan, periksa stavol anda dengan membuka casingnya. Cukup dilihat dengan seksama untuk memastikan bahwa tidak ada bagian yang hangus didalamnya. Jika tidak ada tanda-tanda suku cadang yang hangus, berarti stavol masih berfungsi dengan baik.
Seandainya hendak dipasangkan kembali, lebih baik, anda meminta bantuan pada staff toko yang sebelumnya sempat dipanggil. Saya rasa, dia lebih mengerti apa yang sebenarnya harus dikerjakan daripada instalatur anda.
Semoga penjelasan saya dapat membantu.
Terima kasih banyak. Penjelasan Anda sangat membantu 🙂
Saya mau tanya masalah stavol di rumah , semoga bisa memberi solusi….
un tuk listrik 2200 w saya menggunakan stavol 3000va sejak +/- 4thn lalu, dan tidak ada masalah.
+/- 5 bln lalu mcb di meter pln “jepret” , dan tidak bisa nyala. sudah dicari titik yg mungkin terjadi korslet namun tidak ada. Akhirnya dicoba sambung langsung tanpa STAVOL ( kabel biru ke biru dan hitam ke hitam), ternyata listrik menyala dengan baik, sehingga perkiraan saya masalah ada di stavol.
Stavol sudah diperiksa oleh teknisi dan tidak ada kerusakan( menurut dia). Akhirnya dicoba pasang lagi namun belum disambung ke instalasi rumah (output masih kosong). ternyata tidak “jepret” dan motor stavol berfungsi dgn baik. Namun pada saat disambungkan ke instalasi rumah,kembali “jepret”.
KECUALI kalau penyambungan kabelnya dibalik, INPUT di stavol (+) ke biru pln dan (-) ke hitam pln ; sedangkan OUTPUT di stavol (+) ke hitam instalasi rumah dan (-) ke biru instalasi rumah.
Listrik menyala dengan baik, lampu2 lebih terang dan mudah/cepat nyalanya.
Masalah lain timbul, pada saat menggunakan water heater (daya max 1500w) tidak berapa lama mcb di meter pln kembali “jepret”…..padahal sebelumnya tidak ada masalah ini. Saat menggunakan water heaterpun tidak alat2 listrik lain yg nyala yg dapat menyebabkan overload..
Akhirnya saat ini tidak menggunakan stavol, padahal tegangan listrik anjlok cukup jauh pada saat sore/malam hari.
Saya berencana memasang ohm saklar , agar pada saat menggunakan water heater, penggunaan listrik langsung dari pln, sesudah itu baru di switch ke stavol. apakah cara ini bisa dan aman dilakukan?
Demikian masalahnya, terimakasih dan saya tunggu tanggapannya….
Bingung saya membaca kasus yang anda alami, apalagi anda yang mengalaminya ya… (LOL)? Maaf, saya tidak memiliki jawaban yang pasti untuk anda saat ini. Namun, ada sedikit teori yang dapat saya sampaikan mengenai kapasitas stabilizer.
Kapasitas listrik sebesar 2200 Watt, memungkinkan kita untuk menggunakan pemakaian daya maksimum hingga sebesar 2200 Watt. Kapasitas output yang dapat diakomodasi oleh stabilizer (stavol) pada umumnya adalah lebih kecil 25% dari kapasitasnya. Maksudnya, untuk stabilizer berkapasitas 2200 Watt, maka yang dapat di-cover hanya 2200 – (2200 x 0,25) = 2200 – 550 = 1650 Watt saja.
Untuk stavol 3000VA memiliki kapasitas daya sebesar 3000 x 0,8 = 2400 Watt, yang mana dapat mengakomodasi total pemakaian daya sebesar 2400 – (2400 x 0,25) = 2400 – 600 = 1800 Watt. Nilai ini lebih rendah dari kemungkinan total pemakaian daya maksimum di rumah anda yang dapat mencapai hingga 2200 Watt.
Jadi, untuk dapat meng-cover total pemakaian daya sebesar 2200 Watt, dibutuhkan stabilizer berkapasitas 2200 + (2200 x 0,25) = 2200 + 550 = 2750 Watt, dimana dalam satuan VA menjadi 2750 / 0,8 = 3434,5VA (minimal).
Jika tidak ada masalah dengan pemakaian daya tanpa melalui stavol, saya rasa, tidak ada masalah dengan instalasi listrik terpasang 2200 Watt di rumah anda (kecuali ketidakstabilan voltase pada saat sore / malam hari). Demikian juga dengan instalasi kabel yang ada. Saya memiliki dugaan yang sama dengan anda, telah terjadi kerusakan pada stabilizer. Namun, sejauh mana kerusakan yang terjadi, saya pun tidak mengetahuinya. Dalam hal ini, saya hanya berpedoman pada kenyataan urutan pemasangan kabel stavol yang ada sudah tidak benar, walau pun stavol masih dapat dipakai untuk kebutuhan selain water heater.
Mengenai rencana pemasangan switch PLN – Stavol, secara tekhnis dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Namun, sampai sekarang, saya tidak pernah menyalakan MCB pada meteran PLN tanpa terlebih dulu mematikan lampu dan melepaskan semua steker perangkat elektronik dari stopkontak. Perangkat elektronik apapun di rumah saya selalu bermasalah dengan penyalaan listrik secara langsung, baik dengan maupun tanpa perantaraan stabilizer. Jika anda tidak pernah mengalami hal yang sama, saya rasa, tidak ada masalah untuk memasang switch PLN – Stavol.
Menurut teori perhitungan kapasitas stabilizer di atas, seandainya stavol 3000VA anda benar rusak, kemudian diperbaiki, tetap tidak dapat meng-cover kapasitas listrik terpasang di rumah sebesar 2200 Watt. Kebenaran teori ini hanya berdasarkan pengalaman saya saja (PLN 1300 Watt – Stavol 3000VA). Secara tehnis, saya tidak tahu benarkah stabilizer anda rusak karena under-capacitance. Saya pun tidak pernah bisa memberikan jaminan bahwa pemasangan stabilizer berkapasitas lebih besar 3000VA pasti dapat menyelesaikan masalah anda. Namun, hanya itu satu-satunya pilihan termudah dan cukup relevan yang dapat saya sampaikan untuk anda agar dapat memastikan penyebab terjadinya situasi saat ini.
Hanya sebatas itu yang saya ketahui untuk dapat membantu anda, semoga dapat menjadi sedikit masukan bagi anda guna menemukan solusi terbaik dalam membenahi permasalahan yang sedang dihadapi.
NB: Mohon maaf seandainya e-mail balasan saya berkali-kali muncul di inbox anda. Ada permasalahan di jaringan internet saya.
Ya…..memang membuat bingung…. sepertinya teknisi yg memeriksa agak keliru saat diagnosa penyakit stavol; mungkin memang ada yang salah/rusak…..
saya akan coba dengan stavol baru yang kapasitasnya 3500VA, seperti hitung2an anda…..
terimakasih atas informasinya….saya tunggu ulasan2 berikutnya yang pasti bermanfaat ….
Salam…
Saudara Ricky,
Mohon maaf, saya telah membuat kesalahan pada e-mail balasan mengenai perhitungan kapasitas stabilizer. Seharusnya :
(2200 / 0,8) / 0,75 = 2750 / 0,75 = 3666,67 VA dibulatkan menjadi 3667 VA
Sehingga, jika di-reverse (dibalikkan) pada kapasitas Watt yang harus di cover menjadi :
(3667 x 0,8) x 0,75 = 2933,6 x 0,75 = 2200,2 Watt.
Jadi kapasitas (minimal) stabilizer yang dibutuhkan adalah 3667 VA, bukan 3434,5 VA.
Harap anda memaklumi kesalahan perhitungan yang telah saya lakukan sebelumnya.
Kemudian, ada hal lain yang cukup mengganggu saya mengenai penyebab stabilizer anda melemah di bagian output (+). Kalau bisa, coba anda periksa spesifikasi kabel yang terhubung dengan water heater. Saya menduga, penyebab melemahnya fungsi kerja stabilizer anda berasal dari bagian itu. Spesifikasi kabel yang harus terpasang disitu adalah NYM – 3 x 2, 5mm. Jika memang bukan NYM – 3 x 2,5 mm, sebaiknya anda menggantinya dengan Etherna NYM – 3 x 2,5 mm. Dalam hal ini, saya hanya mencoba untuk mengantisipasi terjadi hal yang sama dikemudian hari setelah anda menggunakan stabilizer baru.
Seandainya kabel yang terhubung memang Etherna NYM – 3 x 2,5 mm, dugaan terakhir yang menjadi penyebab melemahnya fungsi kerja stabilizer adalah pemakaian daya yang berkesinambungan di atas kapasitas stabilizer.
Terima kasih.
Saya sudah coba mencari Stavol dengan daya 3500VA , dan belum berhasil….
Pada umumnya dari 3500VA langsung ke 5000va, apakah bisa memberi informasi dimana ada yg menjual dengan daya 4000va ? (sesuai hitungan yang terbaru)
Informasi mengenai spesifikasi kabel akan saya periksa, ini hal baru bagi saya dan tidak menjadi perhatian saya sebelumnya, terima kasih untuk infonya.
Terima kasih ……
ini web yg saya temukan via google : http:…. (SENSOR by Admin!!!)
pak kalau di rumah saya listrik nya 1300 watt ideal nya stabilizer nya pake yg berapa watt pak mohon petunjuk nya pak trimakasih
Jawaban pertanyaan anda, dapat dilihat pada artikel ini bagian “Kapasitas VA Stabilizer”.
Terima Kasih.
numpang tanya bro … soalnya makin baca / cari referensi makin bingung ….
saya ada rencana untuk pasang stabilizer buar AC , hal itu karena tegangan kadang turun sampai 165 volt,
nah yang bikin bingung :
1.Ada yang berpendapat katanya AC / Kulkas yang pakai ‘motor’ tidak direkomendasikan disambung via stavol.???!!!!
2.Kemudian brapa watt stavol yang diperlukan untuk AC 3/4 PK dengan 760 watt?? apa cukup 1.000 va ??
3.MCB dirumah adalah 20 A … apakah berpengaruh dengan pemakaian stavol 1.000 va ??
terima kasih
Saya tidak mengerti dan tidak pernah mendengar pernyataan mengenai perangkat elektronik berbasis motor tidak disarankan untuk didukung dengan stabilizer (stavol). Kurang gaul kaleee…. (LOL). Memang benar, saya tidak pernah mendengarnya.
Saya memiliki sedikit pengalaman dalam menjalankan bengkel furniture (home industry). Saat itu saya memasang stavol 5000 VA untuk seluruh rumah (10 Ampere / 2200 Watt). Jadi, selain untuk kebutuhan mendukung mesin di bengkel, juga untuk perangkat elektronik di dalam rumah. Dalam hal ini, saya menemukan, keberadaan stavol lebih cenderung untuk melindungi kepentingan perangkat elektronik dalam rumah (tv, decoder tv cable, termos listrik, komputer dll) dari pengaruh pengoperasian mesin (mesin serut, kompresor, mesin gergaji dll) yang tidak konstan. Bagaimana tekhnis proses kerja stavol melakukan semua itu, saya tidak tahu. Saya hanya menemukan kenyataan bahwa perangkat elektronik yang ada dalam rumah, tetap beroperasi dengan normal hingga saat ini.
Mengenai pemakaian stavol 1000 VA untuk mendukung pengoperasian AC, secara pribadi, saya tidak merekomendasikannya. Dua stavol berkapasitas <= 1000 VA di rumah saya yang masing-masing digunakan untuk mendukung 1 kulkas dan 1 TV, sudah tidak berfungsi (rusak). Tidak tahu apa penyebabnya. Saya memiliki sedikit teori mengenai kapasitas stabilizer pada artikel "Cara Menghitung Kapasitas Stabilizer". Pembahasan dalam artikel itu, mungkin dapat membantu anda untuk mengambil keputusan yang tepat.
Apakah tidak lebih baik untuk memasang Stavol untuk seluruh rumah dengan kapasitas minimal sebesar 7500 VA atau 10,000 VA (4400 x 0,8 x 0,75 = 7333,37 VA) saja?
thanks atas pencerahannya bro…
artikel yang saya cari dan sangat bermanfaat. saya memang kurang paham ttg listri (fisika) hehehe….jadi pertanyaan singkat saya, saya punya AC dengan 590 watt (1 PK) made in Korsel. kalau siang sering jeglek listrik karena voltase yang turun, daya dirumah 900 watt. seandainya saya pilih stavolt untuk 1 rumah dengan yang 3000 VA apakah cukup? seandainya ya, merk apa yang cocok (PM please). dirumah ada kulkas, rice cooker, TV serta wireless yang hidup bersama2, namun karena sering jeglek hal itu sudah jarang dihidupkan bersama, kadang malah cuman AC aja yang hidup, namun bisa saja tetap jeglek.
Hal ini sudah terjadi selama 2 bulanan, padahal sebelumnya tidak bermasalah sama sekali
saya sudah hunting stavolt ada yang 3000 va sekitar Rp 800 rb dan 5000 VA 1,45 jt. mohon respon berbagi. terima kasih banyak sebelumnya.
Hal yang membuat MCB meteran PLN jatuh adalah telah terjadi satu keadaan aliran arus listrik yang lebih besar dari batas kapasitas MCB. Seandainya voltase drop (turun) saat perangkat elektronik sedang menyala, biasanya, tidak menyebabkan MCB di meteran jatuh (trip). Dalam keadaan ini, perangkat elektronik (kulkas, tv, lampu) masih tetap menyala namun tidak normal (meredup). Kalau AC sedang menyala (setahu saya) akan otomatis mati atau sama sekali tidak bisa dinyalakan dalam kondisi voltase drop.
Saya tidak tahu dan hanya menduga apa yang menjadi penyebab sebenarnya kondisi listrik di rumah anda saat ini. Lebih baik anda memeriksa dulu kebenaran jalur pemasangan kabel pada box MCB. Jika sudah benar, coba diperiksa apakah ada sambungan kabel pada perangkat elektronik yang menggunakan kabel serabut berukuran kecil (seperti sambungan kabel ke rumah lampu). Jika ada, ganti dengan kabel ber-spesifikasi NYM 2 x 1,5mm. Seandainya kondisi ini telah dibenahi dan MCB meteran PLN masih trip, ada kemungkinan kondisi kabel terpasang secara umum di rumah sudah tidak mendukung lagi atau anda harus menambah daya. Jika penyebabnya adalah salah satu dari kedua kondisi tersebut dan tidak dibenahi, MCB meteran PLN akan tetap jatuh walaupun stabilizer sudah anda pasang.
Saya cenderung menyarankan anda untuk membenahi spesifikasi instalasi kabel terlebih dahulu sebelum menambah daya atau memasang stabilizer. Seandainya anda memiliki niatan tersebut, gunakan spesifikasi kabel untuk stopkontak = NYM 3 x 2,5mm dan untuk lampu = NYM 2 x 1,5mm. Kabel NYM 3 x 2,5mm sering dan biasa digunakan untuk perangkat elektronik dengan konsumsi daya yang cukup besar dengan waktu pemakaian cukup lama (AC, kulkas, microwave, oven listrik dll). Setahu saya, spesifikasi kabel ini mampu mengakomodasi pemakaian daya hingga 20 Ampere (4400 Watt). Tindakan ini dapat memberikan satu kepastian bahwa media untuk peredaran arus listrik telah terpenuhi dengan baik. Setidaknya, anda telah mempersempit kemungkinan kondisi yang menyebabkan MCB menjadi trip hanya berasal dari ketidakstabilan voltase atau kekurangan daya saja. Kalau pun pada akhirnya perlu dilakukan penambahan daya dan / atau memasang stabilizer, kondisi instalasi kabel yang ada sudah dipersiapkan untuk mendukungnya.
Untuk menentukan kapasitas stabilizer yang dibutuhkan, anda dapat menghitungnya sebagaimana yang telah saya bahas pada artikel Cara Menghitung Kapasitas Stabilizer (Single Voltase). Mengenai spesifikasi dan harga stavol yang anda sebutkan, memang demikian adanya yang saat ini beredar di pasaran.
Semoga keterangan diatas dapat membantu anda untuk menentukan tindakan dan keputusan yang lebih baik.
wah, respon yg cepat :-), saya juga ada kepikiran untuk menganti kabel2 dl, tp masih terkendala biaya sih hehe… oh ya, saya lupa menyebutkan bhw mcb yg didalam rumah adlah cl6 sdgkan yg diletakkan dekat ac sepertinya lbh besar lg oleh yg memasangkan ac tersebut (saya lupa menanyakan, dan posisi di atas jd tidak terlihat saya) sdgkan mcb PLN adalah cl4. menurut saudara bagaimana, apakah hal tersebut berpengaruh?
Respon cepat? Maklumlah… blog baru, masih sepi pengunjung… hahahahaha…
Maksud saya, untuk saat ini anda tidak perlu mengganti seluruh kabel yang ada di dalam rumah. Cukup mengganti kabel-kabel serabut berukuran kecil yang (biasanya) tersambung pada rumah lampu atau panjangan stopkontak yang ada saja. Cuma, kabel penggantinya menggunakan spesifikasi yang sama dengan yang nanti hendak anda pasang diseluruh rumah. Santai dan seadanya saja, tidak perlu terburu-buru atau dipaksakan. Itu yang saya lakukan saat membenahi instalasi kabel di rumah sendiri selama hampir 1 tahun hingga seluruhnya benar-benar beres. Kalau memang dikerjakan, nantinya pasti beres. Terserah bagaimana anda yang menjalaninya… hehehehe… 😀
Btw… mengenai kapasitas MCB, sebenarnya saya kurang mengerti bagaimana aturan main pemasangannya dalam sebuah rumah. Cuma, kalau dilihat dari fungsinya, MCB dipasang untuk menghindari kelebihan arus listrik yang masuk dan keluar dari area instalasi kabel yang melaluinya. Melihat kondisi di rumah anda, dapat diartikan bahwa seandainya terjadi kelebihan arus listrik akibat lonjakan voltase yang masuk dari meteran PLN, masih diperkenankan untuk melampaui 4 Ampere. Namun, dibatasi hingga maksimum 6 Ampere. Secara logika dan praktek, keadaan tersebut dapat membuat asupan listrik untuk perangkat elektronik di rumah menjadi tidak benar. Disamping itu, dapat mempengaruhi kualitas dan kinerja kabel seandainya yang terpasang hanya untuk mengakomodasi beban arus listrik sebesar 4 Ampere saja.
Dari kenyataan yang saya temukan, keadaan seperti di rumah anda, tidak terlalu bermasalah selama masih dibawah 6 Ampere dengan kabel terpasang menggunakan spesifikasi untuk mengakomodasi beban arus listrik yang besar (saya tidak mengerti tekhnis kerjanya). Walau pun demikian, dari segi keamanan, sebaiknya dihindari dengan memasang dan menggunakan MCB berkapasitas sama antara meteran PLN dan yang di dalam rumah.
sip, terima kasih pencerahanx. sangat membantu sekali. salam dari Borneo
mas bro gua mau tanya nih soal stabilizer gua dah pakai stabilizer yg 3000va baru seminggu gua pasang kenapa suara stabilizer nya kasar ya mas bro trus di rumah gua daya nya 1300va and kira2x stabilizer gua rusak nggak bro trimakasih
Kapasitas stabilizer 3000VA untuk instalasi listrik terpasang 1300VA sudah cukup. Seharusnya, tidak ada masalah untuk itu. Saya pernah diminta memeriksa 4 rumah dengan instalasi listrik antara 900VA s/d 2200VA yang menggunakan stabilizer 3000VA, semuanya tidak bersuara. Dua jenis stabilizer yang saya ketahui (relay dan servo-motor), akan berbunyi saat melakukan penyesuaian naik / turun voltase yang cukup ekstrim. Di luar kondisi itu, stabilizer tidak akan berbunyi.
Dengan asumsi stabilizer anda tidak bermasalah, penyebab terbesar timbulnya suara adalah pemasangan kabel di belakang unit stabilizer yang tidak sesuai (beda voltase). Jika hal itu sudah dikerjakan dengan benar, saya rasa, stabilizer anda memang bermasalah.
mas bro akhir nya stabilizer gua rusak di dalam stabilizer nya kaya ada percikan api trus mati total padahal gua baru beli 1 bulan yg lalu stabilizer gua merk matsumoto
permisi mau nanya gan…. dirumahku listriknya berdaya 2200, rencanaku mau tak kasi stabilizer, kira2 ukuran berapa yg pas ya gan???? trimakasih banyak sebelumnya
Terima kasih telah mengunjungi “Listrik di Rumah” dan juga apresiasi anda untuk meng-klik “Like” artikel ini,
Rumusnya 2200 / 0,8 / 0,75 = 3667VA (minimal). Karena kapasitas stabilizer yang beredar di pasaran pada nilai itu adalah 3000VA dan 5000VA, lebih baik pilih yang 5000VA. Sepengetahuan saya, tidak menjadi masalah kapasitas stabilizer yang melebihi kebutuhan. Setidaknya, sisa kapasitas dapat berfungsi sebagai cadangan unit stabilizer itu sendiri untuk mengantisipasi lonjakan voltase yang cukup ekstrim.
Sekedar saran sebelum membeli, lebih baik untuk mendapat kepastian dari penjual untuk mau memberikan garansi penggantian unit baru jika terjadi kerusakan setelah 3 hari pemasangan. Waktu penyalaan non-stop selama 72 jam, sudah cukup untuk mengetahui kualitas stabilizer yang sebenarnya. Kalau bisa, sertakan dari pihak penjual yang memasangnya. Mungkin akan dikenakan tambahan ongkos pasang, tapi anda mendapat kemudahan untuk meng-klaim seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam waktu 72 jam masa garansi.
terimakasih Gan……
boleh nanya lagi ya gan… he… he… dirumahku sekarang ditambahi 2 unit mesin fotocopy Canon IR 5000, apakah saya perlu nambah stabilizer atau saya harus gimana menurut agan??? mohon sarannya. trimakasih banyak loh gan…
Maaf, saya kurang mengerti mengenai tehnik dan konsep kerja mesin fotocopy. Dari beberapa tempat, saya sering menemukan penggunaan dua meteran listrik berbeda antara untuk kebutuhan rumah dengan kebutuhan mesin fotocopy. Apa penyebabnya, saya tidak tahu persis. Mayoritas jawaban yang saya peroleh adalah alasan ekonomis.
Saya rasa, anda perlu menanyakan langsung pada tehnisi mesin fotocopy untuk mengerti dengan lebih baik efektifitas penggunaan mesin guna mendapatkan pola pengaturan daya listrik yang lebih efisien di rumah.
Thanks bgt atas artikelnya,
Kebetulan saya mau memasang stabilizer 5000va (daya dirumah 2200watt) untuk mengcover 6 unit komputer (+- @500watt), 3 unit tivi dan 3 unit PS3, 2 Unit fan (big size +- @100watt), dan 1 unit kulkas showcase (+- 250-350watt). Yang menjadi pertanyaan, apakah stabilizer tersebut mampu untuk mengcover smua unit2 saya tersebut Pak?
Mohon pencerahannya,
salam,
SR
Stabilizer berkapasitas 5000VA sudah cukup untuk meng-cover kapasitas listrik sebesar 2200 Watt. Hal yang mengganggu saya dari tulisan yang anda sampaikan adalah konsumsi daya 6 unit PC @500 Watt yang berarti ada konsumsi daya sebesar 3000 Watt. Dengan kapasitas listrik sebesar 2200 Watt, menurut saya tidaklah cukup. Seandainya konsumsi daya monitor untuk PC tidak tersambung dengan CPU, maka jumlah daya yang dibutuhkan akan lebih besar lagi. Ini belum termasuk perangkat yang lainnya. Kecuali, anda memang telah merencanakan pengaturan pemakaian perangkat-perangkat tersebut agar total konsumsi daya tidak melebihi 2200 Watt.
Terimakah atas balasanya Pak.
Saya pun heran mengapa bisa begitu, ahahah.
padahal listrik mcb yg terpasang hanya 10A. oh iya Pak, apabila saya memakai stabilizer dengan kapasitas 10.000 VA, apakah dapat mengganggu elektronik saya?
Salam,SR
Hi,
Jika anda tidak mengetahui dengan pasti kapasitas MCB terpasang, lebih baik anda memastikan total Watt dari semua perangkat elektronik yang ada / hendak dipakai. Kemudian asumsikan total Watt tersebut sebagai daya listrik terpasang, lalu dihitung kapasitas stabilizer yang dibutuhkan dengan rumus :
Total Watt / 0,8 / 0,75 = kapasitas stabilizer
Salam
Numpang nanya juga siapa tau ada solusi untuk listrik rumah saya…
Listrik rumah terpasang 1300 Watt ( 6 Ampere ), voltase yang masuk kerumah sering drop sampai 160 volt pada malam hari. 2 hari yang lalu saya memakai stavol 3000 watt. permasalahan yang terjadi pada pemakaian malam hari pada saat voltase drop (160Volt) meteran pln jatuh padahal pada stabilizer tertera pemakaian arus baru mencapai 670 watt. namun apabila tidak menggunakan stabilizer meteran PLN tidak jatuh. yang saya tanyakan kesalahan terjadi dimana? apakah pada stabilizer atau pada mcb pln?
makasih
Dari pengalaman saya, stabilizer dapat menahan tegangan tetap pada level 220 volt pada kondisi tegangan PLN drop hingga 200 volt. Dibawah 200 volt, tegangan stabilizer akan ikut turun mengikuti tegangan PLN. Stabilizer itu sendiri memiliki parameter / ukuran terendah dan tertinggi dari tegangan yang dapat diakomodasinya untuk tetap dapat beroperasi menstabilkan tegangan. Jika tegangan yang masuk berada diluar parameter yang dimilikinya, maka MCB otomatis akan “trip”. Dari beberapa kali tegangan drop di rumah saya (<170Volt), hanya 2 kali MCB stabilizer trip. Selebihnya MCB meteran PLN yang trip. Apa yang membedakan dari penyebab MCB pada kedua perangkat tersebut trip, saya tidak mengerti.
Saya sama sekali tidak mengerti mengenai tehnik kelistrikan secara akademis. Selama ini, saya selalu membiarkan kasus perubahan voltase sepenuhnya ditangani oleh stabilizer. Anggapan saya, apapun reaksi stabilizer terhadap arus listrik yang diterimanya adalah tindakan terbaik stabilizer untuk melindungi perangkat elektronik yang ada di rumah agar terhindar dari kerusakan. Dan tindakan itu berfungsi dengan baik terhadap ketahanan perangkat elektronik di rumah saya dari awal tahun 2006 hingga sekarang (termasuk unit stabilizer itu sendiri).
baru saja saya beli stabilizer ma***yama 3000va. harga 2.25. pasang sendir dan di tampilan voltase nya sudah dgital. herannya voltnya biss sampai 236v…..
waktu cek inputnya cuma 185volt
cukup puas….
Sayang sekali saya tidak memiliki pengalaman atau referensi mengenai pemakaian stabilizer dengan display digital sebagai ukuran voltase-nya. Saya memiliki sedikit teori dan pengalaman dari nilai yang ditunjukan oleh display digital stabilizer anda.
Jika nilai voltase keluaran (output) stabilizer stabil pada kisaran nilai 230 Volt, ada kemungkinan salah satu perangkat elektronik di rumah anda memiliki standar (default) tegangan setinggi 230 Volt. Kondisi ini memungkinkan untuk berdampak pada perangkat lain yang memiliki standar tegangan 220 Volt menjadi 230 Volt. Saya pernah mengalaminya namun tidak pernah memeriksa realita kebenaran dampak tersebut pada perangkat elektronik lain. Indikasinya terlihat pada biaya bulanan rekening PLN di rumah saya membengkak secara tiba-tiba waktu perangkat dioperasikan selama 3 bulan. Semuanya kembali normal setelah pengoperasian perangkat dihentikan.
Input tegangan sebesar 185 Volt adalah memang kondisi tegangan yang masuk ke rumah anda hanya sebesar 185 Volt dari yang semestinya sebesar 220 Volt. Nilai 185 Volt ini (seharusnya) tidak tetap dan akan berubah sesuai dengan tegangan arus listrik yang masuk.
Jika nilai yang ditunjukkan display digital tidak pernah berubah ke angka 220 Volt (baik input maupun output), kemungkinannya adalah unit stabilizer diproduksi dengan tidak benar. Bukan rusak, tapi tidak sesuai standar. Saya pernah mengalaminya juga pada stabilizer dengan display analog. Cara saya mengetahui ketidakbenaran itu adalah memasang unit stabilizer dengan merk dan kapasitas berbeda secara bersamaan. Beruntung bagi saya karena saat itu penjual stabilizer mau menukarkannya dengan produk stabilizer yang berbeda.
Semoga sedikit cerita diatas dapat membawa manfaat bagi anda.
ada yang mau saya tanyakan tentang Stabilizer 1 phase dan 3 phase serta voltase inputnya….mohon bantuan jawabannya
Terima kasih atas pertanyaan yang anda berikan.
Untuk saat ini saya mohon maaf tidak dapat menjawabnya, karena saya sendiri masih mempelajari istilah phase dalam ilmu listrik. Belum banyak sumber informasi untuk saya dapat menjabarkan pengertian phase secara awam dan implementasinya dalam ruang lingkup rumah tinggal. Lebih baik anda mencari sumber lain yang lebih kompeten untuk mendapatkan jawaban pertanyaan anda.
Salam.
Mohon maaf sebelumnya….saya di rmh pasang stabilizer yang 10 000VA intalasi listtik PLN 4500 kemarin stabilizernya terbakar kira2 apa penyebab koslet tersebu…padahal pemasangan stabilizer blm begitu lama ya kira2 ada 2thn .
Mohon infonya penyebab terjadinya kebakar stabilizer tersebut….terimkasih
Salam
Ada dua penyebab stabilizer menjadi rusak, input daya dari PLN dan instalasi kabel di dalam rumah di bawah standar spesifikasi kapasitas daya listrik terpasang. Untuk input daya dari PLN, saya rasa tidak ada masalah. Karena cadangan kapasitas stabilizer milik anda cukup besar : 6000 – 4400 = 1600 Watt. Dugaan saya, ada sebagian instalasi kabel terpasang di rumah anda yang di bawah standar daya 4400 Watt. Atau, ada sambungan kabel yang tidak benar cara pemasangannya. Standar “minimal” besar kabel untuk arus listrik 4400 Watt adalah 2,5 mm untuk stopkontak / panjangan stopkontak dan 1,5 mm untuk lampu. Besar kabel di bawah standar tersebut, dapat menyebabkan kabel menjadi cepat panas. Kondisi yang sama juga terjadi jika ada cara penyambungan kabel yang salah. Tanpa keberadaan stabilizer, kondisi instalasi kabel seperti itu akan merusak perangkat elektronik yang ada. Dengan keberadaan stabilizer, efek negatif yang ditimbulkan akan mempengaruhi stabilizer terlebih dulu. Baik secara langsung (stabilizer rusak total / terbakar) maupun tidak langsung (berkurangnya kinerja stabilizer), sebelum akhirnya merusak perangkat elektronik yang ada.
Ada baiknya anda memeriksa / memperbaiki instalasi kabel terpasang di rumah agar disesuaikan untuk spesifikasi kapasitas daya listrik terpasang (4400 Watt). Instalasi kabel yang benar dengan spesifikasi besar kabel yang sesuai, akan memperbaiki kondisi arus listrik secara siginificant. Dengan ditambah pemasangan stabilizer, maka kualitas listrik akan menjadi lebih baik. Sehingga pengoperasian perangkat elektronik yang ada dapat berjalan sebagaimana mestinya dan kerusakan yang mungkin terjadi akibat ketidakstabilan voltase dapat diminimalisir.
Pembahasan secara umum mengenai hal diatas, dapat anda temukan pada artikel Cara Menghitung Kapasitas Stabilizer.
Salam.
Saya Di rumah untuk pemasangan kaber sudah memakai kabel besar smua dan setiap ruangan sudah di bagi memakai MCB apakah MCB ter sebut terlalu besar jadi ada masalah di rmh MCB nya ga turun malah yang sering turun MCB Pusan yang di meteran kira2 gimana solusinya supaya tidak terjadi lagi seperti kemarin karna saya sudah beli lg Yang 10 000 VA baru terpasang kemarin sore
Mohon saranya demi ke amanan stabilizer tersebut .Terimakasih
Salam
Saya asumsikan stabilizer anda terpasang pada jalur kabel yang keluar dari box MCB. Berawal dari keluaran stabilizer inilah pembagian arus listrik ke setiap ruangan / lantai ditentukan menggunakan MCB. Keuntungan menggunakan MCB berkapasitas besar adalah kita dapat menggunakan total kapasitas listrik terpasang (4400 Watt = 20 Ampere) untuk satu kebutuhan saja di setiap area rumah. Misalnya, rumah anda terdiri dari 2 lantai dan anda memasang MCB berkapasitas 20 Ampere untuk setiap lantainya. Dengan cara seperti ini, maka anda dapat menggunakan satu / beberapa perangkat elektronik / listrik secara bersamaan hingga total kapasitas 20 Ampere pada satu ruangan / lantai saja. Konsekuensinya, jika saat bersamaan ada pemakaian daya di ruangan / lantai yang berbeda, maka MCB meteran PLN akan “trip” (jatuh).
Kasusnya akan berbeda jika anda membatasi kapasitas setiap MCB yang terpasang dalam rumah untuk setiap ruangan / lantai. Misalnya, rumah anda terdiri dari 2 lantai, kemudian anda membagi kapasitas MCB untuk masing-masing lantai sebesar 10 Ampere. Seandainya dalam satu ruangan / lantai terjadi pemakaian daya melebihi 10 Ampere, maka hanya MCB untuk ruangan / lantai itu saja yang trip. Ini adalah kerugian membatasi kapasitas MCB untuk setiap ruangan / lantai. Walaupun kita mengetahui daya yang ada masih mencukupi karena tidak ada pemakaian daya di ruangan / lantai yang berbeda, kita tidak dapat menggunakannya karena dibatasi oleh kapasitas MCB yang hanya 10 Ampere. Namun demikian, jika terjadi masalah, efek yang ditimbulkan hanya berpengaruh untuk ruangan / lantai itu saja, tidak menyebar ke seluruh bagian rumah.
Perkiraan anda mengenai total kapasitas seluruh MCB dalam rumah terlalu besar (> 20 Ampere) yang menjadi masalah, ada benarnya. Lonjakan arus listrik yang cukup besar secara mendadak dapat menyebabkan kerusakan pada stabilizer. Membatasi kapasitas MCB untuk setiap ruangan / lantai di dalam rumah hingga total keseluruhan kapasitas MCB sama dengan yang intalasi listrik terpasang = 20 Ampere (bukan sama dengan kapasitas stablizer = 30 Ampere) adalah salah satu cara menghindari efek negatif dari lonjakan arus listrik secara mendadak langsung ke stabilizer.
Tindakan ini juga akan memperjelas keadaan sebenarnya dari instalasi kabel di setiap ruangan / lantai. Jika tindakan ini telah anda kerjakan dan terjadi kasus MCB trip di salah satu ruangan / lantai, maka anda dapat mempersempit penyebab permalasahan yang terjadi hanya pada ruangan / lantai itu saja. Mungkin juga penyebabnya adalah total pemakaian daya (Watt) perangkat elektronik / listrik yang ada dalam ruangan / lantai tersebut melebihi kapasitas MCB untuk ruangan / lantai bersangkutan. Jika bukan itu penyebabnya, maka kemungkinannya ada masalah pada sambungan antar kabel (bukan spesifikasi kabel) di area tersebut.
Namun, jika tindakan membatasi kapasitas MCB telah dikerjakan dan yang trip adalah MCB meteran PLN, maka permasalahannya ada pada input daya PLN yang tidak dapat diakomodasi oleh stabilizer anda. Untuk hal yang satu ini, saya hanya dapat menyarankan untuk menghubungi pihak PLN dan menanyakan penyebabnya.
Mohon maaf yang sebesar-sebesarnya, pengalaman saya sangat terbatas mengenai tehnik kelistrikan. Apa yang menjadi asumsi-asumsi saya diatas hanya sebatas dari pengalaman saya saja dalam mencari dan mempersempit “bugs” penyebab kerusakan pada perangkat elektronik di rumah.
Salam.
Terimakasih banyak atas info dan penjelasanya…..sangat bermanpaat untuk saya,tks
Salam
bagus banget artikelnya…..;)…. apalagi diperkaya dengan gambar mas…:)
Hahaha… terima kasih untuk apresiasi dan sarannya.
Benar apa yang anda katakan, dan saya pun sudah memikirkannya sejak lama. Banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum menaruh gambar pada artikel-artikel di situs ini. Hal utama yang menjadi perhatian saya adalah tingkat kecepatan loading-respond yang tinggi. Sehingga setiap artikel dapat diakses dengan cepat oleh pengunjung dimanapun mereka berada dengan device (perangkat keras) dan browser apapun. Selain itu, rata-rata writing content artikel yang ada cukup panjang. Ini memaksa saya untuk harus benar-benar memilah peletakkan gambar di setiap artikel agar pengunjung merasa nyaman untuk tetap membaca keseluruhan isi artikel walau menggunakan handphone sekalipun. Hingga saat ini, saya masih memikirkan strategi terbaik untuk hal peletakkan gambar berdasarkan kondisi-kondisi tersebut.
Saya sendiri akan langsung men-stop loading sebuah situs yang idle respon-nya di atas 3-5 detik… hahahaha…
Ok, sekali lagi terima kasih untuk apresiasi dan sarannya.
Salam.
bro, mau mohon bantuan sharingnya neh…kapasitas listrik di rumah 6A saya pakai stabilzer 2000VA Seharusnya minimal 3000VA (seperti jawaban yang saya baca diatas), tapi dikarenakan kondisi dana yang kurang memadai saat itu, sehingga terpaksa membeli 2000VA.
Pertimbangan saya karena untuk 6A saya hanya menggunakan 4A (maximal) karena dirumah saya hanya ada 1 kulkas dan 1 AC 3/4PK.
hanya kedua alat itu yang dipakai, dika diasumsikan perhitungan listrik yang di konsumsi adalah 100Watt (kulkas) + 550Watt = 650watt.
dan yang mengejutkan adalah pada malam hari input listrik di “kampung” saya JATUH sampai 140Volt, bahkan bisa 120Volt.
Apakah kondisi stavolt saya akan rusak dalam waktu dekat? apakah cara satu2xnya adalah UPGRADE ke 3000VA? please advise… thanks
Hal utama yang jadi pertimbangan saya dari pemasangan stabilizer di rumah adalah mencegah distribusi arus listrik ke perangkat listrik / elektronik di luar batas yang telah ditentukan. Efek kenaikan voltase di atas batas normal (biasanya) akan langsung merusakkan perangkat elektronik. Sedangkan efek penurunan voltase (biasanya) masih dapat ditolerir / tidak berpengaruh besar pada kinerja perangkat elektronik. Saat terjadi voltase turun, untuk perangkat elektronik seperti kulkas dan AC, walaupun tidak menjadikannya rusak, akan berefek pada kinerja perangkat yang semakin berat. Jika kondisi seperti ini berlangsung terlalu lama atau terlalu sering, pada akhirnya akan membuat perangkat-perangkat tersebut rusak juga. Cara yang saya lakukan untuk beradaptasi dengan kondisi seperti ini adalah mencabut steker perangkat-perangkat tersebut dari stopkontak, jika kondisi turunnya voltase telah berjalan selama > 30 s/d 60 detik. Tindakan ini cukup efektif untuk tetap menjadikan kulkas di rumah saya tetap beroperasi dengan normal sejak tahun 2003 hingga saat ini (saya tidak memiliki AC di rumah).
Stabilizer itu sendiri memiliki batas toleransi (range) atas kenaikan voltase / penurunan voltase dari listrik. Umumnya pada kisaran 140 Volt hingga 250 Volt. Pada mayoritas stabilizer, aliran listrik otomatis diputuskan seandainya voltase turun hingga melebihi toleransi batas bawah yang dimilikinya. Sama juga halnya jika terjadi kenaikan voltase, namun cenderung untuk menimbulkan kerusakan dibanding penurunan voltase. Apa yang saya alami hingga sekarang, tidak pernah terjadi kerusakan stabilizer di rumah akibat turunnya voltase.
Pengertian yang saya tangkap dari tulisan anda adalah dengan kapasitas listrik 6A di rumah, stabilizer 2000VA digunakan hanya untuk mengakomodasi kebutuhan konsumsi listrik dari “kulkas dan AC” saja. Asumsi saya atas pengertian ini, anda membuat jalur listrik dengan MCB berbeda antara untuk kebutuhan konsumsi listrik AC + kulkas dengan untuk perangkat elektronik / listrik lainnya. Stabilizer terpasang pada jalur listrik khusus untuk kebutuhan konsumsi listrik AC + kulkas saja. Jika memang kondisinya demikian, anda tinggal memasang MCB berkapasitas 4 Ampere untuk kabel keluaran ke stabilizer. Untuk MCB lainnya, terserah anda (antara 4 s/d 6 Ampere). Jadi, seandainya terjadi lonjakan voltase hingga 250 Volt, MCB akan trip terlebih dulu sebelum arus listrik mamasuki stablizer.
Karena permasalahannya sebenarnya (menurut saya) adalah apakah stabilizer 2000VA dapat bertahan jika kondisi listrik sebesar 6A mengalami kenaikkan voltase hingga 250 Volt? Hitungannya menjadi 6 Ampere x 250 Volt = 1500 Watt… Sedangkan, input daya yang dapat diakomodir oleh stabilizer berkapasitas 2000VA adalah 2000 VA x 0,8 x 0,75 = 1200 Watt. Jika input daya ke stabilizer dibatasi hingga di bawah 1200 Watt (4 Ampere), kecenderungan lonjakan voltase listrik (4 Ampere x 250 Volt = 1000 Watt) untuk merusak stabilizer dapat diminimalisir.
Salam…
mohon sarannya
listrik saya daya 2200, stavolt 3000va tapi tegangan pln siang 180volt dan malam 140volt…..(skema: pln – stavolt – rumah)
pertanyaan..
1. apakah pompa air otomatis 800 watt bisa berfungsi normal pada malam hari, jika dipakai selama 4 jam
2. apakah stavolt bisa rusak jika dipasang selama 24 jam terus menerus dengan beban 900watt(ac, kulkas, dll) dgn tegangan pln140volt
Ada perangkat elektronik / listrik jenis tertentu yang memiliki toleransi batas bawah voltase cukup rendah untuk dapat beroperasi secara normal. Jadi, selama level penurunan voltase masih dalam batas yang dapat ditoleransi, perangkat akan tetap beroperasi dengan normal. Perangkat yang saya pernah ketahui dan miliki dengan fitur seperti ini adalah televisi. Demikian juga halnya dengan stabilizer / stavol di rumah saya. Jika pompa air anda tidak memiliki toleransi untuk beroperasi di level tegangan 140 volt, menurut saya, kinerjanya sudah pasti di bawah normal saat voltase di rumah 140 Volt.
Untuk pertanyaan yang kedua, saya belum pernah mencoba stabilizer ber-default 220 volt untuk dioperasikan pada tegangan 140 volt selama 24 jam non-stop. Saya tidak pernah mendengar maupun mengetahui ada pabrikan pembuat stabilizer yang meng-iklan-kan produknya dengan kemampuan seperti itu. Mungkin penjual tempat dimana anda membeli stavol dapat memberikan jawaban yang lebih pasti.
Salam.
Terimakasih banyak atas info dan sarannya untuk pertanyaan no 1
untuk pertanyaan no 2 maksud saya apakah stavolt bisa rusak jika beban 900 watt dipasang terus menerus dengan penggunaan pompa air otomatis…
Kalau boleh saya perjelas pertanyaan anda, “Apakah stavol bisa rusak jika beban 900 Watt dipasang terus menerus BERSAMAAN dengan penggunaan pompa air otomatis 800 Watt?”. Jika memang demikian pertanyaannya, maka tinggal dihitung saja kapasitas Watt yang dapat diakomodir oleh stabilzer 3000VA adalah 3000 x 0,8 x 0,75 = 1800 Watt. Beban daya yang terjadi saat pompa air beroperasi adalah 900 Watt + 800 Watt = 1700 Watt. Jadi, stabilizer anda masih memiliki cadangan kapasitas sebesar 100 Watt. Saya rasa, kondisi ini masih dapat ditolerir oleh stabilizer anda.
Apakah turunnya tegangan hingga 140 volt dapat menimbulkan efek negatif (kerusakan) pada stavol dan perangkat elektronik / listrik di rumah anda? Bisa saja. Kapan dan secepat apa terjadinya, sangat tergantung pada ketahanan dan toleransi perangkat elektronik / listrik (termasuk stavol) tersebut beroperasi dalam kondisi voltase drop.
Bagaimana agar tegangan listrik dapat stabil pada level 220 volt? Memasang stabilizer adalah hal terbaik (yang saya ketahui) dapat kita kerjakan untuk menahan / memperlambat percepatan waktu terjadinya kerusakan perangkat elektronik di rumah. Walau pun demikian, dengan keadaan seperti itu, sulit menggantungkan harapan sepenuhnya kepada stabilizer. Karena, stabilizer sendiri termasuk perangkat elektronik juga. Cara terbaik adalah menghubungi pihak PLN untuk memperbaiki kondisi tegangan listrik pada level yang seharusnya (220 Volt).
Salam.
Mohon saran.
Ac saya 1 pk 925 watt. Voltase sering trun hingga 140 volt dan rata rata tiap hari 195 . Berapa ampere mcb yang pas untuk menghindari krrusakan ac
Pengertian saya mengenai fungsi MCB adalah menjaga terjadinya “overload” arus listrik dalam jaringan kabel. Overload (kelebihan) arus listrik ini biasanya dan paling sering diakibatkan oleh lonjakan voltase (tegangan listrik naik secara mendadak).
Menurut saya, berapa pun besar ampere dari MCB yang terpasang di rumah anda, tidak akan bermasalah pada AC anda. Selama tidak terjadi lonjakan voltase yang cukup ekstrim, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Permasalahan yang sekarang berlangsung adalah rata-rata besar tegangan listrik hanya 195 volt setiap harinya. Ini menyebabkan kemampuan AC di rumah anda dalam proses mendinginkan ruangan relatif lebih lama dari pada saat kondisi voltase sedang normal (220 volt). Kondisi ini sama sekali tidak ada keterkaitannya dengan fungsi MCB untuk mencegah kerusakan AC.
Salam.
terima kasih atas semua sarannya.
pak om…tlg dong info kan merk stabilizer yg pak om pke di rmh.soalx bnyk merk di psran dan mutux sya ga tau.kl blh untk parameter mutu sya pke merk yg pak om pke di rmh & jga hrgx berapaan ya? kali aja sya mampu beli….. hi hi hi…….
Pak saya punya perangkat organ tunggal total power 6000watt, saya baru beli stabilizer Matsumoto 10000 N Watt, kira-kira cocok ga dengan peralatan organ tunggal saya. dan cara pasangnya bagaimana apakah perlu ditambah MCB lagi sebelum litsrik dari rumah masuk ke stabilizer dan berapa ampere sekering yang aman untuk digunakan. Merek Stabiliser Matsumoto bagus ga kalau dibandingkan dengan merek OKI.
Skenario yang ada di kepala saya untuk meng-cover output daya sebesar 6000Watt secara konstan adalah :
– Stabilizer > 10000VA
– MCB 30 Ampere
– Kabel NYM 3 x 4mm
– Stopkontak > 30 Ampere.
Pengertian “total power” yang saya tangkap disini adalah kemampuan organ saat terjadi pemakaian maksimum. Saya tidak tahu berapa besar konsumsi daya organ milik anda pada saat pemakaian biasa saja. Jika di bawah 6000 Watt, stabilizer yang baru anda beli sudah cukup untuk meng-cover kondisi input dayanya (10000 x 0,8 x 0,75 = 6000 Watt). Namun, jika pemakaian lebih sering hingga batas maksimum kemampuan organ (6000 Watt), lebih baik anda menukarkan stabilizer anda dengan yang lebih besar kapasitasnya (> 10000VA). Dengan demikian, setidaknya, stabilizer masih tetap beroperasi dengan normal untuk menghasilkan keluaran daya sebesar 6000 Watt secara konstan saat input daya yang diterimanya mengalami lonjakan voltase di atas 220 Volt.
Untuk perangkat berkapasitas daya sebesar itu, sebaiknya memang dilengkapi dengan MCB terpisah dan jalur kabel sendiri. MCB berkapasitas 30 Ampere (30 Ampere x 220 Volt = 6600 Watt) dengan kabel 3 x 4mm (34 Ampere x 220 Volt = 7480 Watt) sudah cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan itu. Pemasangan stabilizer diposisikan pada jalur kabel output daya dari MCB.
Saya tidak tahu secara spesifik mengenai kualitas dari satu / beberapa produk stabilizer yang beredar di pasaran. Menurut saya, stabilizer (apapun merk-nya) memiliki dasar tekhnologi yang sama, yaitu menstabilkan voltase. Perbedaan yang sering terlihat ada pada fitur indikator arus daya yang melaluinya saja.
Salam.
saya pasang meteran listrik pra bayar 110 volt kadang2 listrik mati sebabnya arus turun hingga 70 volt kalau pasang stabilizer sebelum meteran boleh nggak mas,,,,,
Kalau sebelum meteran, saya rasa, tidak akan diperkenankan oleh PLN. Karena jalur kabel sebelum meteran sepenuhnya merupakan area dan menjadi tanggung jawab PLN. Sedangkan jalur kabel setelah meteran PLN, merupakan area dan menjadi tanggung jawab pemilik rumah. Jadi, seandainya hendak dipasangkan stabilizer, sebaiknya pada jalur kabel yang menjadi keluaran (output) dari meteran PLN.
Salam.
mohon info nya..
Listrik di rumah saya 900 watt, dengan isi elektronik AC 1/2 pk, kulkas 1 pintu, mesin cuci, tv 2 dan lampu, rencana saya mau pasang stavolt untuk seluruh rumah ukuran 3000,apakah sudah cukup atau kurang besar? trimakasih..
Kalau untuk kapasitas stabilizernya, lebih dari cukup, Mas. Kapasitas ideal stabilizer untuk listrik 900 Watt adalah 1500VA (900 Watt / 0.8 / 0.75 = 1500VA). Tidak menjadi masalah jika anda hendak menggunakan kapasitas lebih besar dari 1500VA (mis. 3000VA) untuk listrik 900 Watt di rumah. Sama sekali tidak ada efek apa pun untuk itu. Dalam kasus ini, konsumsi daya perangkat elektronik di rumah hanya akan berpengaruh pada kapasitas daya 900 Watt saja. Jadi, kalau ada kelebihan pemakaian daya hingga diatas 900 Watt, maka meteran PLN akan “trip” (jepret).
Baik menggunakan kapasitas stabilizer 1500VA maupun 3000VA, tidak akan mempengaruhi (menambah) pemakaian daya di rumah. Perbedaan antara stabilizer 1500VA dengan 3000VA adalah pada kemampuan menstabilkan daya. Semakin besar kapasitasnya, semakin tinggi kualitas “jeroan”-nya. Apakah dengan menggunakan kapasitas 3000VA akan menghasilkan kualitas daya lebih baik daripada 1500VA? Bisa jadi. Menurut pengalaman saya, kondisi seperti itu cenderung akan menghasilkan kualitas daya yang lebih baik.
Salam.
pak saya punya mesin pemanas air 3000wt. tpi listrik sya cma 900wt. di belikan apa pak byar mesin sya bsh broprasi n lrtrik tdak jledek. trim
Tidak ada perangkat / alat yang dapat menaikkan daya sebagaimana kebutuhan untuk menyelesaikan masalah anda saat ini. Pilihan terbaik dan termurah adalah anda memasang meteran baru (bukan mengganti meteran lama) berkapasitas 3500 VA. Anda dapat membaca contoh kasusnya pada artikel “Cara menghitung prakiraan biaya rekening bulanan PLN” bagian “Pascabayar atau Prabayar?”.
Salam.