Apa yang menjadi permasalahan sebenarnya dari MCB drop / turun / trip / mati?

Sebelumnya, mari kita pahami fungsi dasar dari perlunya keberadaan MCB di rumah. Mini Circuit Breaker, sebutan kepanjangan dari MCB, berfungsi hanya untuk membatasi pemakaian daya sebagaimana golongan pelanggan yang kita inginkan berdasarkan ketentuan yang diberlakukan oleh PLN.

Sehingga, seandainya MCB di rumah drop, kebanyakan dari kita memiliki anggapan bahwa pemakaian daya listrik telah melebihi batas kapasitas yang diperkenankan untuk bisa digunakan sebagaimana golongan pelanggan yang kita miliki. Dan anggapan itu memang benar demikian adanya.

Pada prakteknya juga begitu. Penyebab MCB drop adalah peredaran arus listrik di jaringan kabel listrik di rumah kita telah melebihi batas kapasitas MCB yang terpasang di meteran PLN. Hal yang sering menjadi pertanyaan bagi kita adalah mengapa bisa terjadi kondisi seperti itu?

Penyebab daya listrik melebihi kapasitas MCB…

Apa penyebab daya listrik (Watt) di jaringan kabel bisa melebihi kapasitas MCB?

Secara umum, kecenderungan terbesar terjadi pada perangkat elektronik / listrik yang mengkonsumsi daya melebihi kapasitasnya saat awal dinyalakan (start up). Namun demikian, ada beberapa kondisi di luar itu yang bisa membuat MCB drop.

Di bawah ini, saya mencoba mendefinisikan beberapa garis besar yang sekiranya bisa mendekati gambaran dari kemungkinan tersebut.

1. Total pemakaian daya di atas kapasitas MCB

Tidak selamanya kita memerhatikan berapa banyak perangkat elektronik / listrik yang dalam kondisi menyala ketika saat berada di rumah. Ketika total konsumsi daya dari para perangkat tersebut sudah mendekati batas kapasitas MCB, maka perangkat apapun yang hendak kita nyalakan selanjutnya bisa menyebabkan MCB drop.

Sehingga, meski pada umumnya kasus ini sering terjadi saat hendak menyalakan perangkat berdaya listrik besar, menyalakan perangkat berdaya listrik kecil pun (sebenarnya) bisa menjadi penyebab MCB drop.

2. Pemadaman listrik

Pemadaman listrik bisa juga menjadi penyebab MCB drop. Terjadinya bukan saat listrik dalam kondisi sedang padam, tetapi ketika listrik hendak kembali menyala. Voltase listrik saat listrik kembali menyala setelah pemadaman, tidak selalu dalam kondisi default / seharusnya.

Misalnya : voltase listrik terpasang di rumah adalah 220 Volt. Ini yang dinamakan voltase dalam kondisi default / seharusnya. Ketika listrik kembali menyala setelah pemadaman, ada kemungkinan voltase yang ikut menyertainya tidak sebesar 220 Volt (default). Bisa bernilai lebih tinggi ataupun kurang dari default-nya.

Seandainya listrik kembali menyala dalam kondisi voltase lebih tinggi dari default-nya dan (di saat yang sama) ada satu / beberapa perangkat yang kondisi switch-nya sedang dalam posisi ON, kemungkinan besar MCB akan drop.

Pada rumah yang telah terpasang stabilizer, efek voltase demikian akan pertama kali mengenai stabilizer. Seandainya kondisi voltase yang terjadi diluar batas atas toleransi stabilizer, maka MCB akan drop.

3. Telah terjadi arus pendek

Selain kedua hal di atas, MCB drop bisa juga disebabkan karena arus pendek (korsleting). Ada beberapa hal yang bisa menimbulkan korsleting, diantaranya : pelapukan pada pembungkus kabel, kondisi perangkat yang kadaluarsa, kondisi perangkat yang kotor berdebu dan kondisi perangkat yang pernah terjatuh.

Apakah korsleting juga menjadikan daya (Watt) di jaringan kabel listrik bertambah? Bisa dikatakan demikian.

Kita akan dengan cepat bisa mempelajari cara mencegah dan mengatasi dua kondisi pertama yang dideskripsikan di atas. Tetapi, berbeda dengan kondisi ketiga. Seringkali kita dihadapkan dengan jalan buntu dalam menemukan dan menentukan penyebab timbulnya kondisi tersebut.

Tindakan apa yang harus dilakukan…???

Agar bisa meraba penyebab yang menimbulkan kemungkinan terjadinya arus pendek, kita perlu mempersiapkan langkah untuk menelusurinya.

Langkah awal yang harus dikerjakan adalah memastikan switch dari seluruh perangkat elektronik dalam posisi OFF setiap setelah terjadi MCB drop. Lalu, ikuti langkah selanjutnya sesuai kondisi rumah seperti di bawah ini :

1. Rumah tanpa stabilizer

Seandainya MCB kembali drop ketika dinaikkan, ada kemungkinan salah satu perangkat elektronik yang tersambung dengan stopkontak (meskipun switch perangkat sudah pada posisi OFF) menjadi penyebab timbulnya arus pendek.

Untuk lebih memastikan bahwa penyebabnya adalah perangkat elektronik, cabut steker semua perangkat dari stopkontak, lalu kembali nyalakan MCB.

Jika MCB kembali drop setelah kondisi seluruh steker perangkat elektronik sudah terlepas dari stopkontak, maka tersangka utamanya bukan pada perangkat elektronik. Melainkan timbulnya arus pendek dari jaringan kabel listrik.

Jika steker perangkat elektronik telah kembali ditancapkan ke stopkontak dan MCB kembali drop saat salah satu perangkat dinyalakan, maka tersangka utama penyebab arus pendek berasal dari perangkat elektronik.

2. Rumah dengan stabilizer

Seandainya MCB kembali drop saat kembali dinaikkan, cabut semua steker perangkat elektronik dari stopkontak dan kondisikan setiap saklar lampu dalam posisi OFF. Biarkan stabilizer tetap dalam kondisi ON. Kemudian kembali naikkan switch MCB. Jadi, stabilizer harus menyala terlebih dulu setelah switch MCB dinaikkan. Karena, jika itu tidak bisa dilakukan, ada kemungkinan terjadi kerusakan pada stabilizer.

Dan jika benar terjadi kerusakan pada stabilizer, cukup hingga tahap itu bisa dipastikan jaringan kabel yang ada harus diperbaiki. Karena kemungkinan terbesar dari penyebab kerusakan pada stabilizer adalah efek dari arus pendek yang terjadi berkesinambungan pada jaringan kabel. Diluar arus pendek berkesinambungan seperti itu, stabilizer hanya bisa tiba-tiba menjadi rusak akibat terkena efek sambaran petir.

Seandainya stabilizer bisa menyala namun MCB kembali drop saat perangkat elektronik yang ada mulai satu persatu dinyalakan, kita langsung bisa mengidentifikasikan perangkat elektronik yang menjadi penyebab permasalahan timbulnya arus pendek.

Arus pendek dan stabilizer…

Arus pendek yang ditimbulkan oleh perangkat elektronik, biasanya bersifat ringan. Seperti permukaan perangkat yang “nyetrum” saat tangan kita  menyentuhnya. Dan ini masih bisa diatasi dengan membuat grounding skala kecil (menyambungkan kawat arde pada paku yang tertancap di dinding rumah). Seandainya arus pendek yang dihasilkan sampai taraf menyebabkan MCB drop, kemungkinan kerusakan perangkat elektronik tersebut sudah cukup parah.

Efek arus pendek yang cukup besar, biasanya dihasilkan dari kerusakan pembungkus kabel atau kesalahan sambungan antar kabel pada jaringan kabel di rumah. Kondisi ini hanya bisa diketahui dengan cara menelusuri setiap jalur kabel yang terpasang di rumah. Hal itu berlaku sama baik bagi rumah dengan atau pun tanpa stabilizer.

Bedanya, efek arus pendek akan lebih mengarah terlebih dulu pada stabilizer. Tanpa stabilizer, efek arus pendek akan mengarah secara acak pada setiap perangkat elektronik yang dalam kondisi menyala.

Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *